Ada sebuah alasan mengapa Carnage mampu menjadi sebuah film dengan penceritaan yang tertata rapi, intensitas yang terjaga dan bekerja dengan sangat sempurna sebagai sebuah komedi satir: Roman Polanski. Diadaptasi dari drama panggung berjudul God of Carnage karya Yasmina Reza, Carnage sebenarnya bukanlah sebuah film yang tepat bagi seorang sutradara untuk menunjukkan kemampuan penyutradaraannya. Carnage adalah sebuah film yang memiliki jalan cerita yang menggantungkan dirinya pada kemampuan para aktor pemeran karakter-karakter yang ada di dalam jalan cerita tersebut untuk dapat menghidupkan intensitas cerita – dan dengan keberadaan nama-nama seperti Jodie Foster, Kate Winslet, Christoph Waltz dan John C. Reilly, Polanski hampir dapat dikatakan sama sekali tidak perlu melakukan sebuah usaha yang berarti. Namun, Carnage membutuhkan seorang sutradara yang mampu merangkai kemampuan akting para jajaran pemeran dengan satuan intensitas cerita yang ingin disampaikan. Untuk hal tersebut, Roman Polanski telah berhasil melakukan sebuah tugas yang cemerlang!
Jika dilihat secara sekilas, jalan cerita yang dimiliki Carnage sangatlah sederhana. Berlatar belakang lokasi di sebuah apartemen di kota New York, Amerika Serikat, Carnage bercerita mengenai dua pasangan suami-istri yang kedua anaknya mengalami sebuah pertemgkaran hebat di sekolah. Sebuah pertengkaran yang mengharuskan salah satu anak harus dibawa ke ruang gawat darurat dan kehilangan dua buah giginya. Orangtua dari anak yang menjadi korban, Michael (Reilly) dan Penelope Longstreet (Foster), merasa perlu untuk mengundang orangtua dari anak yang menjadi pelaku pemukulan, Alan (Waltz) dan Nancy Cowan (Winslet), ke apartemen mereka dan membicarakan resolusi terbaik yang dapat diambil dalam menengahi pertengkaran kedua putera mereka. Layaknya orang dewasa, keempat karakter tersebut membicarakan masalah mereka dengan penuh perhatian terhadap anak-anak mereka… hingga akhirnya diskusi tersebut memanas dan kedua pasangan tersebut justru terlibat dalam adu argumen mengenai cara membesarkan anak, masalah pernikahan mereka dan perdamaian dunia.
Dalam Carnage, penonton tidak akan menemukan satu individu yang akan dapat dengan mudah mereka sukai. Tentu, pada awalnya mereka kemungkinan besar akan berpihak pada pasangan Michael dan Penelope Longstreet yang lebih terlihat sebagai pasangan yang alami dan saling menyayangi daripada pasangan Alan dan Nancy Cowan yang lebih sering terlihat bagai pasangan modern yang sebenarnya tidak pernah tahan untuk berada bersama-sama di satu ruang yang sama dalam waktu yang lama. Namun, seiring dengan berjalannya durasi, masing-masing individu mulai mengeluarkan sifat asli mereka dan disinilah rentetan komedi satir yang berada di dalam jalan cerita Carnage mulai bekerja dengan baik. Hasilnya, Carnage muncul sebagai sebuah film yang benar-benar konyol dan menghibur.
Sekali lagi, Carnage tidak akan berhasil dengan baik jika tanpa bantuan kemampuan akting para pemerannya yang brilian. Jodie Foster memerankan karakter Penelope Longstreet, seorang wanita ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai penulis yang sering menempatkan idealisme dirinya yang ia nilai begitu semourna untuk menjadikannya sebagai seorang karakter yang baik dan peduli akan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia. Di satu sisi, sang suami, Michael Longstreet yang diperankan oleh John C. Reilly, adalah seorang suami yang lebih kalem dan tenang dalam pembawaannya. Bahkan, seringkali terlihat Michael berada di bawah panduan sang istri dalam kesehariannya. Karakter Penelope dianugerahi dengan begitu banyak momen-momen emosional yang kuat dan Foster mampu menerjemahkan meomen-momen tersebut dengan baik.
Sebagai lawan mereka, terdapat karakter Alan Cowan yang diperankan oleh Christoph Waltz. Alan adalah seorang pengacara yang saat ini sedang menghadapi banyak kasus-kasus besar sekaligus menyebabkannya lebih sering berpasangan dengan BlackBerry-nya daripada sosok manusia lain yang berada di sekitarnya. Karakter Alan seringkali menjadi penyedia unsur komedi dalam jalan cerita Carnage yang sering muncul bukan karena karakter tersebut berniat melucu namun muncul karena sindiran-sindiran sarkasme yang sering keluar dalam dialognya. Dan Waltz mampu menghantarkannya dengan baik. Sementara Kate Winslet berperan sebagai Nancy Cowan yang walaupun memiliki pembawaan yang tenang, namun tetap memiliki kalimat dan lidah yang setajam silet ketika ia membutuhkan kemampuann tersebut. Cukup menyenangkan untuk melihat Winslet bermain dalam sebuah film komedi yang tidak mengharuskannya untuk terlihat dramatis – walau ia tetap tampil sangat dramatis pada beberapa adegan – dan hanya harus tampil lepas dan… well… memiliki waktu-waktu yang menyenangkan dalam perannya. Dan Winslet jelas memiliki sebuah sisi komedian yang layak untuk lebih sering dimanfaatkan lagi.
Dan kemudian, jelas, segala ramuan yang ditampilkan oleh keempat aktor dan aktris briloian tersebut diramu oleh pengarahan Roman Polanski yang begitu jeli dalam mempertahankan ritme penceritaan dan menjaga intensitasnya sehingga Carnage dapat tampil menarik walaupun hanya menampilkan empat karakter dan satu lokasi cerita. Tak lupa pula, naskah cerita yang diadaptasi oleh Polanski bersama Yasmina Reza juga dengan cerdas menangkap banyak hal namun disampaikan dengan komedi satir yang aktif dan lancar dalam penyampaiannya. Penonton akan memiliki waktu yang sangat menyenangkan selama menyaksikan Carnage, menikmati jalan ceritanya yang ringan namun sangat berisi dan penampilan para pemerannya yang sangat luar biasa.
Tidak mudah memang untuk menerjemahkan sebuah karya panggung menjadi sebuah karya film layar lebar. Pada kebanyakan bagian, Carnage juga masih terasa bagaikan sebuah drama panggung. Namun hal tersebut bukanlah hal yang buruk. Dengan naskah cerita cerdas yang ditulis Polanski bersama Reza, pengarahan Polanski yang sangat solid dalam menjaga setiap detil intensitas cerita dan kemudian diterjemahkan dengan sangat baik oleh penampilan Foster, Winslet, Waltz dan Reilly, Carnage adalah komedi terbaik yang dirilis di sepanjang tahun 2011 dan akan mampu menyenangkan siapapun yang menyaksikannya. Bahkan secara berulang kali.
Rating :