Perjalanan Johnny Depp di beberapa tahun terakhir ini kurang bersinar terang. Beberapa filmnya gagal di pasaran.Sebagian besar dicaci maki kritikus. Ditambah pula dengan kasus kekerasan rumah tangga yang diluncurkan sang mantan istri, Amber Heard, kepada dirinya. Tidak heran banyak yang pesimis akan kelanjutan karir sang aktor tiga zaman ini.
Namun ternyata masih banyak juga yang menumpukan harapan pada film-film baru Depp, seperti Black Mass misalnya, yang dianggap bisa memuluskan jalan comeback dirinya ke permukaan. Dalam film tersebut Depp memerankan karakter dengan kadar realisme yang besar, ketimbang peran-peran komikal/theatrikal yang selama lebih dari satu dekade ini kerap diperankanya.
Sayangnya, rupanya Black Mass pun kembali disebut sebagai sebuah kegagalan bagi Depp.
Meski begitu, Depp rupanya masih memiliki amunisi film biografi lain di daftar film akan datangnya. Dalam Labyrinth, Depp akan berperan sebagai seorang detektif asal Los Angeles yang melakukan penyelidikan beberapa rapper era 90-an, yaitu Tupac Shakurs dan Biggie Smalls alias The Notorious B.I.G.
Seperti yang dilansir dari Screen Daily, Depp akan berperan sebagai Russell Poole dalam film arahan Brad Furman (The Infiltrator) tersebut. Poole melakukan penyelidikan pembunuhan kedua rapper tersebut di akhir 90-an yang kasusnya belum terselesaikan.
Secara umum sang detektif menemui jalan buntu dalam menyelesaikan kasus-kasus tersebut, namun di sisi lain ia justru mengungkap korupsi yang terjadi di dalam lingkar Los Angeles Police Department. Ia juga memiliki teori jika produser musik kenamaan, Suge Knight, memiliki kontribusi dalam pembunuhan.
Film arahan Furman ini akan berdasarkan buku berjudul LAbyrinth tulisan Randall Sullivan. Berikut sinopsis bukunya:
Acclaimed journalist Randall Sullivan follows Russell Poole, a highly decorated LAPD detective who in 1997 was called to investigate a controversial cop-on-cop shooting, eventually to discover that the officer killed was tied to Marion “Suge” Knight’s notorious gangsta rap label, Death Row Records. During his investigation, Poole came to realize that a growing cadre of black officers were allied not only with Death Row, but with the murderous Bloods street gang. And incredibly, Poole began to uncover evidence that at least some of these “gangsta cops” may have been involved in the murders of rap superstars Notorious B.I.G. and Tupac Shakur. Igniting a firestorm of controversy in the music industry and the Los Angeles media, the hardcover publication of LAbyrinth helped to prompt two lawsuits against the LAPD (one brought by the widow and mother of Notorious B.I.G., the other brought by Poole himself) that may finally bring this story completely out of the shadows.
Screen Daily menyebutkan jika Good Films sebagai rumah produksi film akan mengenalkan proyek ini kepada calon pembeli potensial di acara Toronto International Film Festival yang tengah berlangsung. Dengan keterlibatan Depp, diharapkan penjualan bisa berjalan dengan mulus.
Para produser, Miriam Segal dan FUrman, berharap jika produksi Labyrinth akan mulai bisa diproduksi di akhir tahun ini. Duo ini sebelumnya sukses berkolaborasi dalam The Infiltrator, sebuah drama-thriller bagus yang sayangnya luput dari perhatian luas saat dirilis musim panas lalu.
Furman, yang sebelumnya juga menggarap The Lincoln Lawyer, dianggap bisa mengekstraksi penampilan memukau dari para aktornya, sehingga besar harapan jika kiranya Depp akan kembali ke sisi akting gemilangnya. Semoga.
Berikut trailer The Infiltrator: