Terima kasih kepada kesuksesan Bridesmaids (2011), film-film komedi Hollywood kini tidak lagi ragu untuk menempatkan karakter wanitanya untuk melakukan hal-hal yang paling menjijikkan sekalipun. Pun begitu, Bachelorette bukanlah Bridesmaids – atau The Hangover (2009), seperti persepsi yang ingin dibentuk oleh tim pemasaran film ini. Tentu, ada beberapa momen dalam Bachelorette yang menampilkan deretan bahasa maupun adegan yang dapat digambarkan sebagai tampilan yang vulgar. Namun secara keseluruhan, tidak ada yang terlalu istimewa dalam Bachelorette ketika naskah cerita film ini lebih memilih untuk menghadirkan berbagai formula standar komedi Hollywood daripada berusaha untuk melanggarnya, seperti yang pernah dilakukan oleh Bridesmaids atau The Hangover.
Bachelorette mengisahkan mengenai persahabatan yang terbentuk antara empat orang wanita, Regan (Kirsten Dunst), Gena (Lizzy Caplan), Katie (Isla Fisher) dan Becky (Rebel Wilson), semenjak masa sekolah hingga saat ini ketika keempatnya telah beranjak dewasa. Pun begitu, ketika Becky – yang bertubuh lebih tambun dari ketiga sahabatnya – memberitahu bahwa dirinya akan segera menikahi kekasihnya, Dale (Hayes MacArthur), yang tampan dan kaya, ketiga sahabatnya tidak dapat menghindar dari perasaan iri – khususnya Regan, yang selama ini mengira bahwa dirinya akan menjadi orang pertama yang menikah diantara teman-temannya.
Malam menjelang pernikahanlah momen-momen dimana berbagai kekacauan mulai terjadi. Setelah Becky mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyukai berbagai kegiatan pesta di malam sebelum pernikahannya – dan memilih untuk mengadakan acara berkumpul bersama para sahabatnya dalam suasana yang tenang, Regan, Gena dan Katie kemudian memilih untuk berpesta bersama dan melakukan hal-hal yang dahulu sering mereka lakukan bersama semasa sekolah. Sialnya, ketika sedang bercanda dengan gaun pengantin yang akan dikenakan oleh Becky, Regan dan Katie secara tidak sengaja kemudian merobek gaun pengantin tersebut. Dengan hanya tujuh jam tersisa sebelum resepsi pernikahan dimulai, Regan, Gena dan Katie harus memutar otak mereka dan memperbaiki gaun pengantin tersebut.
Berbeda dengan Bridesmaids, yang meskipun menghadirkan para karakternya melakukan berbagai hal-hal yang ‘terlalu mengerikan untuk dilakukan para karakter wanita’ namun diisi dengan deretan karakter yang mudah untuk disukai, jelas adalah sulit untuk menyukai tiga karakter utama dalam Bachelorette. Mungkin adalah lebih baik untuk menggambarkan Regan, Gena dan Katie sebagai perwujudan dari trio Regina, Gretchen dan Karen dari Mean Girls (2004) ketika mereka telah dewasa – dan tidak pernah merubah karakter keseharian mereka yang buruk. Sayangnya, tidak seperti Mean Girls, sutradara sekaligus penulis naskah, Leslye Headland, tidak pernah berhasil menjelaskan mengapa tiga gadis dengan kepribadian yang begitu bertolak belakang dan sepertinya selalu bersaing satu sama lain ini mampu membentuk sebuah persahabatan yang bertahan selama bertahun-tahun.
Headland sepertinya hanya ingin berfokus pada berbagai masalah yang dialami ketiga karakter utamanya di malam pernikahan Becky daripada berusaha menggali lebih dalam karakter ketiganya. Pilihan tersebut harus diakui mampu menemukan keberhasilan pada beberapa momen dimana Bachelorette hadir dengan deretan adegan dan dialog yang begitu kocak. Sayangnya, Headland kemudian terjebak dengan berbagai formula standar drama komedi Hollywood dan membawa karakter-karakternya – yang awalnya digambarkan hanya mampu memikirkan diri mereka sendiri – untuk mengisi adegan-adegan bernuansa sentimental yang begitu kental di akhir kisah. Di bagian inilah Bachelorette terasa begitu lemah ketika Headland gagal menggali potensi dramatisasi persahabatan antara empat karakter utama ceritanya.
Meskipun Kirsten Dunst, Lizzy Caplan, Isla Fisher dan Rebel Wilson berhasil menghidupkan karakter mereka dengan begitu baik – sekaligus membuktikan bahwa keempatnya memiliki talenta komedi yang luar biasa – karakterisasi yang dangkal atas peran mereka membuat persahabatan yang terjalin antara karakter-karakter yang mereka perankan tidak pernah mampu terlihat begitu meyakinkan. Chemistry yang terjalin antara setiap karakter juga terlihat begitu minim. Karakter-karakter pendukung yang diperankan oleh James Marsden, Adam Scott dan Kyle Bornheimer justru mampu tampil dengan chemistry yang lebih erat – walaupun, lagi-lagi, karakterisasi peran mereka dalam jalan cerita film ditampilkan tak lebih dari sekedar penghibur sementara saja.
Bachelorette jelas adalah sebuah film komedi yang mencoba untuk mengambil keuntungan dari maraknya perilisan film-film komedi bertema dewasa yang berhasil dipopulerkan kembali oleh film-film semacam The Hangover dan Bridesmaids. Sayangnya, Leslye Headland tidak memiliki material yang cukup kuat untuk mengikuti jejak kedua film tersebut: film ini terlalu aman dalam menghantarkan guyonan dewasanya dan sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk menghadirkan elemen persahabatan yang kuat diantara para karakternya. Satu-satunya kekuatan film ini berada pada penampilan para pemerannya yang berhasil menampilkan deretan karakter yang begitu sulit untuk disukai. Tidak sepenuhnya buruk, namun Bachelorette jelas gagal untuk menghadirkan sebuah hiburan komedi dewasa yang memuaskan.
Rating :