Dengan begitu banyaknya film horor sukses di bawah kendali Blumhouse, tidak heran jika kemudian Universal Pictures beralih ke rumah produksi ini untuk menggarap franchise Universal Monsters mereka, sebagaimana yang dilaporkan oleh Variety.
Sebuah nama besar di ranah horor, Blumhouse meraih sukses besar, baik secara tanggapan kritikus maupun finansial berkat film-film mereka, seperti Get Out, Halloween, The Purge, Split, Paranormal Activity dan banyak lagi.
Baiknya lagi, Blumhouse dikenal berkat sistem bujeting mereka yang irit, yaitu mengandalkan modal produksi yang minimalis namun memiliki kualitas yang cukup maksimal. Kelebihan-kelebihan inilah yang menarik Universal kepada Blumhouse, sehingga memberi lampu hijau untuk melakukan reboot film klasik The Invisible Man.
Menurut sebuah laporan terbaru, proyek ini kemungkinan besar akan menjadi yang pertama dari franchise yang menampilkan para Universal Monsters, dengan sutradara-sutradara bertalenta diajak untuk menghadirkan visi mereka.
Yang baru saja dikonfirmasi adalah sutradara/aktor/penulis naskah asal Australia, Leigh Whannell, untuk mengarahkan reboot The Invisible Man. Ia dikenal berkat membidani (dan membintangi) seri Saw dan Insidious bersama rekan-nya James Wan.
Sebagai sutradara ia mulai menunjukkan taringnya, mengingat film terakhirnya, fiksi-ilmiah berbalut horor dan aksi, Upgrade, mendapat sambutan yang cukup baik dari para kritikus. Sebagai tambahan, belum diketahui siapa saja barisan pemain yang akan terlibat dalam The Invisible Man. Yang pasti, aktor yang sebelumnya diumumkan akan membintanginya, Johnny Depp, tidak lagi terlibat di dalamnya.
Bisa jadi ia tampil di film-film Universal Monsters garapan Blumhouse lainnya, namun untuk saat ini Depp sama sekali tidak akan berperan serta di dalamnya. Seri monster lain yang akan dikembangkan adalah Dracula, The Wolfman, The Creature from the Black Lagoon, dan The Bride of Frankenstein.
Di tahun 2017 lalu Universak merilis The Mummy, yang dimaksudkan sebagai pencetus untuk franchise baru yang disebut Dark Universe, dan mengangkat monster-monster klasik Universal tadi. Disutradarai Alex Kurtzman dan dibintangi Tom Cruise, film berbujet raksasa ini memiliki performa box office di bawah ekspektasi.
Tidak hanya itu, ulasan kritikus pada umumnya juga negatif, dengan mendapatkan hanya 15% di Rotten Tomatoes. Dengan kerugian ditaksir sebesar $100 juta, Universal jelas menahan laju perkembangan franchise Dark Universe dan menyusun ulang konsep dan masa depan untuk Universal Monsters. Sepertinya strategi terbaru adalah dengan mengajak rumah produksi yang dikenal dengan film-film berbujet rendahnya dan terbuksi sukses, Blumhouse.
Sebagai bagian dari visi adalah, film-film yang akan dibintangi oleh para Universal Monsters tidak memiliki kewajiban untuk berada di semesta yang sama, sehingga mengizinkan setiap pembuat filmnya untuk mempertahankan visi kreatif masing-masing.
Sebagai catatan, meski The Invisible Man adalah yang pertama diumumkan, tapi bukan berarti akan menjadi yang pertama dikerjakan. Universal disebutkan sedang giat mencari calon sutradara potensial lain untuk bergabung dalam franchise, sehingga boleh jadi mereka akan menghadirkan pengumuman lain dalam waktu dekat.
Whannell adalah seorang pembuat film berbakat dan The Invisible Man memang sudah cukup lama tidak mendapat “update”, sehingga kombinasinya boleh dikatakan adalah sempurna. Kita tunggu saja perkembangannya nanti.