Review

Info
Studio : Endgame Entertainment/Maguire Entertainment/Ram Bergman Productions
Genre : Action, Drama, Thriller
Director : Roger Donaldson
Producer : Tobey Maguire, Ram Bergman, James D. Stern
Starring : Nicolas Cage, Guy Pearce, January Jones, Jennifer Carpenter, Harold Perrineau

Rabu, 02 November 2011 - 23:22:41 WIB
Flick Review : Seeking Justice
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 4255 kali


Selama beberapa tahun terakhir, Nicolas Cage, yang merupakan seorang pemenang Academy Awards, sepertinya selalu menyatakan persetujuannya terhadap setiap tawaran peran yang datang kepadanya. Pun begitu, Seeking Justice, yang kali ini menempatkan Cage untuk bermain bersama Guy Pearce dan January Jones, sebenarnya bukanlah sebuah film yang dapat dipandang sebelah mata. Benar, premis balas dendam dan pembuktian akan sebuah kebenaran yang dibawakan kisah film ini merupakan sebuah premis yang sepertinya telah digunakan ribuan kali oleh banyak film Hollywood. Namun dibawah arahan Roger Donaldson, seorang sutradara yang telah memiliki rentangan karir sepanjang lebih dari 30 tahun dan menghasilkan film-film semacam Cocktail (1988), Species (1995), Dante’s Peak (1997) dan The Bank Job (2008), premis familiar tersebut masih mampu dikelola dengan baik menjadi sebuah action thriller yang masih cukup layak untuk dinikmati.

Apakah Anda siap untuk membaca sinopsis film ini? Seeking Justicelame title, by the way! – menempatkan Cage dalam peran sebagai Nick Gerard, seorang guru yang di kesehariannya dikenal sebagai sosok yang cerdas, ramah dan sepertinya tidak akan mampu menyakiti bahkan seekor lalat sekalipun. Ia baru saja merayakan pesta ulang tahun pernikahannya dengan istrinya, Laura (January Jones), bersama sahabatnya, Jimmy (Harold Perrineau) dan Trudy (Jennifer Carpenter). Namun, masa-masa kebahagiaan tersebut secara mendadak menghilang setelah beberapa hari kemudian, Laura menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang yang tidak dikenal. Jelas perasaan Nick menjadi begitu tergoncang dan hancur karenanya.

Di tengah-tengah perasaan yang kacau tersebut, Simon (Guy Pearce), sosok asing yang tidak dikenal oleh Nick sebelumnya, datang dan menawarkan bantuan pada Nick untuk menemukan dan ‘membereskan’ pria yang telah melakukan kejahatan seksual pada Laura. Persyaratannya hanya satu: Nick harus bersedia membantu Simon di masa yang akan datang ketika ia membutuhkan bantuannya. Walau awalnya ragu karena dengan menyetujui bantuan Simon akan membuat Nick membantu terjadinya sebuah pembunuhan, Nick yang tidak tega melihat keadaan istrinya akhirnya menyetujui untuk menerima bantuan Simon. Dan seperti yang telah dijanjikan, pria yang melakukan kejahatan seksual terhadap Laura ditemukan tewas keesokan harinya. Enam bulan berlalu, ketika Nick dan Laura akhirnya dapat secara perlahan menemukan kembali keindahan pernikahan mereka, Simon menelepon Nick dan meminta bantuannya… untuk membunuh seorang pria yang dituduh Simon adalah seorang pedofil.

Tema yang ingin dibawakan oleh film yang salah satu produsernya adalah aktor Tobey Maguire ini sebenarnya cukup menarik dan relevan dengan apa yang terjadi di banyak struktur sosial masyarakat dunia saat ini: sekelompok masyarakat yang melihat dunia yang mereka tinggali dipenuhi oleh orang-orang yang berbuat kacau dengan tidak ada tindakan yang nyata yang dilakukan oleh pihak penegak keamanan untuk membereskannya, akhirnya memutuskan untuk membentuk sebuah ‘lingkaran penyelamat’ dimana seseorang akan ‘membereskan’ sosok penjahat yang mengganggu kehidupan Anda atau orang yang Anda sayangi dengan imbalan bahwa pada suatu hari Anda akan mau ‘membereskan’ sosok penjahat lain yang telah bertindak jahat pada kehidupan orang lain.

Sayang, Donaldson sepertinya tidak begitu tertarik untuk menghadirkan ‘ceramah sosial’ pada film yang ia arahkan. Ia tidak pernah memberikan sebuah kesempatan lebih dalam untuk menjelaskan siapa sebenarnya sosok yang menjalankan kelompok tersebut, mengapa mereka melakukannya dan mengapa sebuah ide yang sebenarnya cukup ‘suci’ tersebut kemudian berakhir dengan kekacauan dan tindakan yang menentang prinsip awal dari kelompok itu sendiri. Seeking Justice kemudian menjadi sebuah film yang hanya memanfaatkan sekelumit tema diatas untuk kemudian menjadikannya penghantar bagi deretan adegan yang menghadirkan aksi dan ketegangan bagi penontonnya. Di paruh keduanya bahkan Seeking Justice beralih haluan menjadi sebuah film yang mencoba menganalisa misteri mengenai kematian salah satu korban dari kelompok tersebut yang kemudian mengarahkan karakter yang diperankan Cage untuk membuka tabir sebuah konspirasi yang sebenarnya telah terhubung dengan dirinya selama ini.

Keterbatasan dari naskah cerita itulah yang membuat Seeking Justice sulit untuk dibedakan dengan film-film bertema sejenis. Cara pengarahan Donaldson juga mengikuti berbagai pakem yang telah ada. Sama sekali tidak ada yang istimewa, yang akhirnya  menyebabkan intensitas cerita Seeking Justice tidak pernah benar-benar meningkat dengan sempurna atau mampu membuat setiap penonton merasa peduli dengan deretan karakter yang hadir di hadapan mereka. Pun begitu, usaha apik Donaldson untuk menghadirkan setiap adegan yang menawarkan adegan aksi cukup mampu menjadi poin-poin penting dimana Seeking Justice masih dapat tampil sebagai sebuah film yang dapat dinikmati.

Dari jajaran departemen akting, untungnya Seeking Justice mampu tampil dengan meyakinkan. Cage, seperti biasa, memiliki performa akting yang tidak perlu dipertanyakan lagi. January Jones, seorang aktris yang mungkin tidak begitu dikenal dengan kemampuan aktingnya yang mendalam, juga mampu menampilkan permainan akting yang tidak mengecewakan. Sama halnya dengan Guy Pearce yang sekali lagi membuktikan bahwa dirinya merupakan salah satu talenta akting pria terbaik yang dimiliki Hollywood saat ini. Sayangnya, karakterisasi yang cenderung dangkal dan minim membuat dua karakter yang diperankan oleh Harold Perrineau, Jennifer Carpenter dan Xander Barkeley tampil murni hanya sebagai hiasan cerita belaka – walaupun karakter yang diperankan Perrineau sedikit mendapatkan bagian cerita yang berlebih di akhir film.

Sama sekali bukanlah sebuah presentasi yang istimewa, Seeking Justice tampil cukup mumpuni berkat kehadiran kemampuan akting deretan pemerannya serta beberapa bagian aksi dan thriller dari dalam jalan cerita yang mampu dikelola dengan baik oleh Roger Donaldson. Mungkin, seandainya Donaldson mau lebih mengasah beberapa bagian cerita dan menyelipkan beberapa bagian kisah yang lebih berisi lagi ke dalam Seeking Justice, film ini akan dapat tampil lebih istimewa. Pun begitu, dengan apa yang dihadirkan kerjasama Donaldson bersama Cage, Jones, Pearce dan deretan pemeran film ini, Seeking Justice setidaknya tidak pernah hadir dalam ritme yang membosankan dan masih cukup mampu untuk tampil menghibur penontonnya.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.