Akan bertambah lagi layanan streaming besar yang siap bersaing. ViacomCBS baru saja mengumumkan tanggal peluncuran untuk platform streaming atau layanan media Over-The-Top (OTT) mereka, Paramount+, yaitu di bulan Maret mendatang. Paramount+ akan menggantikan layanan streaming mereka sebelumnya CBS All Access.
Paramount+ akan melakukan debutnya di Kamis, 5 Maret, untuk kawasan Amerika Serikat, dan akan menjadi "rumah" untuk penayangan secara streaming berbagai produksi dari Paramount Pictures, Nickelodeon, MTV, Comedy Central dan BET, selain juga CBS.
ViacomCBS rencananya juga akan membawa Paramount+ ke pangsa internasional, yang akan dimulai dari Amerika Latin mulai tanggal 4 Maret 2021. Kemudian akan berkembang di wilayah Skandinavia mulai tanggal 25 Maret, dan Australia di pertengahan 2021. Layanan CBS All Access di Kanada juga akan diubah menjadi Paramount+ mulai tanggal 4 Maret, dengan penawaran lain yang lebih luas akan ditawarkan mulai tahun ini juga.
Dengan skema ini, Paramount+ tampak sangat berniat untuk menjadi kompetitor utama beberapa layanan besar lain yang telah eksis sebelumnya, seperti Netflix, Disney+, Peacock dan juga HBO Max.
Meski begitu, ini juga berarti para konsumen juga harus siap untuk merogoh kocek lebih dalam lagi jika ingin menikmati layanan Paramount+, apalagi jika mereka sebelumnya telah berlangganan beberapa layanan sekaligus. Akan menjadi keputusan sulit, apakah mereka akan juga berlangganan Paramount+ atau tidak, mengingat pastinya layanan akan menyediakan berbagai serial dan film eksklusif mereka sendiri, sebagaimana kompetitornya.
CREDIT: foxbusiness.com
Untuk biaya langganan, CBS All Acces saat ini mengenakan tagihan bulanan sekitar $5.99 (sekitar Rp.84.000) dengan iklan dan $9.99 (Rp. 140.000) tanpa iklan. Daftar biaya langganan ini diperkirakan tidak akan mengalami perubahan setelah pergantian nama menjadi Paramount+ efektif dilakukan.
Yang masih belum jelas diketahui adalah bagaimana sajian program orisinal yang nantinya akan ditawarkan oleh Paramount+. Namun, dengan keterlibatan nama-nama ikonik di kultur pop, seperti Nickelodeon, MTV dan Comedy Central, rasanya mereka akan memiliki materi yang cukup berlimpah dan eksklusif. Sebagai contoh, Spongebob kini hanya bisa disaksikan secara streaming melalui Paramount+, misalnya.
ViacomCBS akan mengadakan sebuah acara untuk para investor dan melepas hasil finansial tahunan dan kuartal keempat di tanggal 24 Februari, Presentasi ini dijanjikan akan menghadirkan sebuah, "ikhtisar komprehensif tentang strategi streaming perusahaan, termasuk Paramount +, Pluto TV, dan Showtime OTT." Dari sini kita seharusnya akan mendapat detil yang lebih lanjut tentang rencana mereka ke depannya, dan apa yang bisa kita harapkan dari Paramount+.
Tahun 2020 lalu lanskap streaming menjadi semakin sesak dengan diluncurkannya HBO Max dan Peacock. Sementara itu, Disney+ telah mengumpulkan lebih dari 80 juta pelanggan hanya di tahun pertamanya saja. Apple TV+ memang belum memberi dampak yang signifikan, namun setidaknya mereka telah melakukan akuisisi content yang cukup menarik, seperti On the Rocks yang dibintangi Bill Murray atau film Perang Dunia II Tom Hanks, Greyhound.
Konsumer di Amerika Serikat juga memiliki Amazon Prime dan Hulu untuk menjadi pilihan, selain beberapa layanan bersifat niche dengan target pasar spesifik, seperti Shudder atau Criterion Collection.
Paramount+ harus memiliki nilai lebih dari pesaingnya jika ingin bisa bersaing dengan ketat. Elemen penting untuk itu adalah daftar film baru mereka di tahun 2021 ini, seperti A Quiet Place Part II, Top Gun: Maverick, Jackass 4 dan spin-off G.I. Joe, Snake Eyes. Judul-judul ini mungkin bisa memberi dorongan untuk performa Paramount+ sebagai layanan OTT pendatang baru.
Tulisan disarikan dari MovieWeb.