Para penggemar karya-karya Stephen King sepertinya saat ini tengah berada di masa keemasan. Dengan suksesnya film IT dan serial televisi seperti Mr. Mercedes, maka karya-karya lain sang maestro horor juga dilirik untuk diadaptasi.
Yang paling mutakhir adalah The Tommyknockers, sebuah novel bergenre horor-fiksi-ilmiah terbitan 1987. Istimewanya, adaptasi buku ini ditangani oleh sosok-sosok yang memang sudah kenyang makan asam-garam sinema horor.
James Wan yang beken berkat franchise Saw, Insidious dan The Conjuring akan berkolaborasi bersama produser Roy Lee, yang baru saja sukses dengan IT, dalam mengerjakan proyek adaptasi The Tommyknockers, sebagaimana yang dilaporkan oleh The Hollywood Reporter.
Ini bukan kali pertama novel mengalami adaptasi. Sebelumnya sudah ada mini-seri rilisan 1993 yang dibintangi oleh Jimmy Smits dan Marg Helgenberger. Wan dan Lee akan bertugas memproduseri film bersama rumah produksi mereka masing-masing, Atomic Monster dan Vertigo Entertainment, bersama dengan produser veteran Larry Sanitsky, yang memproduseri mini seri tahun 1993.
The Tommyknockers berseting di sebuah kota kecil Haven, Maine, di mana seorang penulis muda spesialisasi Western bernama Bobbi Anderson menemukan sebuah pesawat luar angkasa yang telah lama terpendam di dalam tanah.
Setelah pesawat terungkap, sebuah gas misterius dilepas di kota tersebut dan mengubah para penduduknya menjadi mahluk-mahluk yang mirip dengan para alien yang dulunya memiliki pesawat ruang angkasa tersebut.
Para penduduk yang terinfeksi memiliki kekuatan super namun harus tetap berada di dalam kota dan rentan untuk meledak. Karakter lain dalam cerita ini adalah James Eric Gardener, seorang penyair lokal yang imun terhadap gas misterius berkat pelat besi di kepalanya dan mencoba menghentikan persebaran teror yang terjadi di kota kecil tersebut.
Belum diketahui bagaimana reaksi King terhadap kabar adaptasi ini, mengingat di tahun 2014 sang pengarang sempat menyebutkan The Tommyknockers sebagai buku yang buruk dan merupakan buku terakhir yang ditulisnya sebelum ia memutuskan untuk membersihkan dirinya dari pengaruh kokain yang menderanya selama 8 tahun.
King mengakui dalam wawancara tersebut jika mungkin ada sekitar 350 halaman yang bagus dari 558 halaman bukunya. Jika King kemudian bisa terlibat dalam proyek adaptasi ini, maka bisa jadi ia memiliki kesempatan untuk meluruskan berbagai hal yang dianggapnya jelek di buku atau menceritakan cerita yang benar-benar ingin disampaikannya.
Berikut pernyataan Sanitsky tentang adaptasi ini:
"It is an allegorical tale of addiction (Stephen was struggling with his own at the time), the threat of nuclear power, the danger of mass hysteria and the absurdity of technical evolution run amuck. All are as relevant today as the day the novel was written. It is also a tale about the eternal power of love and the grace of redemption."
Meski King tidak menyukainya, namun The Tommyknockers merupakan buku King terlaris kedua sepanjang masa. Dan mengingat adanya ketertarikan besar akan karya King selepas IT, yang kemudian menjadi film horor terlaris sepanjang masa, maka bisa dipastikan adaptasi The Tommyknockers akan mudah dalam mendapat atensi dari calon investor.
James Wan akan kembali ke layar lebar melalui adaptasi komik suoperhero DC, Aquaman, yang akan tayang di bulan Desember. Sedang Lee juga akan memproduseri adaptasi karya King lain, The Stand, meski belum diketahui kepastian kapan film akan dikerjakan.