Berbeda dengan tiga seri dalam franchise Mission: Impossible (1996 – 2006) sebelumnya, Mission: Impossible – Ghost Protocol berhasil meningkatkan performa deretan aksi yang disajikan. Tidak hanya disajikan dalam porsi yang lebih banyak, adegan-adegan aksi tersebut juga mampu ditampilkan dengan tingkat intensitas yang lebih tinggi dan akan mampu memacu adrenalin setiap penontonnya. Walaupun begitu, Mission: Impossible – Ghost Protocol juga bukanlah seri yang paling serius diantara seri lain dari franchise yang diangkat dari sebuah serial televisi ini. Berbekal pengalamannya dalam mengarahkan dua film animasi, The Incredibles (2004) dan Ratatouille (2006), yang tetap mampu tampil komikal di tengah-tengah keseriusan jalan cerita yang disampaikan, Brad Bird berhasil mengarahkan sisi komedi dari Mission: Impossible – Ghost Protocol untuk dapat tampil sama maksimalnya dengan sisi aksi film ini dan membuat Mission: Impossible – Ghost Protocol menjadi sebuah sajian aksi yang tidak hanya menegangkan, namun juga berhasil tampil sangat menghibur.
Mission: Impossible – Ghost Protocol dibuka dengan adegan penyelamatan yang dilakukan oleh agen Jane Carter (Paula Patton) dan agen Benji Dunn (Simon Pegg) terhadap agen Ethan Hunt (Tom Cruise) yang sedang ditahan di sebuah penjara di Rusia. Namun, misi untuk mengeluarkan Ethan dari penjara tersebut bukanlah satu-satunya misi yang harus dilaksanakan oleh ketiga agen tersebut. Oleh pimpinan Impossible Missions Force, Ethan ternyata ditunjuk untuk memimpin Jane dan Benji untuk menemukan seorang teroris asal Rusia, Kurt Hendricks (Michael Nyqvist), yang berniat untuk mewujudkan adanya perang nulir antara Amerika Serikat dengan Rusia. Sayangnya, Ethan dan kelompoknya kemudian terjebak dalam sebuah perangkap yang membuat mereka justru dijadikan tersangka dan IMF akhirnya ditutup pengoperasiannya oleh pemerintah Amerika Serikat.
Pun begitu, Ethan tidak mau menyerah begitu saja. Dengan bantuan Menteri Pertahanan Negara Amerika Serikat (Tom Wilkinson), yang kemudian memperkenalkan Ethan pada seorang analis intelijen, William Brandt (Jeremy Renner), yang nantinya akan turut bergabung dalam kelompok yang dipimpin oleh Ethan, Ethan akhirnya memulai rentetan misinya dalam menemukan Hendricks dan mencegahnya dari memicu peraang nuklir antara dua negara adikuasa di dunia. Jelas bukanlah sebuah misi yang mudah. Sebelum dapat menemukan Hendricks, Ethan dan teman-temannya harus menemukan kode pemicu tenaga nuklir tersebut terlebih dahulu yang kini sedang berada di tangan Sabine Moreau (Léa Seydoux), seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang pembunuh bayaran dengan tingkat kemampuan membunuh yang sangat menakutkan.
Mereka yang telah hafal dengan cara pengarahan Brad Bird seperti yang ditunjukkannya pada The Incredibles kemungkinan besar tidak akan merasa terlalu penasaran dengan cara Bird mengarahkan Mission: Impossible – Ghost Protocol. Sama seperti yang dilakukannya pada The Incredibles, Bird menghadirkan deretan adegan aksi yang begitu mengagumkan pada Mission: Impossible – Ghost Protocol. Tidak sekedar adegan aksi biasa, Bird mampu menghadirkan adegan-adegan aksi tersbeut dalam tingkatan intensitas yang begitu tinggi sehingga penonton akan dijamin dapat merasakan ketegangan penuh setiap kali adegan aksi tersebut hadir di dalam jalan cerita.
Namun, Bird bukanlah Michael Bay yang menghadirkan deretan adegan aksi dan ledakan tanpa mampu mengolah jalan ceritanya dengan lebih mendalam. Bird adalah seorang sutradara yang mengutamakan kualitas jalan cerita film yang ia arahkan. Atas dasar itu pula, jalan cerita Mission: Impossible – Ghost Protocol tetap mampu tampil memikat, berisi dan kadang cenderung berhasil tampil emosional. Walau melakukan modernisasi cerita dalam kapasitas yang tinggi, Bird juga tetap tidak lupa untuk tetap menjaga beberapa unsur nostalgia yang dimiliki oleh seri cerita franchise Mission: Impossible yang ia lakukan lewat pemilihan berbagai peralatan canggih yang digunakan karakter Ethan dan kelompoknya dalam memburu karakter Kurt Hendricks. Yang paling memiliki nuansa nostalgia tentu saja penggunaan berbagai topeng yang menyamarkan wajah asli mereka ketika mereka sedang berada dalam penyamaran. Selain itu, alat-alat berperan karakter Ethan dihadirkan sangat modern, canggih dan akan mampu membuat kagum setiap penontonnya.
Walau akan dapat dengan mudah merebut gelar film aksi terbaik di sepanjang tahun 2011, Mission: Impossible – Ghost Protocol bukanlah hadir tanpa cela. Jika pada seri-seri sebelumnya para karakter penjahat dihadirkan dengan begitu kompleks dan mendalam, maka pada seri kali ini, karakter antagonis utama, Kurt Hendricks, hampir tidak mendapatkan bagian penceritaan yang layak. Karakternya hanya dihadirkan dalam sebagian kecil dan tidak pernah mampu untuk dapat benar-benar tampil sekelam apa yang sebenarnya ingin dicapai jalan cerita Mission: Impossible – Ghost Protocol pada karakter tersebut. Tidak hanya pada karakter Kurt Hendricks, karakter-karakter pendukung seperti Jane Carter dan William Brandt yang baru dihadirkan di seri kali ini juga tampil minimal dalam penggalian karakterisasinya. Bukan masalah besar sebenarnya, mengingat Mission: Impossible – Ghost Protocol masih murni merupakan film milik karakter Ethan Hunt.
Berbicara mengenai karakter Ethan Hunt, diusia yang hampir mengunjak 50 tahun, Tom Cruise masih mampu membuktikan dirinya adalah salah satu aset akting terbaik yang dimiliki oleh Hollywood. Dalam Mission: Impossible – Ghost Protocol, Cruise membuktikan bahwa usia tidak menghalanginya untuk melakukan banyak adegan aksi yang menuntutnya untuk melakukan olah fisik dengan begitu keras. Akting yang ia tampilkan bersama Simon Pegg, Paula Patton dan Jeremy Renner juga tampil maksimal, dengan chemistry yang begitu erat tercipta antara ketiganya. Dan Pegg juga seringkali berhasil untuk mencuri perhatian dengan deretan dialog jenaka yang dimiliki oleh karakternya. Pegg berhasil memberikan banyak momen-momen menyenangkan dalam Mission: Impossible – Ghost Protocol untuk disaksikan.
Jadi… apakah Mission: Impossible – Ghost Protocol akan menjadi misi terakhir yang akan dilaksanakan oleh karakter agen Ethan Hunt? Menilai berdasarkan ending film ini, tidak jelas akan menjadi jawaban pasti. Namun, dengan apa yang berhasil diraih oleh Brad Bird dalam debut penyutradaraannya dalam sebuah film live-action ini, Mission: Impossible – Ghost Protocol masih mampu membuktikan bahwa franchise ini masih mampu berbicara banyak jika berada di tangan seorang sutradara yang mengerti bagaimana cara bersenang-senang yang tepat dengan material yang ia miliki. Tom Cruise sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah seorang aktor yang dapat diandalkan. Jajaran pemeran yang memikat, humor yang cerdas dan kemudian berpadu dengan deretan adegan aksi yang menegangkan membuat Mission: Impossible – Ghost Protocol, dengan mudah, menjadi film aksi terbaik di sepanjang tahun 2011! Bravo, Brad Bird!
Rating :