Kembali dengan proyek omnibus kedua produksi kolaborasi Tokyo International Film Festival (TIFF) dengan The Japan Foundation Asia Center yang kali ini diberi judul Asian Three-Fold Mirror 2018: Journey, setelah beberapa waktu lalu mengumumkan aktor Indonesia Nicholas Saputra akan berperan di ketiga segmennya, pihak TIFF pekan lalu menggelar konferensi pers untuk merilis seluruh nama pendukung utamanya.
Disutradarai oleh Edwin (Indonesia), Daishi Matsunaga (Jepang) dan Degena Yun (China), konsep omnibus kolaboratif ini akan mengarah ke perjalanan ruang dan waktu dengan protagonis Asia di ketiga segmennya, di mana masing-masing sutradara dalam omnibus ini akan mengekspresikan pandangan dan visi unik mereka tentang Asia.
Oka Antara Agni Pratistha Nicholas Saputra
© 2018 The Japan Foundation
Aktor Oka Antara dan aktris Agni Pratistha akan mendampingi Nicholas Saputra dalam segmen karya Edwin yang berjudul Variable No. 3. Mereka akan bermain sebagai pasangan dari Indonesia yang bertemu dengan seorang konsultan misterius pemilik guest house (diperankan Nicholas Saputra) saat berkunjung ke Tokyo.
Oka Antara sudah dikenal publik Jepang lewat The Raid 2 (2014, Gareth Evans), segmen Safe Haven di omnibus V/H/S/2 (2013, Gareth Evans, Timo Tjahjanto) dan Killers (2013) arahan Mo Brothers (Timo Tjahjanto, Kimo Stamboel) yang merupakan produksi joint-venture Indonesia dengan Jepang, dan juga akan bermain bersama Nicholas dan Dian Sastro dalam film Indonesia mendatang karya Edwin, Aruna dan Lidahnya.
Sementara Agni Pratistha yang juga dikenal sebagai Puteri Indonesia 2007 memulai debut layar lebarnya dalam film Mengejar Matahari (2004) sebelum berperan di sejumlah film Indonesia seperti Cinta Tapi Beda (2012, Hanung Bramantyo, Hestu Saputra), Jakarta Hati (2012, Salman Aristo), 9 Summer 10 Autumns (2013, Ifa Isfansyah) dan Pinky Promise (2016, Guntur Soeharjanto).
Edwin © 2018 The Japan Foundation
Selain Oka dan Agni di segmen karya Edwin tersebut, aktor Jepang Hiroki Hasegawa dan aktris debutan dari Myanmar, Nandar Myat Aung akan bermain bersama Nicholas dalam segmen karya sutradara Jepang Daishi Matsunaga. Segmen berjudul Hekishu ini mengambil setting di Yangon dan mengisahkan seorang pengusaha Jepang yang tengah membangun proyek konstruksi rel kereta api di sana. Segmen ini akan menyorot evolusi demokrasi Myanmar bersama benturan kultur-kultur berbeda di dalamnya.
Sebagai aktor yang cukup dikenal di Jepang lewat Why Don’t You Play in Hell? (2013, Sion Sono), Shin Godzilla (2016, Hideaki Anno) dan film hit 2017 Before We Vanish karya Kiyoshi Kurosawa, Hiroki Hasegawa memulai debutnya sebagai aktor panggung dari Bungakuza yang merupakan salah satu grup teater paling prestisius di Jepang.
Satu segmen lagi adalah The Sea yang disutradarai oleh sutradara wanita dari China, Degena Yun. Dalam segmen ini, aktris Cina Jin Chen dan Zhe Gong akan bermain bersama Nicholas. Merupakan sebuah road movie, The Sea akan membahas soal hubungan seorang ibu dan anak perempuannya dalam perjalanan dari Beijing. Dalam rilisan pers-nya, The Sea kabarnya terinspirasi dari pengalaman pribadi Degena Yun sendiri.
Memulai debutnya lewat Out of the Desert (1988), Jin Chen kemudian memenangkan piala Huabiao Awards untuk Outstanding Actress, Golden Rooster Awards untuk pemeran pendukung wanita terbaik dan kategori sama di Changchun Film Festival lewat Roaring Across the Horizon (1999). Ia dikenal luas lewat perannya di Curse of the Golden Flowers (2006, Zhang Yimou) dan Aftershock (2010, Feng Xiaogang). Tahun 2015 ia kembali memenangkan New Media Awards untuk pemeran pendukung wanita terbaik di Shanghai International Film Festival lewat Nezha, dan kembali meraih Huabiao Awards kedua untuk kategori Prominent Films on Ethnic Minorities dari perannya di A Noble Spirit (2016). Baru-baru ini ia juga memperoleh penghargaan dalam Hold your Hands dari organizing commitee of the 25th Beijing Student Film Festival.
Aktris muda Zhe Gong yang mendampingi Jin Chen dalam The Sea sendiri baru memulai debutnya lewat You and Me (2005). Langsung meraih sejumlah penghargaan dan nominasi lewat film yang juga ditayangkan di TIFF ke-18 ini, ia juga berperan dalam Good Earth, Stronger than Earthquake dan Xidan Street Girl (2011).
Omnibus Asian Three-Fold Mirror 2018: Journey akan ditayangkan dalam slot world premiere di Tokyo International Film Festival ke-31 yang akan berlangsung dari 25 Oktober hingga 3 November 2018. Setelah itu, bersama proyek omnibus pertama Asian Three-Fold Mirror: Reflections yang akan dirilis di bioskop-bioskop Jepang secara terbatas dari 12-18 Oktober, Journey juga akan menyusul di tanggal 9-15 November tahun ini.