Setiap tahun, genre komedi romantis selalu hadir dengan dianggap sebagai hiburan alternatif bagi banyak orang, termasuk para pecinta film. Cerita ringan yang mudah ditebak dengan pemeran yang mudah disukai penonton adalah sajian utama dari genre komedi romantis ini. Namun, film komedi romantis apa yang paling melekat dalam ingatan kita? Banyak orang masih akan menoleh ke “Pretty Woman”, “One Fine Day”, “You’ve Got A Mail”, “Sleepless In Seattle”, “Eternal Sunshine of The Spotless Mind” sebagai film komedi romantis favorit mereka. Dengan tetap menyajikan cerita ringan yang mudah ditebak dan karakter yang mudah disukai penonton, ternyata “Hello Stranger” bisa tampil sebagai film komedi romantis yang sangat segar, hidup, dan menyenangkan.
Adalah He (Chantavit Dhanasevi) dan She (Neungtida Sophon) yang berada di Korea untuk tujuan yang berbeda dan tidak ingin saling memberikan nama mereka. He berada di Korea dengan mengikuti sebuah paket wisata, sedangkan She berada di Korea dengan cara backpacking dan bertujuan ingin datang ke pernikahan temannya sambil mengunjungi berbagai tempat syuting drama seri Korea. He adalah laki-laki yang tidak pandai berbicara tentang perasaan, tetapi sangat lugas dalam menyatakan isi pikirannya. Sedangkan, She adalah gadis yang sangat sensitif dan selalu berusaha menjaga citra diri gadis yang baik-baik.
Berawal dari He yang mabuk dan secara tidak sengaja terdampar di depan tempat penginapan She, akhirnya He harus ketinggalan bus wisatanya. Maka, kedua orang ini pun menghabiskan waktu bersama dengan berkelahi dan bersenang-senang di Korea. Terpisah dari pasangan yang mereka cintai, ternyata kebersamaan mereka membuat keduanya merasa nyaman untuk berbuat hal-hal gila dan menjadi diri mereka sendiri.
Dalam mengikuti kisah He dan She, “Hello Stranger” mampu berdiri dengan solid sebagai sebuah film komedi romantis yang komikal. Dalam banyak film komedi romantis, kita sering melihat adegan komikal yang terasa memaksakan hubungan emosional antara kedua pemeran utamanya. Hal ini tidaklah terjadi pada film “Hello Stranger”. Yang kita dapatkan adalah serangkaian adegan komikal yang tetap memandang teguh inti utama dari ceritanya, yaitu kisah dua orang asing yang berlibur bersama dan saling jatuh cinta. Maka, tawa demi tawa pun akan keluar dari mulut penonton seiring dengan rasa peduli kepada kedua karakter utamanya.
Tampaknya Banjong Pisanthanakun adalah sutradara yang sungguh mengerti bagaimana caranya memainkan penonton. Dengan film “Shutter”, “Alone”, “4bia”, dan “Phobia 2”, Ia tahu bagaimana menghadirkan atmosfer dan elemen-elemen sebuah film horror yang memang bisa mencekam penonton. Dengan “Hello Stranger” sebagai film komedi romantis pertamanya, Banjong Pisanthanakun sungguh tidak mengecewakan. Ia benar-benar mengerti makna sebenarnya dari dua elemen utama film komedi romantis, yaitu cerita ringan yang menghibur dan chemistry yang kuat antara dua pemeran utamanya. Di tangannya, cerita yang ringan sama sekali bukanlah berarti cerita yang tidak memiliki momen untuk diingat. Ia justru banyak membangun momen-momen romantis dengan perhatian penuh pada akting, sinematografi, music scoring, dan sound editing.
Pilihan kasting dua pemeran utamanya juga sungguh sangat tepat. Chantavit Dhanasevi dan Neungtida Sophon berakting dengan sangat baik hingga membuat penonton merasa ingin memeluk mereka berdua. Chemistry mereka sangat terasa sepanjang film. Tiap adegan komikal juga menjadi hidup dengan penampilan segar dari mereka. Dengan wajah dan ekspresi seperti “boy next door” dan “girl next door”, melihat keduanya berakting jatuh cinta perlahan-lahan sungguh menyenangkan.
“Hello Stranger” mungkin bukanlah film komedi romantis yang cerdas seperti “Eternal Sunshine of The Spotless Mind” dan tidaklah dibintangi oleh aktor-aktor yang karismanya luar biasa seperti Richard Gere dan Julia Roberts di “Pretty Woman”. Tapi, “Hello Stranger” adalah film yang juga mampu membuat penontonnya ingin menonton lebih dari sekali. Inilah film komedi romantis yang justru tidak akan menjadi sekedar pilihan alternatif.