Di dunia musik, tahun 2011 dapat dengan mudah diingat sebagai tahun dimana penyanyi Adele membuktikan bahwa kemampuan vokal seorang penyanyi tetap merupakan hal yang terpenting dalam mempopulerkan sebuah lagu maupun album musik ketika album yang ia rilis, 21, berhasil terjual lebih dari 10 juta keping di seluruh dunia. Namun, 2011 bukanlah milik Adele seorang. Lewat album Teenage Dream yang dirilis pada pertengahan tahun 2010, Katy Perry berhasil mengukir prestasi yang sama sekali belum pernah diraih The Beatles, Elvis Presley atau Madonna. Lima lagu yang ia rilis dari album tersebut berhasil meraih posisi pertama di tangga lagu paling prestisius di Amerika Serikat, Billboard Hot 100 Singles, sebuah prestasi yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh Michael Jackson di tahun 1987 lewat lima lagunya dari album Bad.
Untuk mempromosikan album tersebut, Perry melakukan tur musik keliling dunia yang diberi judul The California Dreams Tour semenjak Februari 2011 hingga Januari 2012 dengan melakukan 124 pertunjukan di benua Asia, Eropa, Australia dan Amerika – yang sekaligus menjadi jadwal tur terpadat yang pernah dilakukan Perry di sepanjang karirnya hingga saat ini. Film dokumenter Katy Perry: Part of Me adalah film yang menampilkan beberapa footage penampilan Perry di sepanjang tur-nya tersebut sekaligus mengelupas kehidupan Perry sebelum dan sesudah ia mencapai masa ketenarannya di blantika musik pop dunia.
Disutradarai oleh Dan Cutforth dan Jane Lipsitz, Katy Perry: Part of Me – di sela-sela footage penampilan Perry di atas panggung selama melangsungkan pertunjukan konser The California Dreams Tour di berbagai negara – dimulai dengan pengisahan bagaimana Parry, yang bernama asli Katheryn Elizabethn Hudson, tumbuh dari keluarga yang relijius dan terbiasa untuk menyanyikan lagu-lagu bernuansa keagamaan dalam kesehariannya. Kisah tersebut kemudian berlanjut dengan bagaimana Perry jatuh bangun dalam usahanya untuk meraih record deal dengan sejumlah label rekaman hingga akhirnya dirinya dikontrak oleh Capitol Records dan mencapai kesuksesannya hingga saat ini.
Katy Perry – yang dikenal sebagai sosok penyanyi pop dengan tampilan yang serba berwarna – harus diakui mampu menampilkan sosok kepribadiannya yang menarik dalam film ini. Tidak melulu hanya berkisah mengenai bagaimana kerja kerasnya di belakang layar dalam mengkreasikan The California Dreams Tour yang dapat memuaskan para penggemarnya, Katy Perry: Part of Me juga berhasil menangkap sisi emosional seorang Perry ketika harus melalui masa-masa kejatuhannya di awal karirnya sebagai seorang penyanyi, masa indahnya ketika mengenal dan jatuh cinta terhadap komedian asal Inggris, Russell Brand, yang akhirnya ia nikahi hingga masa kelam ketika dirinya menemukan bahwa Brand telah menceraikannya akibat – seperti yang dapat ditangkap dari film ini – perbedaan visi antara Perry dan Brand tentang kehadiran seorang anak dalam pernikahan mereka. Jelas sebuah tampilan cerita yang berani dan berbeda untuk dihadirkan dalam sebuah dokumenter bernuansa musik pop modern.
Untuk tampilan teknis sendiri, Katy Perry: Part of Me sepertinya tidak mendapatkan masalah besar. Cutforth dan Lipsitz berhasil mengumpulkan deretan footage kehidupan masa kecil Perry semenjak ia kecil hingga perjuangan awal karirnya lalu berhasil merangkainya dengan kisah-kisah mengenai Perry yang dihadirkan melalui proses wawancara dengan keluarga, sahabat maupun rekan kerjanya. Rangkaian penceritaan itulah yang kemudian berhasil membuat Katy Perry: Part of Me terasa lebih hidup jika dibandingkan dengan banyak film-film dokumenter yang banyak dirilis oleh para penyanyi musik pop papan atas akhir-akhir ini.
Pada akhirnya… Katy Perry: Part of Me kemungkinan besar hanya akan bekerja secara maksimal kepada para penggemar Katy Perry dan musik-musik yang selama ini telah ia hasilkan. Pun begitu, bukan berarti film ini meninggalkan begitu saja mereka yang selama ini tidak pernah mengenal maupun menggemari musik Perry. Berbeda dengan kebanyakan film dokumenter musik pop modern yang hanya memfokuskan mengenai kisah kehidupan sang artis dan kegiatannya selama melakukan tur di atas panggung, Katy Perry: Part of Me secara berani turut menampilkan sisi kelam kehidupan sang artis, yang berhasil membuat film ini menjadi lebih berisi dan jauh lebih emosional. Anda yang bukan penggemar Perry sepertinya harus berhati-hati jika ingin menyaksikan film ini. Kepribadian Perry yang begitu menarik dan ditampilkan dalam film ini dapat saja membuat Anda secara tiba-tiba menjadi penggemar beratnya.
Rating :