Merilis line up special screenings-nya, Tokyo International Film Festival (TIFF/TIFFJP) ke-29 yang akan digelar dari 25 Oktober hingga 3 November 2016 sekaligus mengumumkan dua film Jepang yang akan bersaing di sesi kompetisi utamanya dari total keseluruhan 1502 film dari 98 negara dalam pendaftaran tahun ini..

Di segmen Special Screenings, seperti biasanya, ada beragam film dari berbagai negara dalam treatment World/Asian Premiere. Kategori ini selalu menjadi highlight terbesar dari skup internasional dan selebrasi festivalnya. Selain film pembuka Florence Foster Jenkins karya Stephen Frears yang dibintangi Meryl Streep dan Hugh Grant, serta film penutup dari Jepang Satoshi: A Move for Tomorrow karya Yoshitaka Mori, sejumlah film lainnya merupakan film-film yang paling ditunggu tahun ini setelah mendapat sorotan di festival internasional lainnya.

Diantaranya ada The Neon Demon karya Nicolas Winding Refn. Ikut bersaing dalam kompetisi utama untuk meraih Palme d’Or di Cannes Film Festival tahun ini, film yang dibintangi Elle Fanning, Jena Malone, Christina Hendricks serta Keanu Reeves ini meraih resepsi beragam dari kritikus. Setelah itu ada film sci-fi Dennis Villeneuve yang dibintangi Amy Adams dan Jeremy Renner, The Arrival yang baru saja ditayangkan perdana di Venice Film Festival awal bulan ini.

Satu yang juga sangat ditunggu adalah The Birth of a Nation, biopik perbudakan karya Nate Parker yang diwarnai kontroversi kasus lama Parker yang juga berperan sebagai karakter utamanya, Nat Turner, sosok asli yang memimpin pemberontakan budak Afrika-Amerika di Virgina tahun 1831. Dalam debut penayangannya di Sundance Film Festival tahun ini, The Birth of a Nation memenangkan Audience Awards serta US Grand Jury Prize untuk kategori drama.

Dari Jepang sendiri, di kategori ini ada 6 film selain film penutup Satoshi: A Move for Tomorrow; yakni My Korean Teacher (Yuzo Asahara), romcom yang dibintangi vokalis Super Junior Yesung dan aktris Jepang Nozomi Sazaki, Itazurana Kiss The Movie in High School (Minoru Mizoguchi), adaptasi layar lebar pertama dari manga populer yang sudah berkali-kali diangkat ke drama TV di berbagai negara, film animasi In This Corner of the World (Sunao Kitabuchi), The Sowing Traveller 3 (Kiyoshi Sasabe) serta film thriller detektif vs pembunuh serial psikopat yang juga diangkat dari manga, Museum karya sutradara Keishi Otomo.

Sementara di segmen kompetisi utama, ada dua karya sutradara muda Jepang yang akan bersaing. Japanese Girls Never Die karya Daigo Matsui dan Snow Woman karya Kiki Sugino. Selain dikenal lewat debut layar lebarnya, Afro Tanaka, Daigo Matsui merupakan alumnus dari segmen Japanese Cinema Splash lewat filmnya How Selfish I Am! di TIFF ke-26. Sedangkan Kiki Sugino adalah aktris terkenal yang memulai debut penyutradaraannya lewat Kyoto Elegy yang ditayangkan di TIFF 2014. Film keduanya, Taksu (Yokuda) berlokasi di Bali dengan sineas indie kita, Sidi Saleh sebagai sinematografernya, ditayangkan di Busan International Film Festival 2014 dan meraih Rising Director Award of Marie Claire Asia Star Awards.

Snow Woman merupakan reinterpretasi Yuki-Onna, folklore yang sudah sangat dikenal publik Jepang dari antologi horor klasik Kwaidan karya Lafcadio Hearn alias Koizumi Yakumo, yang dibuat dalam rangka peringatan ulang tahun ke-50 versi film dari Masaki Kobayashi. Selain menyutradarai, kali ini Kiki Sugino juga ikut berperan sebagai aktris utama bersama sejumlah aktor-aktor terkenal Jepang seperti Munetaka Aoki, Mayu Yamaguchi, Shiro Sano dan Nagisa Umeno, di antaranya.

Di dalam press release-nya, Yoshi Yatabe, TIFF Programming Director untuk segmen kompetisi, menyebutkan bahwa Japanese Girls Never Die dan Snow Woman merupakan sebuah lompatan bagus dalam karir Daigo Matsui dan Kiki Sugino. Keduanya dipandang Yatabe memiliki penyampaian simbolik tentang Jepang dalam ciri dan bentuk penyutradaraan masing-masing, serta layak untuk dibawa ke ranah internasional.

Official trailer dari Tokyo International Film Festival ke-29 dapat diakses di  http://2016.tiff-jp.net/news/en/?p=11438

Artikel ditulis oleh Daniel Irawan (@danieldokter).