Di tengah kabar sedih jika maestro animasi Jepang, Hayao Miyazaki mengundurkan diri dari aktifitasnya sebagai sutradara, sekarang muncul kabar bahagia. Studio animasi kenamaan turut didirikannya, Studio Ghibli, baru saja mengumumkan akan mengerjakan sebuah film animasi baru.
Tapi ada yang berbeda dalam proyek film yang diberi judul The Red Turtle ini.
Untuk pertama kalinya film animasi Studio Ghibli akan diarahkan oleh sutradara bukan berkebangsaan Jepang. Animator berdarah Belanda-Inggris, Michaël Dudok de Wit, telah ditunjuk menjadi sutradara dan berkolaborasi dengan Isao Takahata, nama besar lain dalam skena animasi Jepang, yang bertugas sebagai produser artistik untuk filmnya.
Sementara itu, Pascar Ferran, yang berasal dari Prancis, bertugas menulis naskahnya.
Menurut laporan Sreen Daily, Miyazaki tertarik untuk bekerja sama dengan de Wit setelah menyaksikan film pendek peraih Oscarnya, Father and Daugher, di tahun 2008 yang lalu.
Untuk proyek ini Studio Ghibli juga tidak sendiri, karena ada distributor asal Prancis, Wild Bunch, yang akan menjadi rekanan. Menurut pimpinan eksekutif Wild Bunch, Vincent Maraval, Miyazaki memang telah mengincar nama-nama sutradara internasional yang potensial untuk diajak mengerjakan film Studio Ghibli.
"Around the time of 'Ponyo' [a 2008 film by Miyazaki], I visited Studio Ghibli," kata Maraval. "Miyazaki showed me 'Father and Daughter' and said 'I want you to find [de Wit] for me.'
"I said that would be complicated. He replied, 'If one day Studio Ghibli decides to produce an animator from outside the studio, it will be him.'"
The Red Turtle berkisah tentang seorang pria yang terdampar di sebuah pulau dan mencoba segala upaya untuk keluar dari pulau tersebut. Sampai suatu hari ia bertemu dengan seekor kura-kura aneh yang kemudian mengubah jalan hidupnya.
Sepertinya menarik, ya. Tapi kita harus bersabar dulu untuk menyaksikan filmnya yang akan dirilis pada bulan September 2016.