Review

Info
Studio : Relativity Media
Genre : Action, Drama, Fantasy
Director : Tarsem Singh
Producer :
Starring : Henry Cavill, Luke Evans, Mickey Rourke, Freida Pinto

Senin, 21 November 2011 - 23:12:52 WIB
Flick Review : Immortals
Review oleh : rawkus i bixhu (@yuwanto) - Dibaca: 2826 kali


Cerita dewa-dewi gunung olympia tidak pernah membosankan untuk diterjemahkan dalam bentuk baru. Banyaknya versi yang ditulis sejak zaman Yunani hingga Romawi membuat adaptasi bebas terhadap dewa-dewi ini menarik.

Immortals mengusung salah satu tokoh yang merupakan anak Zeus dengan manusia bumi: Theseus. Plotnya mengangkat mitos kuno tempat dikurungnya para titans, yang dikalahkan para dewa olympus ini di zaman kuno. Titans yang kalah perang ini bisa dibebaskan dengan satu busur panah kuat ciptaan dewa perang Ares yang dapat membuka segel dan penjara para titans.

Sementara secara turun temurun, lokasi dan keberadaan busur mitos ini telah diwasiatkan dalam pesan-pesan misterius kepada perawan peramal. Inilah yang diincar antagonis utama kita King Hyperion untuk membalaskan dendam pribadi masa lalunya terhadap dewa-dewi Olympus.

Memiliki plot standar pengembangan karakter Theseus hingga usahanya menjaga Yunani dari serangan Raja Hyperion, film ini menambahkan beberapa plot sampingan yang lebih menarik dibanding Theseusnya sendiri. Kepercayaan pada perawan peramal, keberadaan Busur Epirus, percakapan dan pertentangan strategi dewa-dewa Olympus, semuanya menunjang imajinasi Tarsem Singh untuk mengangkat film ini lebih jauh.

Sekilas kita akan melihat bayang-bayang film sukses sebelumnya seperti "300" dan "Clash of the Titans" di film ini. walaupun tidak mampu menyamai "300" setidaknya film ini menawarkan cerita yang lebih mendalam dan menyeluruh dibanding "Clash of the Titans"

Namun Tarsem Singh menawarkan visinya di sini. Terkenal lewat imajinasi liarnya di film The Fall, Tarsem Singh kembali mencoba menyajikan detail dunianya lewat setting-setting di film ini. Tampaknya Tarsem Singh dibatasi oleh plot pakem yang harus bergerak lurus dan masuk akal, tidak seperti di The Fall yang membiarkannya bebas bermain.

Mencoba memaksakan imajinasi dan setting dunia ajaib itu untuk masuk dalam cerita, membuat Tarsem harus mengorbankan kesinambungan alur cerita. Beberapa kali tampaknya film harus disambung dengan paksa lewat penjelasan atau adegan yang diselipkan supaya plot film ini dapat terus bergerak maju. Bahkan keputusan-keputusan tokoh-tokoh ini di layar kadang membingungkan secara logika.

Dewa-dewi Olympus adalah yang paling menggelikan di film ini, baik dari sisi karakter, pemeran, hingga kostum mereka, tapi mereka adalah karakter-karakter yang paling diingat di film ini. Setidaknya kostum menarik Athena yang diperankan Isabel Lucas menjadi pencuci mata sepanjang film untuk kaum laki-laki.

Film ini setidaknya mampu memuaskan para fans Tarsem Singh, namun sebagai film legenda Yunani, film ini sebenarnya memiliki banyak kedalaman cerita yang bisa digali untuk menjadi film yang lebih dari sekadar memberikan kepuasan gambar-gambar indah ala Tarsem Singh

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.