Banyak film merupakan hasil adaptasi dari drama panggung. Namun banyak juga justru film yang diadaptasi menjadi sebuah drama panggung. Yang terbaru adalah film musikal penuh warna arahan Baz Luhrmann, Moulin Rouge! (2001).
Film menjadi istimewa, karena meski berseting di Montmartre Quarter, Paris, Prancis, di tahun 1900, namun lagu-lagu yang mengisi filmnya justru lagu-lagu populer dari akhir .abad ke-20.
Dibintangi oleh Ewan McGregor dan Nicole Kidman sebagai penulis miskin asal Skotlandia bernama Christian dan seorang penari kabaret dan penghibur bernama Satine yang saling jatuh cinta, film dihiasi lagu-lagu seperti Like A Virgin dan Material Girl milik Madonna atau Smell Like Teen Spirit milik Nirvana dan banyak lagi.
Bahkan sebuah adegan di film melakukan medley beberapa lagu, contohlah Your Song, Heroes dan I Will Always Love You yang dimodifikasi secara brilian, sebagaimana yang bisa disaksikan di bawah ini:
Dengan musikus kenamaan Craig Armstrong sebagai penata musik, Moulin Rouge! telah diakui sebagai salah satu musikal terbaik masa kini. DIbuktikan pula dengan delapan nominasi Oscar yang diperolehnya, termasuk untuk Best Picture dan Best Actress (Kidman), serta memenangi dua di antaranya; Best Art Direction dan Best Costume Design.
Moulin Rouge! memadukan antara pop cerah dan tari-nyanyi extravaganza serta drama menyentuh untuk mengisahkan romansa bohemiannya. Dan kini pertunjukan megah ini akan bisa disaksikan di atas panggung.
Variety melaporkan jika adaptasi drama panggung Moulin Rouge! akan dilakukan oleh Global Creatures. Penulis naskah Skyfall, John Logan, diajak untuk menulis naskahnya dan Alex Timbers (musikal Beetlejuice) diset sebagai sutradara.
Ini bukan pertama kali company drama panggung ini mengadaptasi film arahan Luhrmann, karena sebelumnya telah menyajikan drama panggung untuk Strictly Ballroom. Hanya saja Moulin Rouge! hadir lebih grande dan penuh gaya dibandingkan film awal Luhrmann tersebut.
Moulin Rouge! sendiri terinspirasi dari film Bollywood, sebagaimana yang diakui oleh Luhrmann kepada The Guardian, dimana komedi, drama, dan aksi silih berganti sebagai satu kesatuan film yang utuh.
"We thought it was incredible. How involved the audience were. How uncool they were - how their coolness had been ripped aside and how they were united in this singular sharing of the story," katanya. "The thrill of thinking, 'Could we ever do that in the West? Could we ever get past that cerebral cool and perceived cool.' It required this idea of comic-tragedy. Could you make those switches?
"Fine in Shakespeare - low comedy and then you die in five minutes. . . . In 'Moulin Rouge', we went further. Our recognisable story, though Orphean in shape, is derived from Camille, La Boheme - whether you know those texts or not, you recognise those patterns and character type."
Bagian kekuatan Moulin Rouge! sebagai film musikal adalah enerjinya yang melimpah dan tanpa putus saat disampaikan di layar lebar. Mungkin akan menjadi sesuatu yang sulit diduplikasi untuk drama panggung. Namun dengan bantuan soundtrack, bisa jadi drama Moulin Rouge! pun tak kalah dibandingkan filmnya.