Crawl mungkin adalah judul yang dipilih oleh sutradara sekaligus penulis naskah cerita film ini, Paul China, lebih kepada untuk mendeskripsikan bagaimana cara ia bercerita daripada bagaimana isi cerita film ini sendiri. Crawl sendiri berkisah mengenai seorang pemilik bar bernama Slim Walding (Paul Holmes) yang menyewa seorang pembunuh bayaran (George Shevtsov) untuk membunuh seorang kenalannya yang telah lama memiliki hutang kepada dirinya. Tugas itu sendiri dapat dengan mudah dilaksanakan oleh sang pembunuh bayaran namun, tentu saja, hal tersebut tidak berarti bahwa jalan cerita film ini berakhir begitu saja.
Di tempat lain, Marilyn Burns (Georgina Haig), seorang gadis cantik yang bekerja di bar yang dimiliki oleh Slim, telah dengan begitu tidak sabar menanti jam kerjanya untuk berakhir. Hal tersebut dikarenakan kekasihnya, Travis (Andy Braclay), yang dalam waktu seminggu terakhir telah pergi untuk melakukan perjalanan kerja, hari ini akan kembali pulang. Kepulangan Travis sendiri semakin ditunggu Marilyn karena gadis tersebut menduga bahwa Travis akan pulang sembari membawa cincin pernikahan mereka. Sayangnya, begitu Marilyn telah sampai di rumahnya, Travis tak kunjung datang. Ia justru dihampiri oleh seorang pria asing yang berencana untuk merusak kehidupannya.
Tidak ada yang begitu istimewa sebenarnya dari jalan cerita yang dihadirkan oleh Paul China. Jika saja film ini ditangani oleh seorang sutradara lain dan dengan tatanan jalan cerita yang jauh lebih besar, naskah cerita China yang dieksekusi selama 80 menit ini dapat saja disajikan secara keseluruhan dalam waktu kurang dari 30 menit. Pun begitu, rasanya terlalu berlebihan juga untuk menyebut Crawl disajikan dalam tempo penceritaan yang terlalu lamban, walaupun tidak akan ada seorangpun yang menyebut ritme penceritaan film ini berada dalam ambang batas pencritaan normal maupun cepat.
Yang jelas, China sekali tidak merepresentasikan jalan cerita filmnya dengan buruk. Walau jalan cerita film ini akan banyak meninggalkan pertanyaan bagi penontonnya, khususnya dari sisi motivasi beberapa karakternya, namun China berhasil menggarap intensitas Crawl dengan cukup baik. Sebagian kesuksesan tersebut memang datang dari kehadiran adegan-adegan kekerasan yang mampu digarap dengan baik oleh China dan sebagian lagi mampu hadir akibat unsur black comedy yang berhasil diselipkan China di dalam jalan cerita film ini. Namun, yang tidak kalah penting lagi, adalah keberhasilan China untuk menyajikan karakter-karakter misterius yang kuat yang mampu memberikan jalan bagi kehadiran adegan menegangkan sekaligus komikal tadi.
Karakter-karakter tersebut mampu dihidupkan oleh jajaran pengisi departemen akting Crawl – yang terdiri dari nama-nama yang mungkin belum pernah didengar oleh kebanyakan penonton sebelumnya. Karakter pembunuh bayaran berdarah Kroasia yang diperankan George Shevtsov memang hadir dengan begitu misterius. Namun penampilannya yang dingin mampu membuat kehadiran karakter tersebut begitu kuat. Sementara Georgina Haig yang menjadi karakter (semacam) heroine dalam film ini juga mampu menghadirkan intensitas ketegangan yang diperlukan jalan cerita ketika karakternya sedang berada dalam permasalahan penentuan antara hidup dan mati yang begitu krusial. Karakter-karakter lain, walaupun memiliki tingkat kepentingan yang minim dalam jalan cerita, juga mampu dihadirkan secara efektif oleh China dan semakin membuat Crawl terasa berjalan begitu dinamis dalam penceritaannya.
Jalan cerita yang terlihat seperti memperpanjang beberapa alur kisah yang sebenarnya dapat saja dihadirkan dalam durasi yang lebih singkat memang akan mampu membuat beberapa penonton mengeluh ketika menyaksikan Crawl. Pun begitu, mereka yang mampu menjawab tantangan Paul China dalam menyaksikan film thriller yang dihadirkan dalam tempo penceritaan yang lamban ini akan mampu menikmati penyajikan cerita China yang menghandalkan adegan-adegan kekerasan yang menegangkan serta karakter-karakter yang kuat untuk membuat filmnya tampil menarik. Sebuah thriller dengan penyajian cerita yang cukup unik.
Rating :