Salah satu tokoh terkemuka dalam khazanah dunia sastra kontemporer John Ronald Reuel Tolkien atau lebih dikenal dengan J.R.R. Tolkien. Dari pengarang asal Inggris ini kita telah mendapatkan warisan sastra seperti The Hobbit, trilogi Lord of the Rings, dan The Silmarillion.
Dua judul pertama telah diadaptasi menjadi film yang tak kalah populer dibandingkan bukunya dan menegaskan posisi Tolkien sebagai pengarang kisah-kisah fantasi kelas wahid.
Dan berbicara tentang film adapatasi, ternyata ke depannya masih akan ada film yang diangkat berdasarkan Tolkien. Hanya saja, alih-alih karya tulisnya, film ini justru merupakan sebuah biografi yang mengangkat kisah hidupnya.
Berjudul Middle Earth, film biografi Tolkien ini akan dipersembahkan oleh barisan produser yang telah mengangkat Lord of the Rings menjadi film. Mereka adalah Robert Shaye dan Michael Lynne. Sedang untuk departemen penyutradaraan jatuh ke tangan James Strong, berdasarkan naskah yang ditulis oleh Angus Fletcher, sebagaimana yang dilaporkan oleh Deadline.
Fletcher disebutkan telah menghabiskan waktu selama 6 tahun untuk melakukan riset, baik berdasarkan koleksi arsip riset mapun wawancara bersama Tolkien, sebagai modal untuk penulisan naskahnya.
Sedang Strong sendiri merupakan veteran serial televisi Inggris. Ia telah berpengalaman mengerjakan beberapa episode dari Doctor Who, Downton Abbey, Gracepoint atau Broadchurch. Ia juga mengarahkan seri rilisan Hulu, 11.22.63. Untuk film layar lebar ia telah mengarahkan film sepak bola United.
Middle Earth digambarkan sebagai "kisah epik" tentang kisah hidup Tolkien muda dan kisah cintanya bersama Edith Braft, yang nantinya akan menjadi istrinya. Pasangan ini hidup berbahagia di Oxford bersama teman-teman mereka, sampai kemudian perang pecah di tahun 1914 yang menyebabkan Tolkien harus menghabiskan empat tahun berikutnya dalam pertempuran dan kesusahan. Sebuah pengalaman yang kemudian menginspirasinya untuk menulis kisah-kisah Middle Earth milikknya.
Sepertinya Middle Earth berada di tangan yang pas terasa organik saat Shaye dan Lynne yang mengangkatnya. Trilogi Lord of the Rings karya Peter Jackson adalah salah satu film tersukses sepanjang masa, namun saat sebelum film mendapat lampu hijau untuk diproduksi oleh New Line, proyek dianggap terlalu ambisius dan mengandung resiko besar. Untunglah berkat Shaye dan Lynne akhirnya proyek bisa terlaksana.
Menjadi pertanyaan, apakah Middle Earth akan menjadi film biografi konvensional yang melulu mengandalkan drama atau terdapat bumbu-bumbu fantasi di dalamnya, mengingat ia berkisah tentang hidup seorang maestro cerita-cerita petualangan fantastis.
Sebenarnya Middle Earth bukan upaya pertama untuk mendramatisasi kisah hidup Tolkien. Telah ada beberapa wacana untuk memfilmkan biografi Tolkien, meski sayangnya hanya sampai tahap pengembangan saja. Sejauh ini rencana film-film tersebut belum ada tanda-tanda akan terealisasi.
Lantas, kira-kira siapakah yang pantas menjadi Tolkien dalam versi film? Kita tunggu perkembangannya, karena sampai sejauh ini Middle Earth belum mengumumkan detil lebih lanjut tentang dirinya.
Untuk sementara, film dokumenter tentang Tolkien di bawah ini bisa disaksikan terlebih dahulu: