Review

Info
Studio : Universal Pictures
Genre : Action, Adventure, Mystery
Director : Tony Gilroy
Producer : Frank Marshall, Patrick Crowley, Ben Smith, Jeffrey M. Weiner
Starring : Jeremy Renner, Rachel Weisz, Edward Norton, Joan Allen, David Strathairn

Jumat, 31 Agustus 2012 - 14:41:18 WIB
Flick Review : The Bourne Legacy
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3339 kali


Jalan cerita The Bourne Legacy berjalan paralel dengan berbagai kejadian yang terjadi di The Bourne Ultimatum (2007). Setelah Jason Bourne (Matt Damon) dikisahkan menimbulkan kekacauan di kota New York dengan membuka tabir Operation Blackbriar dan Treadstone Project ke hadapan publik, pihak Central Intelligence Agency kemudian meminta bantuan kepada pimpinan senior CIA, Eric Byer (Edward Norton), untuk mengawasi berbagai proyek rahasia lain yang dimiliki lembaga tersebut. Khawatir bahwa akan ada banyak agen lainnya yang berubah haluan seperti Jason Bourne, Byer akhirnya memutuskan untuk menutup berbagai proyek rahasia CIA, termasuk Blackbriar, Treadstone dan sebuah proyek lainnya yang disebut sebagai Operation Outcome.

Operation Outcome adalah sebuah bentuk operasi dimana CIA menggunakan berbagai formula kimia untuk memperkuat para agen rahasia mereka yang terpilih. Setiap agen yang terpilih diberikan dosis tetap dua pil yang harus mereka minum sesuai dengan jadwal yang telah diberikan: pil berwarna hijau untuk meningkatkan kekuatan fisik mereka, sementara pil berwarna biru akan meningkatkan intelejensia mereka. Ketika Byer memutuskan untuk menutup Operation Outcome, seluruh aset yang berhubungan dengan operasi tersebut dimusnahkan, termasuk para agen rahasia yang telah terpilih. Namun, seperti yang terjadi pada Jason Bourne, seorang agen rahasia bernama Aaron Cross (Jeremy Renner) berhasil meloloskan diri. Sadar bahwa dirinya sedang berada dalam target pemusnahan – dan karena kondisi fisiknya terus melemah akibat telah ketergantungan dua pil tersebut – Aaron akhirnya memulai perjalanannya untuk berusaha bertahan hidup.

The Bourne Legacy sebenarnya harus diakui sebagai sebuah usaha yang cukup cerdas dari para produser franchise Bourne untuk tetap mempertahankan eksistensi – dan menghasilkan serangkaian keuntungan komersial, tentu saja – dari serial ini. Dengan menggunakan linimasa penceritaan yang telah dihadirkan dalam The Bourne Ultimatum, Tony Gilroy, yang menggantikan posisi Paul Greengrass di kursi penyutradaraan, berhasil menciptakan sederetan karakter dan kisah baru yang cukup mampu tampil kompleks namun tetap terasa familiar dengan seri sebelumnya dalam franchise ini. Yah… kalau mau dibandingkan, The Bourne Legacy terlihat sebagai versi alternatif dari The Bourne Identity (2002): Jeremy Renner mengisi posisi Matt Damon, Rachel Weisz menggantikan Franka Potente dan kisah ketergantungan terhadap sebuah zat kimia mengisi plot penceritaan mengenai amnesia.

Yang menjadi permasalahan adalah naskah cerita yang ditulis oleh Gilroy bersaudara – Tony dan Dan – gagal untuk menandingi intensitas konflik cerita yang telah dihadirkan di tiga seri sebelumnya. Deretan konflik yang dihadirkan dalam The Bourne Legacy terlihat begitu monoton di sepanjang 135 menit (!!!) penceritaannya. Ini masih ditambah lagi dengan kurangnya pendalaman yang dilakukan terhadap banyak karakter yang dihadirkan di dalam jalan cerita, termasuk karakter Aaron Cross yang menjadi karakter utama dalam film ini. Penonton sepertinya hanya diberikan kisah bahwa Aaron Cross adalah sosok yang dikhianati oleh pimpinannya sendiri dan kemudian berusaha menyelamatkan diri namun tidak pernah diberikan kesempatan untuk mengenal latar belakang dan masa lalu dirinya – yang diperparah ketika Gilroy memutuskan menghadirkan sekelumit kisah masa lalu karakter Aaron Cross lewat sebuah adegan penjelasan yang tampil begitu menggantung.

Mereka yang telah menyaksikan The Bourne Ultimatum dan berharap akan mendapatkan jatah sajian adegan aksi yang sama dahsyatnya – departemen yang secara mengejutkan membuat film tersebut menjadi salah satu pemenang terbesar Academy Awards di tahun 2007 – sepertinya juga akan pulang dengan rasa kekecewaan yang mendalam. Gilroy lebih memilih untuk menghadirkan The Bourne Legacy dengan berbagai plot intrik politiknya pada hampir separuh durasi cerita film ini sebelum akhirnya menghadirkan adegan aksi yang sangat fantastis di paruh akhir cerita The Bourne Legacy. Bukan sebuah hal yang buruk sebenarnya, namun jelas terasa sebagai sebuah perjalanan yang cukup melelahkan.

Dari departemen akting, The Bourne Legacy juga jelas tampil memuaskan. Jeremy Renner mampu dengan baik mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Matt Damon. Selain memiliki kemampuan akting yang sama baiknya, Renner juga diberkahi kharisma yang kuat untuk diletakkan di garda depan sebuah film aksi dan menjadikan kehadirannya dalam setiap adegan terasa begitu berarti. Nama-nama lain seperti Rachel Weisz, Edward Norton dan Oscar Isaacs juga semakin menambah kedinamisan penampilan kualitas departemen akting The Bourne Legacy – walaupun harus diakui karakter-karakter yang mereka perankan tampil begitu dangkal.

Dengan durasi jalan cerita yang mencapai 135 menit, The Bourne Legacy sayangnya seringkali terasa berjalan terlalu lamban pada kebanyakan bagian dan sedikit bertele-tele dalam pemaparan intrik dan konflik ceritanya. Kebanyakan karakter yang dihadirkan juga gagal untuk mendapatkan penggalian kisah yang sesuai. Pun begitu, kemampuan Tony Gilroy untuk menjaga ritme penceritaan dan dipadukan dengan teknis yang kuat dalam penyajian adegan aksi – yang sangat mempesona di bagian akhir cerita – serta kekuatan kharisma Jeremy Renner dalam membawakan film ini, membuat The Bourne Legacy setidaknya masih sangat layak untuk disaksikan.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.