Meski cukup dinanti-nantikan, adaptasi live-action Ghost in the Shell rilisan Paramount Pictures asal Amerika bukan tanpa kontroversi. Alih-alih dibintangi oleh bintang berdarah Asia, pemilihan aktor berkulit putih, Scarlett Johansson, sebagai pemeran karakter utamanya, telah memancing perdebatan tentang isu whitewashing.
Saat sebuah film Hollywood ditayangkan di Jepang, penonton biasanya mendapatkan dua piliham, yaitu versi asli dengan teks terjemahan atau versi dubbing. Dan mungkin karena untuk meredakan kontroversi ini Paramount pun memilih untuk menghadirkan versi dubbing Jepang Ghost in the Shell yang disulih suara oleh para pengisi suara versi film anime arahan Mamoru Oshii yang dirilis di tahun 1995 lalu.
Kabar ini datang dari sebuah laman berbahasa Jepang, Natalie (via Kotaku), yang melaporkan jika Atsuko Tanaka akan mengisi suara untuk karakter yang diperankan Johansson, The Major atau Mira, yang merupakan versi Amerika untuk Motoko Kusunagi, yang untuk versi anime disulih suara oleh Tanaka.
Sebagai tambahan, Akio Ōtsuka akan kembali mengisi suara untuk karakter Batou. Selain Ghost in the Shell, Ōtsuka juga mengisi suara Batou untuk film Ghost in the Shell 2: Innocence dan Stand Alone Complex. Juga bergabung adalah Kōichi Yamadera yang kembali menjadi suara untuk karakter Togusa.
Ini merupakan kabar gembira untuk penonton Jepang yang menginginkan menonton film dengan dubbing yang diisi oleh aktor profesional. Penonton Jepang sangat telaten tentang siapa saja yang terpilih untuk mengisi suara sebuah film yang akan didubbing dalam bahasa Jepang.
Di tahun 2012 muncul banyak kecaman karena dubbing The Avengers yang buruk, karena memilih para selebriti yang terkenal ketimbang aktor vokal yang memang kompeten dalam bidangnya.
Tentang pemilihan kembali aktor vokal anime Ghost in the Shell untuk versi live-actionnya, sang sutradara, Oshii, berkata:
“It’s been a while since they’ve played these characters. I definitely want them to deliver performances they see fit. They’re all pros, so there’s nothing to worry about, and I can only say that this is something to look forward to.”
Pemilihan Tanaka, Ōtsuka dan Yamadera untuk kembali mengisi suara peran mereka merupakan langkah yang cerdik, karena memperkerjakan sosok terbaik untuk melakukannya. Meski mungkin saja kembali menarik atensi akan fakta jika Paramount Pictures menolak untuk menghadirkan live-action Ghost in the Shell dengan melibatkan aktor berdarah Asia sebagai pemeran utama.
Memang Paramount menempatkan banyak aktor Asia di dalam filmnya, namun tidak untuk pemeran utamanya, sehingga tetap terasa sebagai gangguan bagi sebagian calon penonton. Apalagi fans setia versi animenya.
Ghost in the Shell ditayangkan pada tanggal 31 Maret. Film disutradarai oleh Rupert Sanders dan dibintangi juga oleh Takeshi Kitano, Michael Pitt, Pilou Asbæk, Chin Han dan Juliette Binoche.