Banyak yang menyebut jika The Girl On The Train adalah pengekor Gone Girl. Mungkin ada benarnya. Namun novel karya Paula Hawkins tersebut ternyata tak kalah fenomenalnya dibandingkan novel tulisan Gillia Flynn di kalangan pembaca buku dan tercatat sebagai salah satu yang tersukses di dekade ini.

Dan kini, menyusul Gone Girl, tentu saja hadir versi adaptasi film untuk The Girl On The Train. Alih-alih David Fincher, maka Tate Taylor, yang sebelumnya telah sukses mengadaptasi novel The Help.

Emily Blunt diberi tugas untuk menjadi Rachel Watson, sang gadis dalam kereta api yang bisa jadi menjadi saksi sebuah pembunuhan. Masalahnya ia memiliki ingatan yang samar-samar akan peristiwa tersebut. Belum lagi kebiasaannya minum-minum bisa menjadi masalah untuk validitas kesaksiannya.

Tapi masalah Rachel bukan hanya itu. Ia masih belum bisa melupakan mantan suaminya, Tom (Justin Theroux), yang kini telah menikah dengan Anna (Rebecca Ferguson), yang dulu menjadi penyebab retaknya mahligai perkawinan Rachel dan Tom. 

Rachel juga terobsesi dengan pasangan suami istri ideal yang kerap dilihatnya jika menumpang kereta. Namun ternyata pasangan, Megan (Haley Bennet) dan Scott (Luke Evans) tersebut tidak sebahagia yang mereka perlihatkan kala Rachel melintasi rumah mereka saat berkereta. Dan kini Rachel pun terlibat dalam kisruhnya kehidupan pasangan ini.

Dalam trend thriller domestik, The Girl On The Train memang sukses mencuri perhatian. Dengan sukses bukunya, tidak heran jika versi filmnya juga menemui sukses yang sama. Setidaknya saat dirilis pekan lalu, ia melaju kencang dan berhenti di posisi teratas box office Amerika dengan $24.7 juta. 

Untuk peredaran internasional, film mengumpulkan sebanyak $16.5 juta, dengan total pendapatan sementara The Girl On The Train adalah sebesar $41.2 juta.

 Kesuksesan film tak terlepas dari akting Blunt, yang mendapat pujian dari Nick Carpou, pimpinan ditsribusi domestik Universal, sebagai pihak pengedar fiilm. "This is a big moment for Emily Blunt, who absolutely carries this movie," katanya.

Sukses The Girl On The Train sayangnya tidak diikuti oleh film yang sebelumnya juga telah mengumpulkan hype besar sebelum rilis, yaitu The Birth of A Nation karya Nate Parker. Film debut di posisi 6 dengan $7.1 juta saja. 

Beberapa waktu lalu Parker dikisruhkan dengan sebuah tuntutan pelecehan seksual yang ditujukan kepadanya. Apakah ini memberi pengaruh pada pendapatan yang didapat film di box office? 

Tidak demikian menurut Paul Dergarabedian, analis media senior comScore. "Historically, controversies surrounding filmmakers don't really have an effect," tegasnya. "Considering what's going on in the marketplace, it did just fine," he explains, adding that "it's not a huge number, but people are talking about it, and that's not always a bad thing" at the box office."

Berikut 10 besar box office Amerika untuk periode 7-9 Oktober:

1. "The Girl on the Train (2016)" - $24.7 juta
2. "Miss Peregrine's Home for Peculiar Children" - $15 juta
3. "Deepwater Horizon" - $11.8 juta
4. "The Magnificent Seven" - $9.2 juta
5. "Storks" - $8.5 juta
6. "The Birth of a Nation" - $7.1 juta
7. "Middle School: The Worst Years of My Life" - $6.9 juta
8. "Sully" - $5.3 juta
9. "Masterminds" - $4.1 juta
10. "Queen of Katwe" - $1.6 juta