Review

Info
Studio : Inferno Distribution
Genre : Thriller
Director : Paul Scheuring
Producer : Marty Adelstein
Starring : Adrien Brody, Forest Whitaker, Maggie Grace

Sabtu, 02 Oktober 2010 - 11:19:08 WIB
Flick Review : The Experiment
Review oleh : Administrator - Dibaca: 3028 kali


Sejujurnya, adalah sangat mengenaskan untuk melihat dua aktor pemenang Academy Awards, Adrien Brody dan Forest Whitaker, beradu akting untuk pertama kalinya lewat film yang ternyata berakhir sebagai sebuah film yang berjalan sedatar The Experiment ini. Disutradarai oleh Paul Scheuring – seorang sutradara yang seharusnya mampu mengolah cerita yang berlatarbelakang kehidupan di balik penjara dengan pengalamannya bekerja di balik kesuksesan serial televisi, Prison BreakThe Experiment sebenarnya memiliki premis yang cukup menggoda, namun ternyata gagal dalam eksekusinya.

Merupakan versi remake dari Das Experiment, sebuah film thriller Jerman yang disutradarai oleh Oliver Hirschbiegel dan dirilis pada tahun 2001, The Experiment mengisahkan mengenai 26 pria yang terpilih dari sebuah audisi yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan untuk dijadikan eksperimen psikologi selama 14 hari. Tak satu pun diantara 26 pria tersebut tahu mengenai apa eksperimen tersebut, kecuali bahwa mereka akan dibayar sebesar US$1,000 per hari untuk mengikuti setiap peraturan yang tertera selama eksperimen itu berjalan.

Permasalahan mulai terjadi ketika para pria tersebut mengetahui bahwa mereka akan tinggal selama 14 hari dalam sebuah penjara buatan. 26 pria tersebut kemudian dibagi dimana sebagian dari mereka akan berperan sebagai penjaga penjara sementara sisanya akan berperan sebagai tahanan. Walau tindakan kekerasan sama sekali tidak diperbolehkan, dalam peraturan yang tertulis jelas tertera bahwa setiap tahanan harus mau mengikuti setiap perintah para penjaga. Tak disangka, kekuasaan mutlak yang diperoleh oleh mereka yang berperan sebagai penjaga penjara perlahan-lahan mulai membuat mereka bertindak seenaknya kepada mereka yang berperan sebagai tahanan – suatu hal yang sepertinya secara alami akan terjadi di dalam penjara. Tak mau terus diinjak, para tahanan akhirnya mulai menyusun rencana untuk melakukan balas dendam terhadap para penjaga penjara.

Jalan cerita The Experiment sendiri dibuka oleh kumpulan footages yang disajikan sutradara Paul Scheuring di awal film. Pada awalnya, Scheuring menampilkan footages para hewan yang saling beradu satu sama lain. Setelah beberapa saat, footages itu berubah menjadi kumpulan gambar kesadisan umat manusia: polisi memukuli para demonstran, sebuah konflik militer, perkelahian masyarakat dan sebagainya. Tanpa menyaksikan film ini secara keseluruhan, penonton sebenarnya telah dapat menyimpulkan cerita apa yang akan disuguhkan pada mereka melalui kumpulan footages tersebut: manusia tidak ada bedanya dengan hewan dalam hal kebuasan dalam memperebutkan kekuasaan. Bahkan kumpulan footages tersebut terasa lebih mampu untuk menginterpretasikan kisah The Experiment dari keseluruhan cerita yang akan hadir setelahnya.

The Experiment berjalan melalui sudut pandang Travis (Brody), seorang pekerja yang baru saja diberhentikan secara sepihak oleh perusahaannya. Mengikuti eksperimen tersebut karena tergiur dengan perolehan uangnya, Travis berkenalan dengan Barris (Whitaker), pria paruh baya yang masih tinggal dengan ibunya. Tidak ada yang salah dengan penampilan kedua aktor ini. Tidak ada yang salah, namun sangat terasa terlalu tipikal dan datar. Peran Brody sebagai Travis terasa seperti sebuah pengulangan dari karakter-karakter yang pernah ia mainkan sebelumnya. Membosankan.

Tak lebih baik dari Brody, Whitaker bahkan menunjukkan sisi akting yang dapat dikategorikan sebagai salah satu akting terburuk yang pernah ia tampilkan. Sebagai Barris – yang mengalami transformasi sikap dari seorang pecundang ke seorang yang gila kekuasaan – Whitaker tidak pernah menunjukkan akting yang penuh di sepanjang jalan cerita film ini. Sebagai Barris yang telah gila kekuasaan, ia masih terlihat sebagai seorang pecundang yang berpura-pura memiliki kekuatan. Sebaliknya, ketika ia berperan sebagai pecundang, Whitaker tak pernah terlihat meyakinkan. Ini membuat karakter Barris menjadi sepenuhnya terlihat sangat mengganggu.

Beberapa karakter lain sempat terlihat berusaha mencuri perhatian – walau tak pernah benar-benar dapat melakukannya. Yang terlihat paling meyakinkan mungkin adalah Chase (Cam Gigandet), seorang yang haus akan kebutuhan seksual, serta dua teman satu sel Travis, Nix (Clifton Collins, Jr.), yang memiliki masa lalu kejahatan yang kelam, dan Benjy (Ethan Cohn), seorang penulis novel grafis. Walau tidak banyak, karakter-karakter ini memberikan sedikit variasi diantara kedataran suasana yang diberikan dua karakter utama.

Di luar berbagai kelemahan tersebut, tak ada yang lebih patut disalahkan selain lemahnya interpretasi Scheuring terhadap jalan cerita The Experiment. Karakterisasi yang dangkal adalah penyebab mengapa para karakter yang ada di dalam jalan cerita film ini terasa sangat asing bagi penontonnya — termasuk para karakter utama yang seharusnya mampu mendapatkan perhatian lebih dalam. Hal yang sama juga terjadi pada beberapa karakter tambahan yang seharusnya dapat lebih memberikan kedalaman cerita, contohnya karakter sang ilmuwan yang mengadakan eksperimen ini. Scheuring sama sekali tidak memberikan penjelasan yang tepat mengapa sang  ilmuwan melakukan eksperimen tersebut dan bagaimana hasil akhir yang ia peroleh.

Dari sisi naskah cerita, The Experiment tidak banyak menawarkan sesuatu yang menarik. Kisah role play antara 26 pria yang digambarkan di film ini sangatlah kaku sehingga sukar untuk dapat dinikmati. Cabang cerita film ini — yang mengisahkan hubungan romansa Travis dengan seorang wanita (Maggie Grace) yang baru ia temui — juga tampil tidak menarik. Jalan cerita sekunder yang ditampilkan lewat berbagai adegan flash back itu sendiri seringkali malah terkesan mengesalkan karena kurangnya faktor emosional yang mampu mengikat para penonton.

Tidak banyak yang dapat ditawarkan oleh The Experiment. Walau menawarkan jajaran pemeran yang cukup menggiurkan, lemahnya karakterisasi pada naskah cerita film ini membuat para pemerannya tidak mampu melakukan banyak hal untuk mengembangkan akting mereka. Terlebih lagi jalan cerita yang dihadirkan juga sangat terasa tidak hidup dan cenderung berjalan datar semenjak film ini dimulai. Sangat mengecewakan untuk sebuah film yang mampu menarik perhatian dua aktor pemenang Oscar.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.