Review

Info
Studio : The Weinstein Company
Genre : Biography, Drama, History
Director : Simon Curtis
Producer : David Parfitt, Harvey Weinstein
Starring : Michelle Williams, Eddie Redmayne, Kenneth Branagh, Michael Kitchen, Julia Ormond

Selasa, 04 September 2012 - 21:05:43 WIB
Flick Review : My Week with Marilyn
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2856 kali


Marilyn Monroe. Ikon. Dua kata yang rasanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam dua puluh tahun karirnya di industri hiburan Hollywood, Monroe telah mencapai apapun yang diinginkan setiap orang yang pernah bermimpi untuk menginjakkan kakinya dan kemudian memiliki karir yang cemerlang di salah satu industri hiburan terbesar di dunia tersebut – terlepas dari, tentu saja, berbagai permasalahan pribadi yang dimiliki oleh Monroe. My Week with Marilyn, sayangnya, bukanlah sebuah film biografis yang menceritakan mengenai perjalanan lengkap mengenai kehidupan sang ikon. Seperti yang digambarkan judul dari film ini, My Week with Marilyn hanyalah sebuah film yang mencakup sekelumit kisah dalam perjalanan panjang kehidupan Monroe. Sekelumit, namun dengan penggarapan yang kuat, dan penampilan Michelle Williams sebagai Monroe yang begitu luar biasa kuat, My Week with Marilyn akan mampu membuat banyak penontonnya mengenal Monroe sedikit lebih dalam. Dan lebih kelam.

Dengan naskah cerita yang diadaptasi dari dua buku karya Colin Clark, The Prince, The Showgirl and Me (1995) serta My Week with Marilyn (2000), My Week with Marilyn berkisah mengenai pembuatan film The Prince and the Showgirl (1957) oleh Laurence Olivier (Kenneth Brannagh) yang juga membintangi film ini bersama Marilyn Monroe (Williams). Jalan ceritanya sendiri diambil dari sudut pandang Colin Clark (Eddie Redmayne), seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan masa kuliahnya dan memutuskan untuk memulai karirnya di industri film. Keberuntungan menyapa Colin di awal karirnya ketika ia dipekerjakan dalam proyek pembuatan film The Sleeping Prince – judul awal The Prince and the Showgirl – sebagai asisten sutradara ketiga. Yang lebih beruntung lagi, ia justru diberikan tugas sebagai pengawas bagi Marilyn Monroe, aktris yang semenjak lama telah begitu ia kagumi.

Pada saat itu, bukan hanya Colin yang memuja Marilyn. Setiap orang di dunia – yang mengenal industri film dengan baik – memuja sosok Marilyn Monroe. Namun, kehidupan personal Marilyn yang dipenuhi dengan masalah selalu mempengaruhi kinerjanya sebagai seorang aktris, tidak terkecuali ketika dalam masa pengambilan gambar The Sleeping Prince. Selain sering telat datang ke lokasi pengambilan gambar, Marilyn sering melupakan dialog dari naskah ceritanya serta sangat bergantung pada obat-obatan yang kemudian dapat mempengaruhi suasana hatinya. Laurence sendiri menganggap masa-masa bersama dengan Marilyn sebagai masa-masa seperti berada di neraka. Namun tidak begitu dengan Colin. Ia mampu melihat sosok Marilyn lebih dalam lagi. Hal ini yang kemudian membuat hubungan Colin dan Marilyn kemudian berjalan semakin dekat. Sebuah hubungan yang, atas banyak pandangan orang lain di sekitarnya, dinilai sangat berbahaya mengingat ketidakstabilan hati dan pemikiran Marilyn Monroe.

Walau adalah hal yang sangat menggoda untuk menyaksikan Scarlett Johansson – yang memiliki karakteristik fisik lebih serupa dengan Marilyn Monroe – namun penampilan Michelle Williams dalam menghidupkan karakter Monroe dalam film ini harus diakui benar-benar sempurna. Tidak sekedar berupaya untuk menghadirkan sosok dan gerak-gerik seorang Marilyn Monroe, Williams juga mampu menghantarkan setiap sisi perjuangan emosional Marilyn Monroe dengan begitu kuat. Penonton yang selama ini mungkin hanya mengenal Marilyn Monroe dari sisi keglamoran hidupnya jelas akan mendapatkan sebuah sisi pemandangan baru dari ikon gadis berambut pirang sepanjang masa tersebut. Sebuah pemandangan dari sisi kehidupan Marilyn Monroe yang jauh lebih kelam – yang nantinya akan menghantarkan hidup Marilyn Monroe ke akhir kisah yang tragis.

Selain Williams, departemen akting My Week with Marilyn juga diisi oleh talenta-talenta akting luar biasa. Kenneth Brannagh yang berperan sebagai Laurence Olivier dan Eddie Redmayne yang memerankan Colin Clark juga mampu menyajikan karakter mereka dengan begitu humanis. Redmayne bahkan menjalin chemistry yang luar biasa erat dengan Williams yang kemudian membuat setiap adegan yang menghadirkan kedua karakter yang mereka perankan menjadi begitu mempesona. Di jajaran pemeran pendukung terdapat nama-nama seperti Judi Dench, Julia Ormond, Dougray Scott, Emma Watson, Toby Jones, Philip Jackson, Derek Jacobi dan Dominic Cooper yang juga melengkapi supremasi kualitas penampilan akting yang hadir di film ini.

Jika ada yang dapat dianggap sebagai sebuah masalah di film ini, maka hal tersebut datang dari naskah cerita yang dikerjakan oleh Adrian Hodges. Bukannya naskah yang ditulis Hodges berkualitas buruk. Namun untuk sosok sebesar Marilyn Monroe, Hodges terlalu membatasi ruang lingkup penceritaan sehingga penampilan karakter Marilyn Monroe terkesan disampaikan hanya sekelumit semata. Hodges sepertinya ingin memanfaatkan pengetahuan publik tentang sosok Marilyn Monroe yang fenomenal tersebut sehingga ia melewatkan begitu saja bagian penggalian karakter Marilyn Monroe yang lebih mendalam dari naskah ceritanya. Hasilnya, karakter Marilyn Monroe terkesan hanya tampil dengan problema dan konflik hidup yang sama di sepanjang 101 menit durasi penceritaan My Week with Marilyn.

Hal yang sama juga terjadi pada karakter-karakter lain yang hadir dalam jalan cerita film ini. Banyak karakter yang seharusnya mampu ditampilkan lebih dalam untuk menghasilkan sentuhan emosi yang lebih kuat ditinggalkan begitu saja – sebagian besar karena Hodges lebih memilih untuk berfokus pada problematika hidup Marilyn Monroe – yang sebenarnya bukan merupakan fokus utama jalan cerita My Week with Marilyn namun terlihat disajikan begitu luas – serta hubungan antara karakter Colin Clark dan Marilyn Monroe – yang seharusnya menjadi bagian penceritaan utama namun gagal tergali dengan sempurna. Pun begittu, kembali pada kualitas penampilan para pengisi jajaran departemen akting, setiap karakter akhirnya mampu hadir kuat sesuai dengan porsi penceritaan mereka sendiri yang setidaknya membantu penonton untuk melupakan kedangkalan-kedangkalan yang terdapat dalam penggalian karakter di naskah cerita My Week with Marilyn.

Sangat disayangkan, sebenarnya, bahwa penampilan fantastis Michelle Williams dalam memerankan sosok sebesar Marilyn Monroe hanya terbatas pada masa ‘tujuh hari dalam kehidupan’ Monroe saja. Dengan penampilannya yang begitu emosional, Williams mampu menarik perhatian penonton dan mengajak mereka masuk ke kehidupan seorang Marilyn Monroe. Jalan cerita My Week with Marilyn yang begitu terbatas setidaknya mampu dieksekusi oleh Simon Curtis dengan sangat baik. Mulai dari tata visual, tata kostum, tata musik arahan Conrad Pope dan Alexandre Desplat serta penampilan akting dari para jajaran pengisi departemen akting film ini mampu membuat My Week with Marilyn hadir dengan kualitas yang cukup kuat.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.