Review

Info
Studio : Day Dreams Entertainment/Radikal Films
Genre : Drama
Director : Hanny R Saputra
Producer : Dedy Abdurahman, Ardiansyah
Starring : Cherrybelle, Kevin Leonardo, Leo Lumanto, Fifie Buntaran, Panca

Minggu, 01 April 2012 - 14:13:34 WIB
Flick Review : Love is U
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3020 kali


Well… this is hardly surprising. Memanfaatkan film sebagai salah satu jalur promosi debut mini album mereka yang baru saja dirilis, kelompok vokal yang berisikan sembilan wanita muda, Cherrybelle, menggaet Hanny R Saputra – yang filmnya, Di Bawah Lindungan Ka’bah (2011), berhasil terpilih mewakili Indonesia untuk bersaing di kategori Best Foreign Language Film di ajang The 84th Annual Academy Awards – untuk mengarahkan mereka di debut akting mereka dalam film Love is U. Love is U memang sepertinya diproduksi hanya sebagai media promosi sekaligus menjadi sebuah jendela yang berukuran lebih besar bagi para penggemar girlband ini untuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan personel Cherrybelle. Sayangnya, hal tersebut juga berarti bahwa mereka yang belum pernah mengenal atau mendengar Cherrybelle, bagaimana imej mereka dibentuk selama ini dan sama sekali tidak merasa tertarik untuk mengenal mereka lebih lanjut di masa yang akan datang, secara sederhana, akan melihat Love is U sebagai sebuah usaha yang sia-sia.

Dengan durasi film yang hanya mencapai 80 menit, sulit untuk membayangkan bahwa penulis naskah Love is U, Jamil Aurora, mampu menuliskan sebuah konflik pribadi bagi kesembilan personel Cherrybelle – Cherly Chibi, Anisa Chibi, Wenda Chibi, Angel Chibi, Christy Chibi, Devi Chibi, Felly Chibi, Gigi Chibi, Ryn Chibi, tapi itulah yang terjadi dalam Love is U. Masing-masing personel Cherrybelle dikisahkan memiliki masalah pribadi yang kemudian, tentu saja, akan mempengaruhi performa mereka sebagai ssebuah kelompok vokal. Selain konflik-konflik pribadi dari para personel Cherrybelle, Love is U juga menyimpan sebuah plot kisah tentang persiapan kelompok ini untuk melangsungkan konser tunggal mereka.

Dengan judul-judul seperti Heart (2005), Milli dan Nathan (2011) dan Di Bawah Lindungan Ka’bah – yang kesemuanya walau masih jauh dari kesan istimewa namun tetap harus diakui dapat dinikmati – berada di dalam daftar filmografinya, adalah cukup mengherankan melihat Hanny R Saputra kemudian mau terlibat dalam pembuatan film selemah Love is U. Melirik dari departemen penulisan naskah, naskah cerita yang ditulis oleh Jamil Aurora adalah sangat lemah. Jamil sepertinya hanya merangkai berbagai adegan dari lirik-lirik lagu Cherrybelle kemudian ditambah dengan dialog-dialog cheesy dan konflik-konflik lemah untuk kemudian dieksekusi oleh Hanny. Dan memang, kesalahan utama dan terbesar dari Love is U terletak dari jalan ceritanya yang dapat digambarkan sebagai potongan-potongan kisah pendek yang kemudian dijadikan satu.

Masing-masing personel Cherrybelle kemudian diberikan sepotong bagian konflik – entah itu mengenai kehidupan masa lalu orangtuanya, hubungan mereka dengan orangtuanya saat ini, ketidakpercayaan diri mereka untuk tampil atau konflik yang terjalin antar sesama personel Cherrybelle. Konflik-konflik ini kemudian dihadirkan secara singkat dan diselesaikan secara singkat pula. Yang lebih menggelikan, sebuah konflik baru sering kali dihadirkan tepat setelah sebuah konflik diselesaikan – yang biasanya diselesaikan dengan adegan berpelukan antara para personel Cherrybelle atau dengan menyanyikan beberapa bait dari lirik lagu mereka. Lewat konflik-konflik tersebut, Jamil mungkin ingin menegaskan kisah yang inspirasional bagi para penonton – yang kemungkinan besar merupakan para penggemar Cherrybelle yang masih berusia muda. Sayangnya, Jamil terlalu menganggap sepele dan hasilnya justru menjadikan naskah cerita Cherrybelle terkesan begitu lemah dan cenderung mengesalkan.

Karakterisasi masing-masing personel Cherrybelle sendiri sepertinya tidak mengalami pendalaman dan perubahan yang begitu berarti. Masing-masing personel Cherrybelle dihadirkan dengan imej dan karakter yang telah disempalkan oleh manajemen mereka selama ini. Kumpulan perempuan-perempuan muda yang imut (baca: cenderung kekanak-kanakan) yang dengan naifnya masih memandang dunia sebagai sebuah tempat yang penuh dengan kebahagiaan serta menganggap cinta dan persahabatan merupakan sebuah hal yang berada di atas segalanya. Awww… Tapi sayangnya, dengan eksekusi yang lemah, baik dari jalan cerita dan pengarahan dari Hanny R Saputra sendiri, karakterisasi tersebut tidak pernah mampu terasa berjalan alami, terkesan penuh dengan kepura-puraan dan kepalsuan.

Berbeda dengan penampilan Wali dan Ungu dalam film mereka yang sama-sama dirilis pada tahun lalu, Baik-Baik Sayang dan Purple Love, masing-masing personel Cherrybelle sepertinya tidak mendapatkan pendalaman dan pengarahan akting yang kuat. Hasilnya, setiap personel sepertinya hanya memerankan diri mereka sendiri dalam film ini. Love is U mungkin saja sengaja dibentuk dengan penceritaan yang menyerupai sebuah dokumenter musik, yang merekam perjalanan sebuah kelompok musik dalam usaha mereka dalam menghasilkan atau mencapai sesuatu. Namun, karakterisasi yang dangkal justru memperkuat imej bahwa Love is U terlalu “palsu” untuk menjadi sebuah catatan dalam bentuk dokumenter. Sementara itu, lemahnya kemampuan akting para personel Cherrybelle dan penulisan naskah cerita film ini menjadikan Love is U justru menjadi terpuruk kualitasnya sebagai sebuah film cerita.

Love is U adalah sebuah proyek yang begitu lemah, bahkan jika dibandingkan dengan film-film drama popcorn yang selama ini banyak digarap oleh seorang Hanny R Saputra. Yang lebih mengherankan adalah Hanny sepertinya tidak memberikan perhatian penuh kepada film ini. Pengarahan Hanny terhadap kemampuan akting masing-masing personel Cherrybelle terasa begitu lemah. Begitu juga dengan usahanya dalam menggarap naskah cerita film ini – yang sayangnya memang tertulis dengan begitu lemah oleh penulis naskah Jamil Aurora. Mungkin Love is U adalah sebuah film yang hanya diperuntukkan untuk para penggemar sejati kelompok vokal Cherrybelle. Namun, apakah sebuah persembahan untuk para penggemar layak dihadirkan selemah penampilan dan penceritaan Love is U?

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.