Musim penganugerahan film akan segera usai, karena hari ini, 26 Februari 2017, Academy Awards akan mengumumkan siapa saja yang akan membawa pulang piala prestisius untuk insan perfilman Amerika, Oscar.
Bintang acara bincang-bincang terkenal, Jimmy Kimmel, akan bertugas sebagai pemandu Academy Awards ke-89, dimana film musikal La La Land memimpin dengan perolehan 14 nominasi, yang sukses menyamai rekor All About Eve (1950) dan Titanic (1997).
Menyusul film romantis karya Damien Chazelle tersebut adalah drama karya Barry Jenkins, Moonlight, dan fiksi-ilmiah Denis Villeneuva, Arrival, yang masing-masing mendapat 8 nominasi. Sedang Manchester by the Sea, Hacksaw Ridge dan Lionberada di posisi ketiga dengan masing-masing mendapatkan 6 buah nominasi.
Ada 9 film yang bersaing untuk memperebutkan gelar Best Picture untuk tahun ini, meski jika menilik catatan accolades berdasarkan performa mereka di berbagai festival film yang berlangsung sebelumnya, maka bisa dikatakan Oscar tahun ini adalah “pertarungan” antara La La Land dan Moonlight.
Lantas, kira-kira siapa di antara mereka yang akan membawa pulang Oscar? Tim Flick Magazine punya prediksi mereka, dan beberapa kategori utama lain, akan siapa saja yang akan menyabet sang Oscar.
Dan inilah mereka:
Saat La La Land memenangkan gelar Best Picture di Telluride Film Festival di bulan September tahun lalu, langkah film sudah dipastikan akan berperan penting dalam berbagai penghargaan film. Terbukti film yang disebut Tom Hanks sebagai “sesuatu yang baru” dan “sesuatu yang tak bisa kau bayangkan” ini mendapatkan piala dari Directors Guild atau Producers Guild. Memang ada sedikit ganjalan, saat ia gagal mendapakan piala Screen Actors Guild, namun bisa dipastikan langkah film yang di awal rilisnya dielu-elukan secara kolektif ini akan menyabet sang patung Oscar; terlepas dengan semakin gencarnya kecaman yang didapat film akibat hype-nya yang semakin tinggi dan dianggap mengancam film “penting” seperti Moonlight.
Who should win: La La Land
Arrival adalah saingan terbesar La La Land sebenarnya, mengingat ia adalah pencapaian sinematis yang memuaskan. Moonlight adalah film yang bagus, tapi bukan materi Best Picture. Eksistensinya yang membubung lebih karena kepentingan politis karena dianggap memiliki urgensi dalam tema ceritanya. Hanya saja, dibandingkan Arrival atau La La Land, narasinya cenderung tidak utuh dengan pencapaian teknis yang tidak begitu memiliki signifikansi yang menonjol. La La Land selangkah lebih baik dibandingkan Arrival karena ia mampu menghadirkan plot tipis tanpa harus terasa ringan, sekaligus mampu beresonansi melintasi batas sosial-kultural. Sebuah pernyataan klise, tapi prestasi box officenya bisa menjadi bukti. Dan itu adalah hal yang sulit untuk dilakukan.
Usianya mungkin masih muda, tapi Damien Chazelle membuktikan jika ia mampu mengeksekusi sebuah film dengan alur yang mengalir, teknis yang mumpuni dalam memadukan antara musical dan drama konvensional secara mulus dan pastinya mengekstraksi penampilan yang menawan dari dua bintang utamanya, Emma Stone dan Ryan Gosling.
Who should win: Damien Chazelle
Setiap sutradara dari kategori ini memiliki kekuatannya masing-masing, pastinya, tapi Chazelle adalah satu dari yang sedikit yang bisa menghasilkan film dengan pencapaian sinematis tinggi seperti La La Land. Dan prestasi menjadi Sutradara Terbaik Oscar termuda adalah bonus.
Mungkin kekalahan Affleck dari Denzel Washington (Fences) di ajang SAG Awards adalah sedikit ganjalan, namun secara statistik accolades yang diperolehnya sudah memberi penegasan sebagai kepastian dirinya untuk membawa pulang Oscar.
Who should win: Casey Affleck
Penampilan ekspresif sekaligus subtil Casey Affleck dalam Manchester by the Sea adalah salah satu akting terbaik untuk tahun 2016 yang lalu. Tidak heran ia terus menerus menjadi headliner kategori Aktor Terbaik untuk beberapa film festival sebelum Oscar.
Selain Affleck untuk kategori Best Actor, maka Emma Stone adalah yang dipastikan akan membawa pulang piala Best Actress. Sebagaimana Affleck, Stone sudah wara-wari di berbagai festival film dan membawa pulang piala untuk kategori yang sama berkat aktingnya untuk La La Land. Tapi tahun 2016 adalah tahun yang cemerlang untuk para aktor perempuan. Banyak sekali akting menawan yang mereka hadirkan, termasuk Amy Adams dalam Arrival yang sayangnya gagal masuk untuk masuk kategori Best Actress. Hanya saja, jika menilik para “saingan” Stone untuk kategori ini, adalah salah dua dari yang paling menonjol, selain Isabelle Huppert dalam Elle. Tapi jika memang harus memilih, itu adalah Stone.
Who should win: Isabelle Huppert
Stone is great, tapi sebenarnya aktingnya tidak begitu bergerak jauh dibandingkan dari film-filmnya sebelumnya. Sedang di tahun 2016 lalu Huppert menampilkan akting tour-de-force dalam Elle dan juga Things to Come. Ia memerankan dua karakter yang berbeda, meski sebenarnya memiliki banyak kemiripan, dan sukses membuat karakter-karakter tersebut menjadi hidup serta nyata untuk membetot emosi penontonnya.
Mahershala Ali tampil hanya sebentar saja dalam Moonlight dan itupun tidak hadir secara utuh. Tapi Ali memerankan karakternya dengan sangat kuat, sehingga ganjalan tadi bisa dinafikan. Sosok yang keras di luar namun lembut dan penuh kasih sayang di dalam dimainkan dengan sangat meyakinkan oleh Ali, sehingga kita percaya dengan dirinya. Hanya bisa terjadi jika aktornya mengerti benar apa yang ingin dilakukanya. Dan Ali mengerti, tentu saja.
Who should win: Mahershala Ali
Accolades yang diperolehnya bisa menjadi bukti. Saingan terberatnya adalah Dev Patel (Lion), karena baik Jeff Bridges (Hell or High Water) dan Michael Shannon (Nocturnal Animals), meski bermain apik, namun tidak memiliki nuansa berbeda dibandingkan yang mereka pernah mainkan sebelumnya. Lucas Hedges (Manchester by the Sea)? Boy was good, but it’s kinda puzzling when he got the nod. Someone else is better and more deserving. Tapi penempatan Patel ini pun puzzling sekali, karena bukankah ia memerankan karakter utama yang menjadi judul? Lantas, apa kepentingannya di kategori ini?
Salah satu penempatan yang "membingungkan" lain adalah Viola Davis untuk Supporting Actress, karena dalam Fences ia adalah Aktris Utama! Jika saja film menempatkan dirinya di kategori yang sesuai, maka Stone bisa dipastikan akan mendapat kesulitan untuk menyabet Oscarnya. Dengan “kecerdikan” Fences untuk menempatkan Davis di kategori ini, maka kansnya untuk membawa pulang sang patung emas adalah lebih dari 80%.
Who should win: Viola Davis
Lawan terkuat Davis adalah Naomie Harris yang menghadirkan akting yang sangat berkesan dalam Moonlight. Heck, jika saja Davis tidak berada di kategori ini, Harris-lah yang pasti membawa pulang piala Best Supporting Actress. Nicole Kidman (Lion) juga tak kalah berkesan, namun kasusnya sama seperti Bridges dan Shannon di atas. Michelle Williams (Manchester by the Sea) agak karikatural dan aktingnya dalam Certain Women jauh lebih berkesan Sedang Octavia Spencer justru adalah yang terlemah dari trio Hidden Figures. Janelle Monáe bahkan lebih bernuansa dibandingkan dirinya. So yes, it is Davis FTW for sure!