Review

Info
Studio : Lionsgate
Genre : Action, Comedy, Crime
Director : Julie Anne Robinson
Producer : Sidney Kimmel, Wendy Finerman, Tom Rosenberg, Gary Lucchesi
Starring : Katherine Heigl, Jason O’Mara, Sherri Shepherd, Debbie Reynolds, Daniel Sunjata

Jumat, 02 Maret 2012 - 14:28:46 WIB
Flick Review : One for the Money
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2656 kali


One for the Money mengisahkan mengenai seorang wanita, yang karena alasan ekonomi, kemudian memilih untuk bekerja sebagai seorang debt collector. Tanpa disangka, orang pertama yang harus ia buru adalah mantan kekasihnya. Terdengar seperti versi terbaru dari film The Bounty Hunter (2010) yang pernah dibintangi oleh Gerrad Butler dan Jennifer Aniston? Mungkin. Tapi naskah cerita One for the Money sendiri diangkat dari sebuah novel berjudul sama karya Janet Evanovich yang sempat menjadi best seller ketika dirilis pada tahun 1994. Untuk versi filmnya sendiri, One for the Money sepertinya masih mengikuti tingkat kualitas dari deretan film-film yang dibintangi oleh Katherine Heighl belakangan ini: datar dan dengan kehadiran komedi yang sama sekali gagal untuk menghibur.

Heighl berperan sebagai Stephanie Plum, seorang wanita yang setelah kehilangan pekerjaan dan kekurangan uang, akhirnya menerima tawaran sang nenek (Debbie Reynolds) untuk bekerja kepada sepupunya, Vinnie (Patrick Fischler), sebagai seorang debt collector. Tanpa diduga, tugas pertama yang dipilih oleh Stephanie adalah untuk mengejar hutang yang dimiliki oleh Joe Morelli (Jason O’Mara), mantan kekasih Stephanie yang pernah meninggalkannya secara sepihak ketika di masa sekolah dahulu. Atas rasa dendam pribadi itu pula, Stephanie bertekad untuk mengejar Joe, menyelesaikan tugasnya sekaligus memberikan sebuah pelajaran pribadi kepada Joe.

Tanpa disadari Stephanie, masalah yang melibatkan Joe lebih dari sekedar masalah hutang yang dimilikinya kepada Vinnie. Joe adalah seorang mantan polisi yang kini sedang menjadi buronan karena dugaan telah melakukan pembunuhan terhadap salah satu tersangka kriminal  yang diburunya. Perburuan Stephanie terhadap Joe akhirnya justru membawa Stephanie ke sebuah dunia kriminalitas yang gelap dan dapat membahayakan kehidupannya. Namun, mengingat One for the Money adalah sebuah film drama komedi romantis, tentu saja penonton dapat mengharapkan hubungan antara Stephanie dan Joe yang kembali menghangat satu sama lain.

Sejujurnya, adalah sangat menyedihkan untuk melihat Katherine Heighl – yang berhasil mencapai puncak kepopularitasannya lewat serial televisi Grey’s Anatomy (2005 – 2010) dan membintangi film drama komedi dewasa, Knocked Up (2007) – mau memerankan karakter yang ditulis secara dangkal seperti karakter yang ia perankan dalam film ini – atau pada beberapa film yang ia bintangi sebelumnya. Lewat beberapa sesi wawancara yang ia lakukan untuk beberapa media, Heighl dapat menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang aktris yang cerdas dan tahu apa yang ia inginkan dalam karir yang ia jalani. Lewat penampilan akting yang ia tunjukkan lewat Grey’s Anatomy dan Knocked Up, Heighl mampu menunjukkan bahwa dirinya memiliki kemampuan akting yang cukup mumpuni. Nyatanya, pilihan-pilihan film Heighl setelahnya sama sekali tidak menunjukkan perkembangan yang berarti dan peran yang ia mainkan dalam One for the Money jelas merupakan sebuah peran yang akan menambah buruk citra Heighl di dunia akting.

Untuk filmnya sendiri, One for the Money sepertinya akan gagal untuk menjelaskan mengapa versi novel dari film ini mampu menjadi sebuah best seller, dicintai oleh banyak pembaca di Amerika Serikat dan bahkan memiliki barisan sekuel yang juga sama larisnya. Versi film dari One for the Money, yang diarahkan oleh Julie Anne Robinson (The Last Song, 2010), adalah sebuah jalan cerita yang sangat mudah ditebak, berjalan hampir tanpa adanya plot cerita yang menarik maupun menghibur serta tanpa kehadiran adanya chemistry yang tercipta antara para jajaran pengisi departemen aktingnya. Bahkan untuk mereka yang memang menggemari film-film drama komedi romantis ringan, One for the Money akan terasa begitu menyiksa di setiap perjalanan durasi film ini.

Datar, tanpa kehadiran komedi yang tepat untuk mampu menghibur para penontonnya serta tanpa kehadiran chemistry yang kuat antara para pemerannya untuk mampu menciptakan sebuah suasana romansa, One for the Money jelas berdiri tegak diantara film-film berkualitas buruk yang telah dibintangi oleh Heighl selama ini. Kalau mau jujur, bahkan dengan materi selemah One for the Money, Heighl masih mampu muncul dengan penampilan yang tidak mengecewakan. Penampilan Heighl adalah satu-satunya alasan kenapa One for the Money masih dapat dinikmati – walau sama sekali bukanlah sebuah penampilan yang istimewa. Selebihnya, One for the Money sepertinya akan terlupakan dengan begitu mudahnya.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.