Auteur asal Hong Kong, Wong Kar Wai, dikenal sebagai salah satu sutradara yang tidak terlalu sering merilis film. Oleh karenanya, jelas menjadi berita hangat saat dilaporkan jika ia tengah mengembangkan proyek terbarunya.
Pekan lalu, restorasi In the Mood for Love, yang dilakukan untuk memperingati 20 tahun usia filmnya, akhirnya debut di New York Film Festival, yang kemudian diikuti dengan sebuah tur lintas Amerika Utara. ITMFL bukan satu-satunya restorasi yang disertakan dalam tur, karena beberapa film Kar Wai lain yang telah direstorasi juga disertakan. Sementara itu, proyek dramanya yang sudah lama dikerjakan, Blossoms, kini direncanakan tidak hanya sebagai film, tapi juga serial televisi.
Lantas, apa yang berikutnya dari Kar Wai? Ternyata ia kembali ke semesta salah satu film favorit penggemar,Chungking Express (1994). Laporan terbaru mulai bermunculan di berbagai media Tiongkok yang menyebutkan jika Kar Wai telah menyelesaikan naskah sekuel untuk film yang dibintangi oleh Brigitte Lin, Takeshi Kaneshiro, Faye Wong dan Tony Leung tersebut.
Berjudul Chungking Express 2020, film akan berseting di Chongqing di tahun 2036. China Film Administration bahkan telah menyetujui naskahnya di bulan April lalu, yang berarti film memang sudah siap untuk dikerjakan.
Berikut sinopsis dari Chungking Express 2020, seperti dikutip dari The Film Stage:
Hong Kong, 1990-an. Polisi No. 223 yang tengah kasmaran bertemu dengan seorang perempuan pembunuh bayaran dengan rambut blonde dan mereka kemudian menghabiskan bersama, walau sebentar saja. Sementara itu, Polisi No. 663 mencoba untuk melupakan hubungan cintanya yang gagal, namun hidupnya berubah saat seorang “pemimpi” menerobos masuk ke dalam apartemen miliknya.
Chongqing, 2036. Xiaoqian dan May tidak menerima perjodohan berdasarkan program pasangan yang sudah ditentukan secara genetis dan mencoba menemukan “takdir” mereka sendiri.
Sepertinya menarik.
Kar Wai sebenarnya mengembangkan Chungking Express sebagai film dengan tiga kisah berbeda. Versi orisinal mengandung dua kisah tadi, sementara kisah ketiga dikembangkan menjadi filmnya sendiri, Fallen Angels (1995), dengan Leon Lain, Karen Mok, Charlie Yeung, Michelle Reis dan Takeshi Kaneshiro (dalam peran berbeda) sebagai bintangnya.
Dalam sesi wawancara di tahun 1998, Kar Wai menyebutkan jika bagi dirinya Chungking Express dan Fallen Angels adalah satu film dengan durasi 3 jam. Oleh karenanya, ia menganjurkan untuk langsung menonton keduanya secara berurutan.
Menilik sinopsis, sepertinya sekuel Chungking Express ini akan mengambil jalur berbeda dan akan dapat berdiri sendiri tanpa harus terlalu dikaitkan dengan pendahulunya, ketimbang direkatkan oleh aspek tematis yang sama, sebagaimana Days of Being Wild, In the Mood for Love dan 2049.
Sejauh ini keterlibatan Kar Wai adalah sebagai penulis naskah. Belum diketahui apakah ia juga akan duduk di bangku sutradara. Jika ternyata nama sutradara lain yang terpilih, maka kemungkinan besar Chungking Express 2020 akan bisa kita saksikan dalam waktu dekat.
Namun jika ternyata Kar Wai turun tangan langsung menjadi sutradara, maka keinginan untuk menyaksikan filmnya dalam waktu dekat dipendam dulu, mengingat “tradisi” dirinya yang butuh waktu lama untuk menyelesaikan sebuah film.
Ditunggu saja.