Review

Info
Studio : Image Entertainment
Genre : Action, Crime, Drama
Director : Michael Brandt
Producer : Patrick Aiello, Ashok Amritraj, Andrew Deane, Derek Haas
Starring : Richard Gere, Topher Grace, Martin Sheen, Odette Yustman, Stephen Moyer

Minggu, 29 Juli 2012 - 18:43:15 WIB
Flick Review : The Double
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2844 kali


Michael Brandt, yang sebelumnya mungkin lebih dikenal sebagai seorang penulis naskah untuk film-film semacam 2 Fast 2 Furious (2003), 3:10 To Yuma (2007) dan Wanted (2008), membuat debut penyutradaraannya dalam The Double, sebuah action thriller yang berkisah mengenai pencarian seorang pembunuh berdarah dingin asal Rusia yang dilakukan oleh dua orang agen rahasia asal Amerika Serikat. Brandt, yang menulis naskah The Double bersama Derek Haas, berusaha menghadirkan beberapa kejutan dalam jalan cerita The Double. Sayang, narasi cerita yang terlalu familiar, dan penempatan salah satu kejutan cerita yang dihadirkan terlalu awal, membuat The Double tidak pernah benar-benar berhasil untuk tampil menarik.

Dalam The Double, sebuah pembunuhan yang dilakukan kepada salah satu anggota senat Amerika Serikat membuat agen rahasia Paul Sheperdson (Richard Gere) yang sebenarnya telah pensiun dipanggil lagi oleh pimpinan Central Intelligence Agency, Tom Highland (Martin Sheen). Paul sendiri kembali dilibatkan oleh CIA karena pola pembunuhan tersebut menggunakan pola yang sama seperti yang dilakukan oleh Cassius, seorang pembunuh bayaran asal Rusia yang semenjak lama diburu oleh CIA dan Paul namun tidak pernah berhasil ia tangkap hingga masa pensiunnya tiba. Meyakini bahwa Cassius kini telah meninggal dunia, Paul menduga bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh seseorang yang ingin meniru pola pembunuhan yang dilakukan oleh Cassius dahulu.

Pun begitu, Paul akhirnya bersedia untuk mengikuti permintaan CIA. Ia dipasangkan dengan seorang agen rahasia muda dari Federal Bureau of Investigation, Ben Geary (Topher Grace), yang semenjak lama memang telah terobsesi dengan keberadaan Cassius. Mengenal betul bagaimana cara Cassius membunuh para korbannya, Ben yakin bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh Cassius yang ingin menunjukkan bahwa dirinya telah kembali. Penyelidikan Paul dan Ben pun akhirnya membawa mereka ke tempat-tempat yang paling berbahaya di berbagai sudut kota Amerika Serikat, sekaligus mempertemukan mereka dengan banyak orang yang dapat saja mengancam kehidupan mereka.

Seperti yang telah diungkapkan di awal, permasalahan terbesar dari The Double adalah naskah cerita film ini disokong dengan kualitas penceritaan yang begitu lemah. Sama sekali tidak ada yang baru maupun istimewa dari susunan naskah cerita yang ditulis oleh Michael Brandt dan Derek Haas. Peletakan sebuah kejutan cerita di bagian awal film juga menjadi salah satu poin penting mengapa The Double kemudian kehilangan sebagian besar daya tariknya. Kelemahan-kelemahan yang tertera dalam naskah cerita kemudian semakin diperparah dengan kualitas penyutradaraan Brandt yang turut medioker. Brandt sama sekali tidak memiliki keahlian untuk mengelola agar naskah cerita yang ia sajikan mampu tampil menarik. Akhirnya, 98 menit pengisahan The Double berjalan dengan datar begitu saja. Tanpa mampu memberikan sebuah penceritaan yang benar-benar menarik.

Karakter-karakter yang dihadirkan dalam jalan cerita The Double juga hadir begitu lemah. Dua karakter utamanya adalah stereotype dua karakter agen rahasia lama dan agen rahasia baru yang kemudian mulai menjalin hubungan dan melengkapi satu sama lain. Sementara itu, karakter-karakter pendukung lainnya sepertinya hanya dihadirkan guna untuk memperlengkap komposisi cerita. Kebanyakan karakter pendukung hanya hadir di saat satu adegan membutuhkan karakter tersebut. Di luar dari itu, kebanyakan karakter pendukung sama sekali hilang dari jalan penceritaan. Kehadiran mereka juga lebih sering tampil tanpa pendalaman karakter yang berarti.

Dari departemen akting, Richard Gere dan Topher Grace, sebagai dua pemeran utama, mampu menampilkan penampilan akting yang memadai, walau harus diakui, belum cukup untuk dipandang sebagai sebuah penampilan yang meyakinkan. Gere terlihat terlalu datar untuk memerankan sesosok karakter dengan latar belakang yang gelap, sementara Grace terlihat… well… terlalu manis dan tampan untuk melakukan segala hal yang karakternya lakukan di dalam jalan cerita The Double. Dari sisi teknikal, The Double tampil tanpa masalah yang berarti, walau Brandt sepertinya seringkali menggunakan tata musik yang terlalu dramatis di kebanyakan bagian cerita yang sebenarnya tidak begitu diperlukan.

The Double adalah sebuah drama thriller yang klise, melelahkan dan sama sekali tidak pernah berhasil untuk menghantarkan sisi menegangkan dari jalan ceritanya. Penempatan sebuah kejutan cerita yang membuka kedok dari salah satu tokoh utama membuat kebanyakan daya tarik dari film ini menghilang begitu saja di awal cerita. Michael Brandt juga masih memiliki kemampuan yang minimum untuk dapat mengembangkan naskah cerita yang ia tangani menjadi sebuah presentasi cerita yang menarik. Sebuah film drama thriller yang tidak pernah benar-benar berhasil untuk memberikan rasa ketegangan, maupun ketertarikan, dari awal hingga akhir penceritaannya.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.