Hugh Jackman adalah Wolverine dalam versi film. Sebuah fakta tak terbantahkan. Sepanjang 16 tahun, ia konsisten berperan sebagai sang mutan bertulang dan bercakar adamantium dalam barisan film X-Men ataupun film solonya.
Dan kini ia akan hadir kembali sebagai sang Wolverine dalam film solo ketiganya, Logan. Sayangnya, film ini disebutkan merupakan penampilan terakhir Jackman sebagai sosok dari komik Marvel yang membesarkan namanya tersebut. Tapi hey, ini Hollywood. Apapun bisa terjadi di masa mendatang. Kita lihat saja bagaimana perkembangannya nanti.
Dirilis pada tanggal 3 Maret 2017, kini Logan memperkenalkan trailer pertamanya, selepas poster beberapa waktu lalu. Film yang diarahkan oleh James Mangold ini kabarnya akan memiliki rating R atau Restricted, bukan untuk seksualitas atau kata-kata kasar, namun kekerasan penuh darah.
Menilik trailer pertama yang dirilis oleh Logan, sepertinya "janji" tersebut bukan omong kosong.
Simak trailernya di bawah ini:
Sepertinya ada kesan yang berbeda setelah menyaksikan trailer Logan. Di tangan Mangold kisah Wolverine akan sedikit bergerak menjauh dari aksi superhero fantastis penuh warna sebagaimana tradisi franchise X-Men dan akan tampil dalam tone dan atmosfir kelam. Bahkan bisa dikatakan ada sedikit sentuhan western dalam Logan, jika berdasarkan apa yang dipaparkan oleh trailer ini.
Logan diperlihatkan sebagai sosok yang menua. Dan menurut sinopsis film, ia kabarnya mulai mengalami penurunan kekuatan mutannya. Begitu juga dengan Professor X (Patrick Stewart), yang diperlihatkan lemah tak berdaya akibat menderita alzheimer. Hadirnya lagu "Hurt" yang dinyanyikan Johnny Cash memberi penekanan pada sosok karakter yang terluka, baik fisik maupun batin.
Berseting di masa depan, atau 2024, disebutkan jika populasi mutan mulai mengalami penurunan. Hanya saja bukan karena pembasmian oleh para robot Sentinel sebagaimana yang terjadi dalam X-Men: Days of Future Past (2014). Para X-Men sendiri disebutkan telah dikalahkan oleh Nathaniel Essex atau Mister Sinister.
Mengingat Logan mengalami penurunan kekuatan mutan miliknya, maka bisa jadi perseteruannya dengan pihak-pihak antagonis film akan terasa lebih mendebarkan, karena kita tidak bisa menebak apakah Logan bisa selamat atau tidak dalam aksinya.
Satu catatan menarik lain adalah hadirnya sosok anak perempuan (diperankan Dafne Keen) yang disebut Professor X sama seperti Logan. Yang berarti sang anak perempuan adalah X-23, atau kloning Logan yang bersumber dari DNA miliknya. Logan harus menyelamatkan Laura Kinney, nama sang anak, dari incaran kroni Essex.
Trailer juga memperlihatkan karakter-karakter penting lain, seperti Donald Pierce (Boyd Holbrook) atau Caliban (Stephen Merchant).
Kisah perburuan dan penyelamatan inilah yang sepertinya menjadi sentra dari Logan. Oleh karenanya cukup masuk akal Mangold menghadirkan pendekatan yang berbeda untuk filmnya. Apalagi jika diniatkan sebagai aksi terakhir sang Wolverine sebelum menyerahkan tongkat estafet ke generasi yang lebih muda.
Secara tone memang agak mengingatkan film-film Mangold terdahulu seperti film koboy 3:10 To Yuma atau drama biografi Walk The Line (tidak heran jika trailer memakai lagu Cash).
Jika ada yang bertanya-tanya, timeline mana yang diikuti oleh Logan, mengingat franchise ini memiliki beberapa versi, maka Mangold memiliki jawabannya. Saat diwawancarai oleh majalah Empire, ia menyebutkan jika kisah dalam Logan bergerak beberapa tahun setelah epilog dalam X-Men: Days of Future Past, di mana Logan kembali dari masa lalu dan menemukan jika sosok-sosok yang diketahuinya telah meninggal (akibat peristiwa di film X-Men: The Last Stand, 2006 atau pembasmian oleh Sentinel), ternyata masih hidup akibat perubahan sejarah yang dilakukannya.
Sebagai bonus, Logan juga menghadirkan trailer versi Red Band yang dapat dilihat di bawah ini: