Tahun 2017, sebagaimana beberapa tahun dalam dekade terakhir, tak luput dari trend film yang diangkat dari komik. Salah satunya yang cukup ditunggu adalah film karya sutradara kenamaan asal Prancis, Luc Besson, yaitu Valerian and the City of a Thousand Planets (selanjutnya Valerian saja).
Meski begitu, dibandingkan film-film sejenis, Valerian mungkin adalah yang paling memiliki resiko tinggi, mengingat ia adalah sebuah film petualangan-fantasi-fiksi ilmiah yang diangkat dari materi asal yang relatif kurang dikenal. Setidaknya secara internasional. Ditambah lagi biaya produksi yang cukup besar, kurang lebih $200 juta, membuat tingkat resiko menjadi semakin tinggi.
Menurut Cineuropa, Valerian kini tercatat sebagai film Prancis dengan biaya produksi paling mahal dalam sepanjang sejarahnya. Bahkan gap di antara Valerian dan film Prancis termahal sebelumnya begitu jauh. Asterix at the Olympic Games sebelumnya tercatat sebagai film Prancis dengan bujet terbesar, yaitu $82 juta. Oleh karena itu, bujet Valerian hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan pemegang rekor sebelumnya, Asterix at the Olympic Games.
Memang adalah sesuatu yang biasa untuk film yang diangkat dari komik memiliki bujet yang masif. Hanya saja, kebanyakan film Marvel bahkan tidak mencapai marka $200 juta. Ini mengindikasikan jika EuropaCorp, studio yang memproduksi Valerian memang percaya dengan kekuatan penggarapan Besson untuk filmnya atau bisa jadi terjadi pembengkakkan biaya produksi yang tak terkendali.
Apapun penyebabnya, Valerian akan memiliki tugas berat untuk bisa mencapai titik balik modal, apalagi menjadi sebuah blockbuster sebagaimana yang mungkin diharapkan orang-orang yang berada di belakang film.
Menilik barisan promosi yang telah dilepas Valerian, entah foto atau trailer, filmnya memang terlihat menjanjikan. Hanya saja, meski tanpa ada saingan berarti sekalipun tetap saja film harus bisa membuktikan bahwa ia layak untuk "dijual".
Perlu menjadi catatan juga di mana tanggal penayangan yang berada di musim panas membuat film harus bersaing dengan banyak film lainnya. Sepekan sebelum Valerian, sudah ada film rilisan Fox, War for the Planet of the Apes dan film bertema Perang Dunia II Christopher Nolan, Dunkirk. Belum lagi ada Spider-Man: Homecoming yang akan mengisi slot pekan ketiga penayangan di bioskop.
Bisa jadi Valerian akan menjadi sebuah kejutan menyenangkan bagi penonton di musim panas ini sehingga mereka akan berbondong-bondong memenuhi bioskop untuk menyaksikannya. Bisa jadi juga malah sebaliknya. Dua kemungkinan yang masing-masing memiliki probalitas sama besar. Mana yang terjadi, hanya waktu yang membuktikannya.
Valerian diangkat dari komik Prancis karya Pierre Christin dan Jean-Claude Mézières, Valérian and Laureline, yang terbit pertama kali di tahun 1967. Judul terakhirnya dirilis di tahun 2010. Berarti film memiliki sejarah dan populeritas yang cukup panjang, meski mungkin terbatas hanya di Prancis atau Eropa.
Film berkisah tentang Valerian (Dane DeHaan) dan Laureline (Cara Delevingne), dua agen pemerintah yang bekerja di wilayah manusia dan bertugas untuk menjaga keteraturan di semesta. Mereka kemudian ditugaskan memasuki kota intergalaktika bernama Alpha dan yang penduduknya terdiri atas berbagai jenis spesies yang datang dari berbagai sudut semesta. Para penduduk Alpha memiliki tujuan komunal untuk menjaga kesejahteraan warganya. Hanya saja, ternyata ada sosok-sosok yang memiliki anggapan berbeda dan akan menimbulkan bahaya besar.
Dibintangi juga oleh Clive Owen, Rihanna, John Goodman, Ethan Hawke dan Rutger Hauer. Valerian and the City of a Thousand Planets akan tayang pada tanggal 21 Juli.