Sekitar dua tahun lalu sutradara asal Selandia Baru, Taika Waititi (Thor: Ragnarok, Jojo Rabbit), dikontrak untuk menggarap versi film adaptasi untuk pahlawan komik bergenre space opera yang terbit pertama kali di tahun 1934, Flash Gordon.
Niat awalnya film terbaru Flash Gordon ini akan dikerjakan sebagai sebuah film animasi. Namun, dalam perkembangan terbaru, dilaporkan jika animasi bukan lagi menjadi konsep untuk filmnya, melainkan tengah dikembangkan menjadi sebuah film live-action.
Saat mempromosikan rilisan terbarunya, Jungle Cruise, produser John Davis mengungkap kepada Collider jika keputusan tersebut diambil sendiri oleh Waititi. Ia menyebutkan jika sutradara yang karya-karyanya kental dengan nuansa komedi tersebut sedang menulis naskah untuk film yang disebutkan memiliki pengaruh besar saat dirinya tumbuh dewasa itu.
Davis mengaku jika awalnya Waititi memang mengajak untuk membuat Flash Gordon sebagai sebuah film animasi dan diiyakan olehnya. Hanya saja, dalam perkembangannya Waititi mengubah pikirannya dan meminta untuk melakukannya saja dalam sebuah film live-action, yang lantas disebutnya sebagai ide yang lebih baik lagi.
Apapun bentuknya, rasa-rasanya kita bisa percaya jika di tangan Taika Waititi Flash Gordon terbaru akan menjadi sebuah film yang menghebohkan. Meski ide awal dalam bentuk animasi terdengar seperti sebuah prospek menjanjikan untuk karakter legendaris ini, namun jika Waititi merasa bersemangat untuk menggarapnya dalam versi live-action, maka rasa-rasanya kita juga akan turut bersemangat.
Waititi telah berkali-kali membuktikan jika dirinya memiliki talenta dalam menghadirkan film cerah, penuh warna dan sangat menyenangkan untuk disimak. Thor: Ragnarok bisa dikatakan merupakan film Marvel paling bergaya sejauh ini. Bahkan komedi gelapnya seperti Jojo Rabbit juga memiliki elemen fantasi/dongeng di dalamnya.
Dengan namanya yang tengah berkibar kencang, Flash Gordon menambah panjang daftar film baru sang sutradara, penulis naskah dan juga aktor tersebut. Selain Flash Gordon, ia direncanakan akan mengerjakan sebuah film Star Wars dan juga remake untuk film anime klasik, Akira.
Waititi sendiri saat ini sedang disibukkan dengan proses pasca-produksi untuk Thor: Love and Thunder yang rencananya akan tayang di tahun 2022 dan juga film bertema olahraga yang diangkat dari dokumenter berjudul sama, Next Goal Wins (tanggal rilis masih TBA).
Kapan ia punya waktu untuk menulis naskah untuk film-film ini masih menjadi misteri, meski kita harus mempercayakan jika Waititi sanggup untuk mengerjakan mereka semua.
Yang pasti, Davis memastikan jika live-action Flash Gordon akan sangat merangkul gaya dan visi penyutradaraan Waititi selama ini. Flash Gordon versi terbaru ini akan dihadirkan dalam cara berbeda tapi menarik dibandingkan konsep orisinal dari komiknya.
Komik Flash Gordon merupakan kreasi Alex Raymond yang awalnya diniatkan sebagai saingan untuk Buck Rogers. Gordon adalah seorang pemain polo tampan dan lulusan universitas bergengsi, Yale, yang melakukan perjalanan ke sebuah planet asing bernama Mongo untuk kemudian berhadapan dengan pemimpinnya yang jahat, Ming the Merciless.
Petualangan Gordon, yang ditemani oleh Dale Arden dan Dr. Hans Zarkov, melintasi bergagai lokasi eksotik, seperti kota es, kerajaan rimba, serta berbagai dunia magis yang ada di galaksi. Sebuah materi yang memang pas untuk Waititi.
Flash Gordon sebelumnya telah diangkat dalam bentuk serial film di di era 1930-an, yaitu Flash Gordon (1936), Flash Gordon’s Trip to Mars (1938), dan Flash Gordon Conquers the Universe (1940), serta sebuah film rilisan 1980 garapan Mike Hodges.