Tanpa terlalu banyak publikasi yang berlebihan, film epik kolaborasi antara maestro Tiongkok, Zhang Yimou, dan superstar Hollywood, Matt Damon, telah selesai dikerjakan.
Dengan judul The Great Wall dan seting Tiongkok klasik, tentu banyak yang mengira jika film akan menjadi sebuah aksi artistik ala Hero, The House of the Flying Dagger atau Curse of the Golden Flower yang merupakan upaya sutradara yang dulunya dikenal dengan film-film arthouse dalam ranah mainstream.
Mungkin ada benarnya. Tapi rupanya Yimou ingin mengeksplorasi wilayah yang lebih luas lagi melalui film terbarunya ini.
The Great Wall sedianya akan diarahkan oleh Ed Zwick (The Last Samurai) dengan Benjamin Walker, Henry Cavill dan Zhang Ziyi diproyeksi sebagai pemain. Namun Zwick mengundurkan diri dan proyek diambil alih oleh Yimou.
Dengan Yimou sebagai pemegang kendali, film pun mendapatkan banyak bintang kenamaan sebagai pemain, baik dari Hollywood maupun perfilman Mandarin. Damon, yang film terbarunya Jason Bourne sedang tayang di bioskop, bertugas sebagai pemeran utama. Ia adalah seorang tentara asal Inggris yang dimintai untuk membantu menyelesaikan pengerjaan Tembok Besar Cina di masa Dinasti Song Utara.
Namun rupanya selain untuk menghalau bangsa asing seperti Mongol, mereka kemudian menyadari jika tembok harus segera diselesaikan jika ingin menghindari serbuan sosok-sosok misterius yang buas dan haus darah.
Selain Damon, film dibintangi juga oleh Andy Lau, Willem Dafoe, Pedro Pascal, Luhan, Jing Tian, Eddie Peng, dan Mackenzie Foy.
Film mulai diproduksi pada tanggal 30 Maret 2015 di Qingdao, Tiongkok. Dan setelah film menyelesaikan proses syuting, kini rumah produksi Legendary East pun merilis beberapa foto yang terdapat dalam filmnya.
EW berkesempatan untuk merilis foto-foto The Great Wall yang dapat di lihat di bawah ini.
Berikut pernyataan Yimou tentang filmnya kepada EW:
“This is a Hollywood monster movie and needs to be made in that style.The film takes place about 1,000 years ago. At its core, it is a period piece and an action film. The fantasy element does play a major role because of the monsters. But, what makes our film unique is that these are ancient Chinese monsters. Even though it’s a fantasy movie, we filmed it in a very realistic way. We want it to feel like the events actually happened. Other than the monster, all aspects of this film are backed by either scientific or historical research.”
Naskah ditulis oleh Tony Gilroy, Chris Brancato dan Doug Miro. Sedang tata musik dikerjakan oleh komposer kenamaan Ramin Djawadi (Game of Thrones).
The Great Wall akan dirilis di Tiongkok pada bulan Desember 2016. Sedang Universal Pictures akan merilis film di Amerika Utara pada tanggal 17 Februari 2017.