Sang kreator Spawn, Todd McFarlane, menyebutkan jika kesuksesan reboot versi filmnya bisa jadi nantinya akan berlanjut dengan perkembangan sebuah semesta sinematik.
McFarlane menciptakan Spawn, seorang antihero berbahaya dari neraka, di tahun 1992 lalu. Semenjak itu karakter khas dan ikonik ini menikmati populeritas yang cukup besar, meski memang di kalangan terbatas saja, tepatnya di komunitas pecinta superhero bernuansa horor.
Seri komik Spawn masih aktif diterbitkan dan ia pun tampil di beberapa kisah karakter lain atau crossover.
Film adaptasi pertama Spawn muncul di tahun 1997, meski sayangnya mendapat ulasan yang buruk dari para kritikus. Segi perolehan pundi-pundi di box office pun kurang menggembirakan.
Kemudian ada seri animasi Spawn yang lebih setia dengan komik ya muncul di HBO dan bahkan memenangkan piala Emmy.
Film reboot Spawn akan dibintangi oleh Jamie Foxx dan mendapatkan barisan penulis naskah berbakat, termasuk Scott Silver (Joker) dan Malcolm Spellman (The Falcon and the Winter Soldier).
Sejauh ini tanggal rilis film belum diketahui, demikian juga dengan judul resminya, namun ekspektasi sudah membubung tinggi.
Kepada CBR di perhelatan 2022 New York Comic Con, McFarlane menjelaskan jika kecenderungan Hollywood untuk mengubah film komik yang sukses menjadi sebuah franchise bisa memberi keuntungan bagi Spawn.
Sebuah semesta sinematik yang dipandu oleh Spawn bisa diisi dengan berbagai karakter dari Image Comics, yang telah berkolaborasi bersama McFarlane selama beberapa dekade terakhir.
Pertanyaannya, bisakah Spawn Cinematic Universe ini sukses? Dengan keberhasilan film-film komik berating R atau Dewasa seperti Logan atau Deadpool, tampaknya memang ada pangsa pasar untuk film superhero yang penuh darah.
Deadpool masih tetap populer, dengan film ketiganya kini sedang digodok Marvel. DC pun tampaknya sedang mengubah gaya mereka, seperti yang bisa disimak dalam The Batman karya Matt Reeves dengan pendekatannya yang gelap dan berorientasi dewasa. Spawn dengan nuansa horornya bisa ikut mengisi segmentasi ini.
Film Spawn yang pertama dipaksa untuk "menghaluskan" diri agar bisa mendapatkan rating PG-13. Dengan trend terbaru ini, maka reboot Spawn sepertinya bisa tetap menghadirkan sisi gelap dan kekerasannya seperti di komik secara utuh.
Ditambah lagi, dengan iklim inklusivitas yang kini di Hollywood, karakter Spawn yang berkulit hitam (bernama asli Al Simmons), bisa memenuhi hal ini. Apalagi versi komik pun mengelaborasi kehidupan Al sebagai seorang pria berkulit hitam dan menganalisa struktur kekuasaan yang terhubung dengan ras sebagai bagian naratif karakternya.
Jika benar-benar terwujud, semesta Spawn pun nantinya bisa memperluas ide tentang pahlawan berkulit hitam dan bertindak sebagai kelanjutan penting dari barisan film yang mengajak para penontonnya untuk berfikir kritis tentang ras dan segala dimensinya.
Disarikan dari ScreenRant.