Sacha Baron Cohen rupanya sudah memutuskan untuk “mempensiunkan” karakter ikonik rekaannya, Borat. Alasannya, ia tidak memiliki gambaran untuk menghadirkan kembali sang jurnalis “nyeleneh” asal Kazakhstan ini setelah memeriahkan dua film dengan tingkah konyolnya.
Cohen merilis Borat Subsequent Moviefilm – susulan untuk mockumentary sukses rilisan 2006, Borat – di bulan Oktober 2020 lalu melalui platform streaming Amazon Prime Video. Dalam sesi wawancara terbaru bersama Variety, sang aktor asal Inggris mengkonfirmasi jika ia tidak bisa melihat masa depan atau film berikutnya untuk karakter ini.
“Saya membawa kembali Borat karena (Presiden Donald) Trump,” katanya. “Ada tujuan dari film ini, dan saya tidak benar-benar melihat (ada) tujuan (lain) untuk melakukannya lagi. Jadi, ya, dia dikunci di lemari.”
Awal pekan ini, 4/1, Maria Bakalova, yang memerankan putri Borat dalam sekuelnya, Tutar, menyebutkan jika ia merasa adalah “tugasnya” untuk melalui wawancara kontroversial bersama pengacara Trump, Rudy Giuliani, meski sebenarnya merasa sangat tidak nyaman saat itu.
Bakalova menyamar sebagai seorang jurnalis yang mewawancarai sang mantan walikota New York, dan selepas sesi wawancara tersebut, keduanya pergi ke sebuah hotel, sebelum Cohen sebagai Borat, menorobos masuk.
Kepada Los Angeles Times Bakalova mengungkap jika dirinya merasa takut, karena Giuliani adalah seorang pengacara, tepatnya pengacara seorang presiden pula dan tidak tahu menahu tentang politik Amerika Serikat. Meski begitu, sebagai seorang aktor, adalah tugasnya untuk melakukan adegan yang diminta untuk menyelamatkan filmnya.
Bakalova juga mengaku tahu jika ia tidak sendirian di dalam ruangan, karena Cohen bersembunyi di salah satu sudutnya. Ia tahu, jika sesuatu yang buruk terjadi, maka ia bisa melarikan diri.
Borat Subsequent Moviefilm premiere pada tanggal 23 Oktober 2020 lalu. Tom Hanks dan istrinya, Rita Wilson, juga membintangi film dan menjadi diri mereka sendiri. Keterlibatan Giuliani, dan juga Mike Pence – Wakil Presiden Amerika Serikat – dihadirkan tanpa seizin mereka.