Mark Hamill, pemeran sang Jedi legendaris, Luke Skywalker, kini merasa menyesal pernah mengungkapkan kritikannya untuk penggambaran karakter ikonik tadi alam Star Wars: The :Last Jedi.
Aktor yang terkenal berkat perannya tersebut semenjak memerankannya dalam film pertama Star Wars yang dirilis di tahun 1977, sebelumnya mengkritik pengarahan sutradara Rian Johnson untuk karakter Jedi klasiknya.
Kini sang aktor berusia 66 tahun ini mengungkapkan rasa sesalnya tersebut melalui sebuah postingan di Twitter pada Selasa, 26 Desember:
I regret voicing my doubts & insecurities in public.Creative differences are a common element of any project but usually remain private. All I wanted was to make good movie. I got more than that- @rianjohnson made an all-time GREAT one! #HumbledHamill https://t.co/8ujJfBuEdV
— @HamillHimself (@HamillHimself) December 26, 2017
Selain mengungkap penyesalan atas kritik yang kemudian berimbas menjadi polemik umum, ia menyebutkan jika Johnson telah membuat sebuah film yang bagus.
"Perbedaan kreatif adalah hal biasa dalam proyek apapun, tapi biasanya sengaja dibuat privat," tulis Hamill. "Aku hanya ingin membuat sebuah film yang bagus."
Sebelumnya, dalam beberapa wawancara berkenaan dengan The Last Jedi, Hamill menyebutkan ketidaksetujuannya dengan keputusan Johnson untuk karakter Skywalker.
Menyangkut Luke versi baru ini Hamill menyebutkan, "Ini merupakan Star Wars generasi berikutnya, jadi aku hampir harus memikirkan karakter lain... tapi aku harus melakukan apa yang Rian inginkan karena memang pas dengan cerita," kata Hamill. "Hanya saja aku belum bisa menerimanya secara keseluruhan."
Meski Hamill mengerti penyesalan Skywalker karena salah mengira siapa Jedi yang terpilih. Namun menurutnya dialog Skywalker tentang Jedi di film ini merupakan sesuatu yang karakternya tidak akan pernah katakan. Oleh karenanya ia harus menemukan bagaimana cara agar karakter yang begitu optimistik dan penuh harapan berakhir di tempat yang begitu gelap.
Pada kenyataanya The Last Jedi memang mendapatkan tanggapan fans yang beragam; antara yang benar-benar menyukai filmnya dengan yang sangat tidak suka dengan filmnya. Bahkan memunculkan petisi untuk mengeluarkan The Last Jedi dari "canon" Star Wars secara keseluruhan.
Menanggapi hal ini Johnson menyebutkan jika niat film sama sekali bukan untuk memecah belah atau membuat penonton gusar, namun menurutnya polemik yang tengah terjadi ini memang harus terjadi jika Star Wars ingin berkembang, maju terus dan senantiasa segar.
Meski mendapat banyak cercaan dari fans, The Last Jedi tetap melaju kencang di box office, selain secara umum mendapat ulasan positif dari para kritikus. Sejauh ini film telah mendapatkan sekitar $800 juta secara global semenjak dirilis pada tanggal 15 Desember.