Pekan lalu, Okinawa International Movie Festival (OIMF) mengumumkan film-film yang akan ditayangkan di edisi ke-11 festivalnya. Dalam konferensi pers yang digelar di kantor pusat Yoshimoto Kogyo, salah satu perusahaan pelaku industri hiburan terbesar Jepang sebagai penggagasnya, mereka sekaligus mempublikasikan slogan dari festival film bertema ‘Laugh and Peace’ yang berbeda dengan kebanyakan festival film internasional di Asia lainnya.
Slogan untuk edisi ke-11 OIMF, “Transform! Follow your Heart”, menurut mereka dimaksudkan untuk menangkap energi positif serta kreatif yang diusung perhelatan tahun ini. Berkembang dari festival film bertema drama dan komedi di gelaran awalnya 11 tahun lalu, sejak tahun 2015, OIMF bertransformasi menjadi ‘All Islands Festival’ yang lebih berupa pesta rakyat di seluruh prefektur Okinawa di balik serangkaian pertunjukan komedi, musik, tari dan budaya lain termasuk fashion dan art.
Bersama film-film yang menjadi sorotan dalam segmen Special Invitation, ada film pembuka Erica 38 karya Masato Harada. Film ini mengisahkan kehidupan wanita Jepang berusia 60an pelaku penipuan/scam berjumlah 8 juta dolar yang kemudian melarikan diri ke Thailand dan bersahabat dengan seorang wanita berusia 38 tahun. Erica 38 dibintangi aktris Miyoko Asada serta penampilan terakhir aktris Jepang legendaris Kiki Kirin.
Ⓒ Yoshimoto Kogyo
Keluarga Cemara – film Indonesia produksi Visinema Pictures yang disutradarai sutradara layar lebar debutan Yandy Laurens dan diangkat dari novel karya Arswendo Atmowiloto, juga akan ditayangkan di segmen yang sama. Film yang dibintangi Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir ini bukan saja mencatat perolehan lebih dari 1,7 juta penonton, tapi juga memenangkan film bioskop terpilih di Piala Maya ke-7 Januari lalu bersama 5 kategori lain dari keseluruhan 11 nominasinya.
Selain itu masih ada film Jepang My Father, My Bride, versi animasi Let Me Eat Your Pancreas, serta Violence Voyager, sebuah film pertama yang menggunakan teknik animasi yang dikenal dengan nama Gekimation oleh penemunya, sineas bernama Ujicha. Gekimation merupakan teknik animasi yang menggunakan potongan kertas yang disyut untuk menciptakan ilusi gerakan seperti film-film animasi lain. Sejumlah film lainnya datang dari Sri Lanka, Vietnam, Myanmar, China dan Rusia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, OIMF juga masih akan bekerjasama dengan gerakan PBB, Sustainable Development Goals (SDGs) untuk membawa semangat gerakan ini di tengah perayaan kesenian dan keseluruhan aktivitas seputar festivalnya, sementara gelaran Red Carpet sebagai penutup festivalnya tetap akan diselenggarakan di sepanjang kawasan paling ramai Okinawa, di Kokusai Dori, prefektur Naha.
Okinawa International Movie Festival ke-11 akan berlangsung selama 4 hari penuh di seluruh prefektur Okinawa dari 18 hingga 21 April mendatang.