Review

Info
Studio : Universal Pictures
Genre : Action, Crime, Drama
Director : Baltasar Kormákur
Producer : Tim Bevan, Eric Fellner, Baltasar Kormákur, Stephen Levinson, Mark Wahlberg
Starring : Mark Wahlberg, Kate Beckinsale, Caleb Landry Jones, Ben Foster, Giovanni Ribisi

Kamis, 26 Januari 2012 - 14:42:09 WIB
Flick Review : Contraband
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3206 kali


Merupakan remake dari film asal Islandia yang berjudul Reykjavík-Rotterdam (2008), yang dibintangi oleh Baltasar Kormákur dan di versi film Amerika Serikat kini duduk sebagai sutradara, Contraband dibintangi oleh Mark Wahlberg yang berperan sebagai Chris Farraday, mantan penyelundup narkoba yang setelah membangun keluarga bersama istri, Kate (Kate Beckinsale), dan kedua anaknya, kini menjalani kehidupan sebagai seorang pria normal dengan sebuah pekerjaan tetap dalam kesehariannya. Pun begitu, masa lalu kemudian kembali untuk menghantui Chris ketika adik iparnya, Andy (Caleb Landry Jones), ternyata secara diam-diam juga bekerja sebagai seorang penyelundup narkoba bagi seorang mafia kejam bernama Tim Briggs (Giovanni Ribisi). Dan ketika Andy melakukan sebuah kesalaha dalam pekerjaannya, mau tak mau Chris harus turun tangan dan kembali ke dunia hitam yang telah lama ia tinggalkan.

Akibat kesalahannya, Andy kini berhutang pada Tim sebesar US$700 ribu, yang jika tidak dilunasi dalam waktu dua minggu, maka Tim mengancam tidak akan segan untuk menghabisi Andy dan seluruh anggota keluarganya. Tidak memiliki uang sebesar itu, Chris menyadari bahwa satu-satunya cara untuk dirinya dapat menyelamatkan Andy adalah dengan mengikuti sebuah kegiatan penyelundupan di Panama. Walau tidak mendapatkan izin dari Kate, Chris bersama dengan Andy dan beberapa orang rekannya, akhirnya menyusun rencana mereka. Rencana akhirnya tersusun. Chris meninggalkan Kate dan kedua anaknya bersama sahabatnya, Sebastian Abney (Ben Foster) dan berjanji bahwa pekerjaannya akan berlangsung dengan mulus dan ia akan segera kembali pada Kate.

Perasaan bahwa Anda sedang menyaksikan sebuah film Hollywood lain tentang kegiatan penyelundupan – dimana sang karakter utama kemudian merupakan seorang karakter yang sebenarnya telah lama tidak melakukan kegiatan tersebut, kemudian merekrut kembali para sahabatnya yang dahulu pernah bekerjasama dengannya, dan akhirnya terjebak dalam rangkaian intrik yang dapat saja mengancam nyawa mereka – memang tidak dapat dihindarkan ketika menyaksikan Contraband. Walau begitu, semenjak menit awal kisah film ini dimulai, Contraband memiliki menit-menit dimana penonton dapat merasakan bahwa film ini akan dapat menjadi sebuah sajian yang memukau… sampai akhirnya Contraband terlihat berusaha terlalu keras, meletakkan terlalu banyak karakter dan masalah dan membuat jalan ceritanya terlihat terlalu mengada-ada.

Contraband terlihat cukup mampu untuk menjadi sebuah sajian yang menarik ketika film ini sedang menawarkan sebuah pemandangan akan sekelompok karakter yangs edang menyusun dan melaksanakan tugas mereka. Namun, di sisi lain, Contraband juga mencoba untuk membangun sebuah esensi drama dalam aliran kisahnya. Esensi yang, sayangnya, seringkali berakhir dengan terlalu standar dan kurang menarik untuk disaksikan. Berbagai intrik dan permasalahan yang dialami oleh masing-masing karakter juga secara perlahan semakin ditambah seiring dengan bertambahnya perjalanan durasi film ini. Mungkin maksudnya untuk semakin memperumit masalah awal yang sebenarnya terlihat telah terlalu biasa. Namun akhirnya Contraband justru menjadi kehilangan fokus cerita utamanya.

Berbicara mengenai departemen akting, Contraband mendapatkan penampilan utama dari masing-masing jajaran pemerannya. Pun begitu, mereka yang mengikuti perjalanan karir Mark Wahlberg, Giovanni Ribisi atau Ben Foster sepertinya telah hafal bahwa nama-nama tersebut memang telah begitu familiar dengan peran yang mereka mainkan. Penonton jelas akan mengharapkan Wahlberg akan memerankan sesosok karakter yang heroik dan begitu mencintai keluarganya. Sama halnya dengan penonton yang sedari awal akan menyadari bahwa Ribi akan memainkan seorang karakter maniak dan mengesalkan serta Foster memerankan karakter yang seharusnya tidak patut untuk diberikan kepercayaan lebih. Kate Beckinsale juga bermain dengan apik, walau karaktenrya harus diakui ditampilkan begitu terbatas dan standar khas karakter seorang pendamping bagi karakter utama.

Terlepas dari kefamiliaran jalan cerita yang ditawarkan oleh Contraband, harus diakui bahwa Baltasar Kormákur mampu menjalin kerjasama yang begitu baik dengan para jajaran pemerannya untuk dapat menghadirkan sebuah sajian drama aksi yang mampu tampil prima. Usaha Kormákur untuk menambah kerumitan jalan cerita Contraband dengan menambahkan begitu banyak intrik dan karakter di pertengahan cerita memang akhirnya membuat Contraband kehilangan sedikit fokus ceritanya dan intensitas ketegangan yang ditawarkan. Namun, secara keseluruhan, Contraband adalah sebuah drama aksi yang masih mampu untuk tampil menghibur dan memberikan momen-momen menegangkan bagi para penontonnya.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.