News


Kamis, 30 Desember 2010 - 21:14:13 WIB
Flick Top 10 of ‘10
Diposting oleh : Administrator - Dibaca: 12417 kali

Tahun 2010 akan segera usai… dan tentu tidak ada cara yang lebih baik lagi untuk mempersiapkan diri dalam menyambut tahun yang baru – dan sejumlah film menarik yang akan dirilis pada tahun mendatang – dengan kembali melirik sejenak ke arah film-film yang berhasil membuktikan kualitas mereka di sepanjang tahun 2010. Berikut sepuluh film yang Flick Magazine anggap sebagai film-film yang paling bersinar kualitasnya untuk tahun ini:

(Director: Hanung Bramantyo, Multivision Plus)

Terlepas dari pesan-pesan moral yang ingin disampaikan film ini, mengenai banyaknya pemanfaatan nama agama untuk kepentingan yang salah serta rasa fanatisme yang kadang membutakan beberapa kelompok — yang ironisnya terasa sangat sesuai dengan apa yang terjadi di Indonesia saat ini — Sang Pencerah adalah sebuah karya yang tidak dapat disanggah merupakan sebuah hasil yang sangat jarang dilihat dapat dicapai oleh sineas Indonesia. Digarap dengan sangat rapi dan didukung dengan tingkat teknikal yang sangat memuaskan, Sang Pencerah adalah film Indonesia kedua di tahun ini setelah Minggu Pagi di Victoria Park yang membuktikan bahwa sineas Indonesia masih mampu memberikan sesuatu yang lebih kepada para penontonnya. Pencapaian yang sangat luar biasa!

(Director: Rodrigo Garcia, Sony Pictures Classics)

Naomi Watts, Annette Bening dan Kerry Washington masing-masing menciptakan karakter yang kompleks dan sangat simpatik: Watts dan Bening sebagai wanita yang kehilangan rasa kepercayaan pada dunia akibat kehilangan anggota keluarga mereka, dan Washington membawa penontonnya pada rollercoaster emosi yang mendalam. Arahan Rodrigo Garcia atas naskah yang jujur dan emosional membuat Mother and Child menjadi sebuah drama yang sangat menyentuh.

(Directors: Chris Sanders & Dean DeBlois, DreamWorks Animation/Paramount Pictures)

Adalah sangat jarang untuk dapat merasakan kepuasan setelah menonton film-film animasi karya DreamWorks Animation akhir-akhir ini. Ada saja elemen yang terasa berlebihan atau terasa kurang di film mereka. Namun lain halnya dengan How to Train Your Dragon. Film ini mampu secara sempurna memadukan jalan cerita yang menarik dan diisi karakter-karakter yang sangat loveable dengan teknologi visual 3D yang mampu begitu menghidupkan film ini secara keseluruhan. Ditambah dengan paduan pas dari musik latar yang begitu mengisi di tiap adegan, tidak diragukan lagi bahwa How to Train Your Dragon adalah film terbaik yang pernah dirilis oleh DreamWorks Animation.

(Director: Rodrigo Cortés, The Safran Company/Versus Entertainment/Dark Trick Films/ Lionsgate)

Buried memang hanya berlokasi di sebuah peti mati yang terkubur bersama seorang pria yang masih bernyawa dan berusaha untuk menyelamatkan hidupnya. Namun, Buried bukanlah hanya sebuah film yang murni menceritakan kisah penyelamatan diri pria tersebut. Buried memiliki banyak pesan terpendam lainnya yang akan mampu membuat semua orang terperangah. Terima kasih kepada kecerdasan luar biasa sutradara Ricardo Cortés dan penulis naskah Chris Sparling, Buried menjadi sebuah thriller yang berjalan dengan begitu menegangkan dari menit ke menit. Ditambah dengan akting watak  penuh emosional dari Ryan Reynolds, tak seorangpun seharusnya melewatkan film secerdas dan semenyentuh Buried!

(Director: Roman Polanski, Summit Entertainment)

Thriller politik yang menandai kembalinya sutradara Roman Polanski dalam karya terbaiknya. Para penggemar misteri akan menemukan banyak kenikmatan tentang The Ghost Writer dan Polanski melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan membangkitkan rasa peningkatan paranoia dan bahaya di setiap adegannya. Sebuah karya yang tentunya semakin membuktikan tempat Polanski di antara kumpulan sutradara terbaik di dunia.

(Director: Jason Reitman, Paramount Pictures)

Dengan mengandalkan pada akting para pemeran utamanya, serta naskah cerita yang brilian, Up in the Air berhasil memberikan sebuah kesan tersendiri bagi para penontonnya. Berisi banyak adegan yang mampu menggiring rasa emosional Anda, Up in the Air juga mampu memberikan Anda senyuman mengenai lelucon yang sedang dimainkan oleh hidup pada manusia. Bahkan jika Anda sendirilah yang menjadi korban lelucon tersebut. Jujur, dalam, dan begitu nyata, Up in the Air adalah sebuah film yang tidak akan Anda lupakan dengan begitu mudahnya.

(Director: Christopher Nolan, Legendary Pictures/Syncopy Films/Warner Bros. Pictures)

Bayang-bayang kesuksesan besar dari The Dark Knight ternyata mampu dijawab dengan baik oleh sutradara jenius, Christopher Nolan, lewat salah satu film yang paling banyak dibicarakan di tahun ini, Inception. Dengan jalan cerita yang sedikit membutuhkan lebih banyak perhatian (dan pemikiran) dari film-film lain, serta tampilan teknikal dan dukungan akting para jajaran pemeran yang sangat kuat, Nolan berhasil membuat Inception menjadi sebuah film yang sangat mengagumkan. Sebuah pengalaman menonton yang sangat berbeda.

(Director: David Fincher, Relativity Media/Trigger Street Productions/Columbia Pictures)

Adalah sangat mengagumkan untuk melihat The Social Network secara keseluruhan untuk kemudian berkata bahwa David Fincher mampu mengeluarkan berbagai hal terbaik dari sebuah jalinan kisah yang cenderung datar tanpa adanya intrik yang terlalu mengikat seperti yang digambarkan di dalam jalan cerita film ini. Naskah tulisan Aaron Sorkin yang berisi banyak dialog cerdas dan tajam memang sangat membantu, namun Fincher adalah kunci kesuksesan film ini. Arahannya mampu mengeluarkan kemampuan akting terbaik dari setiap pemerannya sekaligus menghidupkan jalan cerita The Social Network menjadi sebuah jalan cerita yang sangat menarik. Durasi film ini memang sedikit terlalu panjang akibat adanya beberapa adegan yang tidak terlalu perlu untuk ditampilkan, namun secara keseluruhan, The Social Network mampu berdiri sebagai salah satu film terbaik tahun ini.

(Director: Apichatpong Weerasethakul, The Match Factory)

Begitu banyak hal yang bisa diinterpretasikan ketika menyaksikan film karya sutradara asal Thailand ini. Banyak juga perdebatan yang bisa terjadi. Uncle Boonmee who can Recall His Past Lives merupakan sebuah testimoni akan indahnya sebuah ‘absurditas’ dalam film. Ia merayakan eksistensi pandangan hidup bangsa Timur yang sudah eksis ribuan tahun, namun menjadi sebuah pengalaman baru ketika kita menyaksikannya dalam layar lebar. Uncle Boonmee who can Recall His Past Lives, merupakan sebuah film yang mempersembahkan secuil pemahaman hakikat kehidupan ke layar lebar, dan dengan berani mendobrak batasan yang selama ini mengurung manusia di dalam pemahaman yang terbatas. Seperti halnya film yang mampu memberikan sudut pandang baru, film ini mampu menimbulkan pertanyaan sekaligus pencerahan pada setiap penontonnya.

(Director: Lee Unkrich, Pixar Animation Studios/Walt Disney Pictures)

Ketika banyak kritikus yang menilai bahwa Pixar telah mulai menua, mulai terlalu serius dan kehilangan banyak sisi bersenang-senang dalam setiap film yang mereka rilis, anak perusahaan Walt Disney Pictures ini kemudian kembali ke akar awalnya dan merilis lanjutan kisah petualangan Woody dan teman-temannya lewat Toy Story 3. Hasilnya, tak ada satupun film di sepanjang tahun ini yang berhasil mengaduk-aduk perasaan penontonnya seperti yang dilakukan film ini.  Merupakan sebuah perpaduan yang apik antara drama, komedi, action dan romansa, Pixar kembali membuat sebuah standar baru mengenai bagaimana film seharusnya dibuat. Standar yang entah bagaimana, berhasil melewati standar tinggi yang telah mereka buat pada film sebelumnya. Film terbaik untuk tahun ini! Bravo!


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.