Sudah jamak jika seorang pahlawan super memiliki alter ego-nya. Satu adalah sosok keseharian yang mereka perlihatkan ke publik dan satu lagi adalah sosok yang melawan kebatilan dengan segala pernak-perniknya. Dinamika ala Jekyll dan Hyde ini bisa ditemui nyaris di semua superhero, dengan pengecualian sebagian besar karakter di Avengers.
Tapi bagaimana jika sang superhero benar-benar memiliki dua persona sekaligus, yang terbagi untuk publik dan saat bertindak sebagai pahlawan? Demikianlah konsep yang diusung oleh Shazam.
Kini versi film adaptasinya pun akan membagi pemeran Shazam pada dua aktor sekaligus, yaitu satu untuk memerankan sosok sang Shazam dan satu lagi adalah Billy Batson, sosok bocah yang mendapatkan kekuatan magis yang transformatif.
Sutradara Shazam, David F. Sandberg (Lights Out, Annabelle: Creation), mengkonfirmasi hal ini dalam sebuah wawancara bersama Collider, di mana ia akan mengkasting dua aktor untuk peran Billy Batson dan Shazam, dari pada hanya satu aktor dewasa saja untuk memerankan Shazam yang kemudian mengalami proses pemudaan dengan efek khusus, sebagaimana trend yang berlaku saat ini.
Katanya
“Yeah, aku tidak akan melakukan hal tersebut. Sepertinya terlalu repot. Jadi aku rasa yang terbaik adalah untuk mendapatkan (aktor) anak-anak dan dewasa.”
Lebih lanjut Sandberg menyebutkan jika teknologi de-aging hampir sudah seperti kebiasaan bagi film-film Marvel, yang memudakan para aktor mereka, seperti Kurt Russel di Guardians of the Galaxy, Vol. 2 (yang dipujinya memiliki efek sangat bagus), Robert Downey Jr. di Captain America: Civil War dan Michael Douglas di Ant-Man.
Menurut Sandberg hal seperti itu tidak akan bekerja untuk Shazam. Apalagi satu karakter adalah pra-remaja dan satu lagi dewasa, ketimbang dua dewasa dalam tingkat usia berbeda.
Ini memang pilihan yang masuk akal, karena bagaimanapun karakter protagonis sebenarnya dalam kisah tersebut adalah sang anak-anak pra-remaja, Billy Batson, bukan sang Shazam itu sendiri
Shazam adalah sosok yang tercipta saat Billy mengucapkan mantra "SHAZAM" yang merupakan akronim dari para sosok dewa purba, Solomon, Hercules, Atlas, Zeus, Achilles, dan Mercury.
Biilly hanya lah seorang pra-remaja biasa yang terpilih oleh WIzard Shazam untuk membela keadilan. Ia dianugerahi kebijaksanaan Solomon, kekuatan Hercules, stamina Atlas, kuasa Zeus, keberanian Achilles dan kecepatan Mercury, saat merapal kata SHAZAM. Setelahnya ia berubah menjadi sosok yang berbeda (yang awalnya dikenal sebagai Captain Marvel, namun diganti karena masalah hukum).
Saat kesadaran Billy mengontrol Shazam, penggambaran karakternya berbeda antara inkarnasi satu ke yang lainnya. Kadang Shazam bertingkah seperti anak-anak di momen random guna memperlihatkan prilaku Billy yang belum dewasa. Kadang lain Shazam benar-benar karakter yang berbeda, begitu dewasa dan kalkulatif, sehingga superhero lain atau anggota Justice League tidak sadar jika mereka sedang bertempur bersama anak-anak.
Yang mana penggambaran yang dipilih Sandberg, tentunya kita tunggu saja saat film (yang kemungkinan besar) akan dirilis di tahun 2019.