Review

Info
Studio : Warner Bros.
Genre : Drama, Sci-Fi, Thriller
Director : Steven Soderbergh
Producer : Gregory Jacobs, Michael Shamberg, Stacey Sher
Starring : Marion Cotillard, Matt Damon, Laurence Fishburne, Jude Law, Gwyneth Paltrow, Kate Winslet

Jumat, 18 November 2011 - 07:35:09 WIB
Flick Review : Contagion
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2930 kali


Adalah mudah untuk mendapatkan banyak bintang tenar untuk membintangi setiap film yang akan Anda produksi. Sepanjang Anda memiliki biaya produksi yang mencukupi, rasanya proses pemilihan aktor maupun aktris manapun yang Anda kehendaki tidak akan menemui masalah yang terlalu besar. Yang menjadi permasalahan, tentunya, adalah bagaimana Anda akan membagi dan memanfaatkan setiap talenta yang telah Anda dapatkan dalam jalan cerita film yang akan Anda produksi. Seperti yang telah dibuktikan oleh banyak film-film yang menampilkan jajaran pemeran yang terdiri dari nama-nama besar di Hollywood, kebanyakan dari talenta-talenta tersebut tampil kurang maksimal akibat minimnya karakterisasi dari peran yang harus mereka tampilkan. Pun begitu, jika Anda adalah Steven Soderbergh – yang telah mengumpulkan seluruh isi Hollywood dalam film-film seperti Traffic (2000) hingga The Ocean Trilogy (2001 – 2007) – Anda tahu bahwa Anda memiliki detil yang kuat untuk menampilkan setiap sisi terbaik dari kemampuan akting talenta pengisi film Anda.

Contagion adalah pembuktian lain dari kemampuan khusus Soderbergh tersebut. Dengan mengumpulkan jajaran pemenang Academy Awards seperti Gwyneth Paltrow, Matt Damon, Marion Cotillard dan Kate Winslet hingga beberapa nama besar Hollywood lainnya seperti Jude Law, Laurence Fishburne, Jennifer Ehle, Bryan Cranston, John Hawkes hingga Elliott Gould, Soderbergh memproduksi sebuah film yang mungkin akan terdengar ‘erlalu familiar’ bagi banyak orang: mengenai sebuah virus penyakit yang secara perlahan mulai menginfeksi manusia dan menyebabkan sebuah wabah global yang tidak dapat ditanggulangi. Tenang! Contagion bukanlah film-film semacam 28 Days Later (2002) atau semacamnya yang akan manampilkan berbagai visual horor dari dampak penyebaran virus tersebut. Contagion tampil lebih tajam, cerdas dan nyata dalam penggambarannya – yang membuat film ini bahkan mampu tampil lebih mengerikan dari film-film bertema penyebaran virus lainnya.

Film ini dibuka dengan menampilkan Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow), seorang wanita eksekutif yang sedang menunggu penerbangannya di bandara Chicago sepulangnya ia dari perjalanan bisnis di Hong Kong. Lewat penampilan yang terlihat kusam, Beth terlihat sedang berada dalam kondisi kesehatan yang sedang tidak baik. Flu? Mungkin saja. Sepulangnya Beth di Minneapolis, kondisi kesehatannya ternyata tidak semakin membaik. Setelah sebuah serangan kejang-kejang yang menimpanya, Beth yang dibawa oleh suaminya, Mitch Emhoff (Matt Damon), kemudian dinyatakan meninggal dunia. Tragisnya, tidak berapa lama kemudian, putera mereka, juga meninggal dunia dengan kondisi yang sama. Bersamaan dengan tragedi tersebut, beberapa kasus kematian dengan ciri yang sama mulai terlihat di banyak bagian dunia.

Dengan cepat, berbagai kematian akibat virus yang tidak dikenal tersebut mulai melanglang buana ke seluruh dunia. Dr Ellis Cheever (Laurence Fishburne) dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat pun secara perlahan mulai meneliti kasus ini. Ia bahkan menerima panggilan dari Departemen Pertahananan Dalam Negeri Amerika Serikat yang menduga virus tersebut adalah sebuah serangan biologis dari para teroris kepada dunia. Dr Cheever kemudian mengirim Dr Erin Mears (Kate Winslet) ke Minneapolis untuk melacak titik pertama asal muasal kedatangan virus tersebut – sebuah langkah yang sulit untuk dilaksanakan namun harus dilakukan dalam rangka menemukan siapa penderita pertama penyakit tersebut. Sementara itu, semakin banyak populasi dunia yang terkena wabah virus mematikan tersebut. Dan dengan masih belum ditemukannya anti-virus yang tepat untuk menyingkirkan virus tersebut, manusia sekali lagi harus berhadapan dengan sebuah wabah yang dapat melenyapkan eksistensi mereka dari atas permukaan Bumi.

Tidak seperti film-film lain yang bertema sama, Soderbergh sama sekali tidak tertarik untuk melakukan dramatisasi yang berlebihan terhadap efek kehancuran massal yang disebabkan oleh virus mematikan yang diceritakan dalam naskah cerita Contagion terhadap kehidupan manusia. Soderbergh lebih tertarik untuk menjadi seorang peneliti yang ingin bercerita kepada para penontonnya mengenai bagaimana asal muasal lahirnya sebuah virus pembunuh dan bagaimana pergerakan virus tersebut dalam perkembangannya. Tidak heran jika kemudian penceritaan Soderbergh ditampilkan dalam detil yang sangat mengagumkan!

Untuk mendukung otentisitas pemaparan jalan cerita Contagion, Soderbergh tidak pernah merasa bahwa dengan penggunaan dialog-dialog panjang yang berisi banyak istilah medikal akan meninggalkan beberapa kelompok penonton awam. Naskah cerita karya Scott Z.Burns mungkin akan terasa bagaikan sebuah makalah kesehatan bagi beberapa penonton pada awalnya. Namun, seiring dengan kemampun Burns untuk membangkitkan intensitas jalan cerita, penonton akan dapat dengan mudah secara perlahan memahami berbagai istilah kesehatan yang disajikan pada mereka sekaligus membuat mereka semakin tenggelam dalam rasa ketakutan mendalam yang ditawarkan jalan cerita Contagion. Ditambah dengan efek ketegangan yang diberikan oleh tata musik arahan Cliff Martinez, bagian inilah yang membuat Contagion terasa bagaikan sebuah karya yang begitu apik.

Soderbergh sendiri juga tidak ragu-ragu dalam memberikan berbagai ironi mengenai bagaimana struktur kondisi dan kehidupan manusia ketika mereka telah menyadari bahwa mereka sedang berada di ambang bahaya. Sikap egoisme yang besar dalam berusaha menyelamatkan diri msing-masing yang kemudian berujung dengan mudahnya manusia untuk menghancurkan lingkungannya dapat digambarkan Soderbergh dengan baik. Soderbergh juga tak lupa memasukkan sedikit sindiran politis atas cara kerja pemerintah dalam menangani kondisi struktur sosial yang sedang dalam keadaan bencana. Sentuhan-sentuhan yang sebenarnya minim namun semakin mampu membuat Contagion terlihat begitu cerdas.

Pun begitu, Contagion tidak begitu saja terhindar dari masalah-masalah klise yang biasanya menghantui deretan film yang memiliki jalan cerita dan karakter yang berjumlah besar. Seiring dengan detilnya usaha Soderbergh dalam menceritakan bagaimana virus mematikan dalam cerita Contagion menyebar dan mengambil korbannya, Soderbergh terkesan meninggalkan begitu saja para karakter-karakter yang ia hadirkan didalam jalan cerita. Penonton diberi kesempatan untuk mengetahui nama dan profesi setiap karakter yang hadir di dalam jalan cerita, namun hanya sebatas itulah hubungan penonton dengan deretan karakter yang hadir di film ini. Jelas kekurangan ini akan membuat penonton merasa kesulitan untuk menghasilkan hubungan emosional yang lebih erat pada karakter-karakter yang ada di film ini, walaupun beberapa karakter dan jalan cerita keseluruhan akan tetap mampu menghasilkan efek emosional tersendiri pada penonton.

Para pengisi departemen akting Contagion memang merupakan nama-nama yang memiliki reputasi akting yang sangat tidak perlu diragukan – dan mereka dengan mudah membuktikannya dalam film ini. Karakter yang mereka perankanlah yang akan memberikan pengaruh besar apakah akting yang mereka tampilkan akan mampu bekerja dengan baik terhadap para penonton. Beberapa karakter – seperti karakter yang diperankan oleh Marion Cotillard dan John Hawkes – memiliki keterlibatan yang minor dengan jalan cerita secara keseluruhan yang seringkali membuat kehadiran mereka terasa kurang begitu berarti. Karakter-karakter lainnya – seperti yang diperankan oleh Laurence Fishburne, Matt Damon dan Jennifer Ehle – mendapatkan pengembangan karakter yang begitu kuat sehingga semakin lama jalan cerita Contagion berjalan, penonton dapat dengan mudah merasakan keterikatan dengan keberadaan mereka.

Pun begitu, penampilan terbaik di film ini diberikan oleh Kate Winslet, Jennifer Ehle dan Jude Law. Sebagai Dr Erin Mears, Winslet mampu menampilkan sesosok karakter yang kuat namun tetap mampu untuk memperlihatkan sisi kerapuhan dirinya – sisi yang sepertinya akan selalu ada dalam setiap karakter yang diperankan Winslet. Adalah sangat mudah untuk terhubung secara emosional dengan penampilan Winslet. Hal yang sama juga dapat dikatakan atas pengaruh yang diberikan oleh penampilan Ehle di dalam film ini. Sementara penampilan Law memberikan pengaruh yang awalnya akan menghasilkan simpati dari penonton kepada karakter yang ia perankan. Namun, ketika jalan cerita semakin bergulir, Law mampu membuat penonton yang tadinya menyukai dirinya secara perlahan mempertanyakan setiap aksi yang diambil karakternya bahkan juga akan membencinya.

Didukung penampilan para pengisi departemen akting yang begitu memikat dan jalan cerita yang mampu dialirkan dengan deretan detil yang mengagumkan, Contagion mampu menghantarkan sebuah kisah yang memiliki premis thriller yang familiar tanpa harus terjebak dengan berbagai pakem yang telah selama ini ditetapkan oleh Hollywood. Contagion tidak membutuhkan adegan-adegan berdarah untuk menakuti para penontonnya. Begitu nyatanya cara penyampaian Soderbergh akan wabah bencana yang ia kisahkan di film ini yang akan memberikan ikatan intensitas yang kuat pada penontonnya. Detil cerita yang padat dan rapi memang terkadang menyebabkan hilangnya pengembangan karakterisasi yang dibutuhkan beberapa penonton untuk dapat merasa lebih terhubung kepada jalan cerita yang dihadirkan. Namun cara penyampaian yang begitu lugas dan ketegangan yang dapat terjaga dengan baik semenjak awal film, akan membuat Contagion tampil lebih menakutkan dari film-film thriller yang dirilis di sepanjang tahun ini. Dan… hati-hati dalam menyentuh wajah dengan tangan Anda yang mungkin telah terkontaminasi berbagai virus dan bakteri yang membahayakan itu.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.