Review

Info
Studio : Lionsgate
Genre : Drama, Comedy, Romance
Director : Lisa Azuelos
Producer : Tish Cyrus, Michael Shamberg, Stacey Sher
Starring : Miley Cyrus, Demi Moore, Ashley Greene, Douglas Booth, Ashley Hinshaw

Minggu, 12 Agustus 2012 - 17:03:00 WIB
Flick Review : LOL
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3390 kali


LOL is a mess. Padahal, jika saja mampu dieksekusi dengan baik, naskah cerita LOL yang mengisahkan mengenai rumitnya hubungan antara seorang ibu dengan puteri remajanya yang sedang beranjak dewasa dan berhadapan dengan urusan persahabatan, cinta, seks, hingga obat-obatan terlarang dapat saja menjadi sebuah film remaja yang cerdas sekaligus tajam. Merupakan sebuah remake dari film Perancis berjudul LOL (Laughing Out Loud) yang diarahkan oleh Lisa Azuelos, LOL terkesan seperti kehilangan seluruh esensi penting dari dalam jalan ceritanya dan kemudian berubah menjadi rangkaian melodrama hubungan orangtua dengan anaknya yang klise dan jauh dari kesan menarik.

LOL berkisah mengenai kehidupan seorang remaja puteri bernama Lola (Miley Cyrus) yang tinggal bersama ibunya yang telah bercerai, Anne (Demi Moore), serta dua orang adiknya. Walaupun sering mengalami pertentangan jalan pemikiran bersama ibunya, Lola dan Anne memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mendukung satu sama lain. Bahkan, Anne terkadang bisa menjadi sosok ibu yang sangat (baca: terlalu) melindungi Lola dari berbagai hal yang dirasanya dapat menyakiti hati dan kehidupan puterinya. Mungkin alasan itulah mengapa Anne merahasiakan mengenai hubungan romansanya dengan Allen (Thomas Jane), mantan suaminya sekaligus ayah kandung dari anak-anaknya.

Layaknya remaja puteri lainnya, Lola juga menjalin persahabatan dekat dengan beberapa temannya di sekolah, khususnya dengan Emily (Ashley Hinshaw) dan Kyle (Douglas Booth). Ketika Lola putus dari pacarnya, Chad (George Finn), yang berselingkuh, Kyle adalah pria yang selalu setia untuk menemani Lola dalam kesedihannya. Hubungan persahabatan antara keduanya secara perlahan lalu berkembang menjadi hubungan percintaan. Transisi antara persahabatan dengan percintaan jelas bukanlah sebuah hal yang mudah. Luka di hati Lola akibat diselingkuhi Chad membuatnya terkadang sulit mempercayai Kyle, apalagi ketika musuh Lola, Ashley (Ashley Greene), hadir dan mulai mendekati Kyle.

Well… kekacauan paling awal yang dapat dirasakan dari LOL jelas berasal dari departemen akting film ini. Miley Cyrus memang bukanlah seorang aktris paling brilian yang pernah hadir di Hollywood. Namun penampilannya di LOL, dengan chemistry-nya yang sangat berantakan bersama Demi Moore, jelas membuat karakter Lola yang ia perankan lebih terlihat sebagai sesosok karakter yang mengesalkan daripada menantang. Bukan salah Cyrus atau Moore sepenuhnya, sebenarnya. Karakter-karakter yang hadir di dalam jalan cerita LOL kebanyakan hadir dengan penggalian karakter yang dangkal. Beberapa diantaranya – seperti karakter Ashley yang diperankan Ashley Greene, Allen yang diperankan oleh Thomas Jane atau Chad yang diperankan oleh George Finn – bahkan tampil begitu dangkal dan hanya hadir ketika karakter mereka diperlukan untuk menambah kompleks sebuah adegan cerita.

Kemudian masih ada kekacauan di bagian sentral film ini: naskah cerita. Tujuan penceritaan dari LOL sebenarnya adalah sangat sederhana: ingin menceritakan mengenai kompleksnya hubungan antara seorang ibu dengan anaknya yang remaja. Namun, naskah cerita yang ditulis oleh sutradara Lisa Azuelos bersama Kamir Aïnouz ini kemudian juga memasukkan berbagai konflik lainnya, yang terbentuk oleh dua karakter utama tersebut atau karakter-karakter pendukung lainnya, yang sayangnya kemudian gagal untuk dihadirkan dengan penceritaan yang memadai. Hubungan ibu dan anak antara Anne dan Lola seperti berusaha meniru hubungan antara Lorelai dan Rory Gilmore dari serial The Gilmore Girls (2000 – 2007) namun kekurangan chemistry yang erat antara dua pemeran utamanya, jalan cerita yang menarik atau dialog-dialog cerdas yang seringkali keluar dari mulut kedua karakternya.

Dengan naskah cerita yang berisi drama hubungan ibu dan anak yang begitu mudah ditebak, yang kemudian diselipi dengan plot cerita mengenai romansa, persahabatan hingga berbagai intrik yang terjadi antara karakter-karakter yang ada di sekitar mereka, LOL gagal untuk tampil sebagai sebuah drama yang menarik. Lisa Azuelos, yang kembali mengarahkan versi Hollywood dari film Perancis yang dulu pernah ia produksi, sepertinya kehilangan arah dalam bagaimana menterjemahkan berbagai hal menarik yang dahulu ada di versi asli LOL (Laughing Out Loud) ke dalam bentuk budaya baru dari LOL untuk Hollywood. Sebuah drama yang dangkal dan jauh dari kesan menarik.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.