News


Senin, 16 April 2018 - 20:06:21 WIB
Dilan 1990 & Pembukaan Sekolah Kesenian Yoshimoto Di Edisi X Okinawa International Movie Festival
Diposting oleh : Daniel Irawan (danieldokter) - Dibaca: 2695 kali

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pekan lalu, Okinawa International Movie Festival (OIMF) mengumumkan tema sekaligus lineup film-film pengisi edisi spesial festival tahun ini untuk merayakan usianya yang tepat menginjak 10 tahun.

Digelar pertama kali di tahun 2009 oleh taipan industri hiburan Yoshimoto Kogyo, OIMF yang mengambil fokus tematik ke film-film drama-komedi lewat tema Laugh & Peace, sudah berevolusi dengan sub judul ‘Big Festival of all the Islands’ sejak 2015 menjadi sebuah festival seni yang menampilkan bukan hanya film, tapi juga gelaran seni pertunjukan lain dari musik, tari hingga ranah utama perusahaannya, standup comedy.

Tetap diadakan di berbagai prefektur kepulauan Okinawa, dengan pre-event ’50 Days to the Festival’ yang sudah diselenggarakan sejak Februari di keseluruhan 41 kotamadya Okinawa dengan berbagai pagelaran hiburan, edisi ke-10 OIMF sekaligus akan merayakan pembukaan sekolah kesenian Yoshimoto yang sudah direncanakan sejak beberapa tahun belakangan. Sekolah yang juga bertujuan meletakkan Okinawa sebagai salah satu pusat industri hiburan Jepang ini nantinya akan berfokus di berbagai bidang hiburan dari manga dan anime hingga film, tari, CGI dan seni panggung pertunjukan lainnya. Aktor asal Jepang Masi Oka yang melejit dari serial TV Heroes merupakan salah satu pengajar selain penari Hinton Battle, produser video Shunsuke Koga dan penulis manga Nobuhiko Horie.

Masih juga memuat fokus ke film-film yang dibuat untuk konsumsi televisi lewat segmen TV Director’s Movie, komedi musikal remaja Dolmen X yang diangkat dari manga karya Yuna Takagi tentang sekelompok alien yang menginvasi dunia pop Jepang akan menjadi highlight utamanya bersama feature karya penulis/sutradara Toshiyuki Teruya, Born Bone Born di segmen Special Invitation.

Film karya Teruya ini merupakan versi ekspansi dari film pendeknya yang memenangkan penghargaan di Short Shorts Film Festival dan Skip City International D-Cinema Festival. Bone Born Bone berkisah soal pemujaan leluhur dan ritual penguburan senkotsu (bone washing) sebagai tradisi yang harus diperkenalkan terus-menerus secara lintas generasi.

Lineup OIMF 2018 ©2018 oimf.jp

Selain karya Teruya, segmen Special Invitation ini juga akan diisi oleh When I Get Home, My Wife Always Pretend to be Dead karya Toshio Lee yang diangkat dari esai bergaya komik berdasar konten pertanyaan di Yahoo! Answers tahun 2010 yang menjadi viral, Memories of Whale Island – kisah percintaan wanita Jepang dan pria Vietnam karya Yuji Makino yang diperankan oleh aktor Win Morisaki dari Ready Player One, kisah pelatih tinju; Kantoku karya Kiyoshi Hijikata, Nyaha! Part #0 karya unik Choji Nakahodo yang diceritakan lewat POV kucing di pulau Nyaha yang dikenal sebagai pulau surga bagi kucing, komedi supranatural Room Laundering karya Kenji Katagiri yang dibintangi Joe Odagiri.

Tiga film dari China juga akan mengisi segmen ini; drama historikal In Pursuit of the General karya Teng Junjie, drama romantis Lost and Found in Tokyo dari sutradara wanita Cai Jieling, dan Please Remember Me karya Peng Xiaolian yang mengisahkan seorang wanita pemain teater lokal yang mengejar mimpinya menjadi aktris film ke Shanghai.

©2018 MAX Pictures

Lantas, dari belahan Asia lain ada drama kuliner Jimami Tofu karya Jason Chan dan Christian Lee dari Singapura yang mengisahkan koki Singapura yang bertualang di Okinawa mempelajari masakan tradisional Okinawa. Dari Indonesia, sebagaimana Yoshimoto selalu memilih film populer yang sedang jadi trend di sinema masing-masing negara, ada Dilan 1990 karya Fajar Bustomi berdasar novel series Pidi Baiq yang berhasil meraih sukses box office masif sebagai film terlaris ke-2 sepanjang masa di Indonesia. Penayangan Dilan 1990 akan dihadiri langsung oleh Bustomi.

Masih di segmen Special Invitation, secara tak biasa, OIMF ke-10 juga diisi oleh 2 film animasi; satu dari Thailand – 9 Satra: The Legend of Muay Thai karya sutradara Pongsa Konrsri, Nat Yoswatananont, Gun Phansuwon, dan satu lagi dari Rusia, Three Heroes and the Princess of Egypt karya sutradara Konstantin Feoktistov.

Di segmen tribute Japanese Comedy, World Comedy akan ada film lawas produksi tahun 1932 karya Yasujiro Ozu, I Was Born, But... dan Seven Chances, komedi klasik karya Buster Keaton dalam versi langka two-color Technicolor yang pertama kali dirilis di AS tahun 1925. Juga masih berkaitan dengan segmen tribute, di Okinawa Historical Movie akan ada penayangan film-film 8mm era 50-70an dari Okinawa, dua film klasik Sonny/Shin’ichi Chiba Terror of Yakuza (1976, Sadao Nakajima) dan Doberman Cop (1977, Kinji Fukasaku) dan dokumenter Ryuku Cinema Paradise karya Ryo Hasegawa yang mengangkat Shuri Gekijo, bioskop pertama Okinawa yang dikelola tiga generasi keluarga Kinjo dan masih berdiri hingga sekarang

Sementara di segmen Sakurazaka Film University, yang selalu mendukung OIMF lewat sesi pemutaran film-film dunia pilihan yang ditayangkan di sinema alternatif Sakurazaka bersama live commentary tahun ini akan memutarkan Baahubali 2 – The Conclusion, hit box office India dari sinema daerah Telugu, komedi zombie nyeleneh Sodom Head and Gomorrah Man karya komedian Yasei Bakudan Cookie dan versi layar lebar Hibana (Spark) karya Itsuji Itao yang menjadi highlight OIMF ke-9 tahun lalu.

Dua segmen penghargaan OIMF tetap akan diselenggarakan lewat kompetisi Local Origination Project yang berisi film-film pendek lokal dan Jimot CM Republic dengan pilihan tematik di atas kaitan dengan program jangka panjang PBB, SDGs (Sustainable Development Goals) yang sejak 2 tahun lalu menjadikan OIMF sebagai salah satu platform untuk penyebaran awareness-nya.

OIMF edisi ke-10 akan diselenggarakan dari Kamis, 19 hingga Minggu, 22 April 2018 dengan seremoni pembuka di ANA Crowne Plaza Harborview Okinawa , gelaran Red Carpet di sepanjang kawasan paling ramai Naha Kokusai Dori dan penutupan yang dipenuhi panggung pertunjukan di tengah-tengah landmark Naminoue Umisora Park. 

 


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.