News


Jumat, 27 November 2015 - 09:23:14 WIB
Jogja-Netpac Asian Film Festival Mengusung Tema (Be)Coming
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 1174 kali

Satu dekade lalu sekelompok anak muda bekerja dengan seorang sutradara film nasional, dosen film, dan kurator film Asia untuk membentuk Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF). Kelompok itu bertekun mengerjakan festival film sederhana tanpa gemerlap lampu seremonial dan selebritas untuk menghidupkan passion mereka di dunia film. Mereka memilih film Asia, sebuah pilihan aras yang tak populer saat itu.

Sepuluh tahun berlalu, film Asia mulai mendapatkan tempat di ruang tonton masyarakat dunia melalui bioskop, televisi, dan terutama festival film yang tersebar di Asia, Eropa dan Amerika. Didukung oleh beragam ketrampilan dan koneksi internasional, anak-anak muda yang memelopori JAFF menjadi pembuat dan peneliti film yang berprestasi di dunia internasional.

Mereka menjadi pelopor eksistensi film Indonesia di festival dan forum film internasional seraya terus membuka ruang  bagi film Asia untuk publik Asia. JAFF tidak sekedar mempertemukan peminat film tapi juga merintis kerja kolaboratif: pertemuan pembuat dan pengkaji serta jalur distribusi film Asia di  Asia bahkan dunia internasional.        

Untuk tahun ini, JAFF yang memasuki usia ke-10 terselenggara pada tanggal 1-6 Desember 2015 dengan mengusung tema (Be)Coming. Tema ini sungguh istimewa karena tidak saja menandai sepuluh tahun festival ini tapi juga menegaskan bahwa upaya tak kenal lelah agar film Asia diterima oleh publik Asia dan Internasional telah menemukan arah dan penontonnya. Festival ini juga berhasil  membuktikan bahwa festival bukan sekedar perayaan tapi juga berupa pertemuan, kolaborasi dan peluang.        

Sebagaimana penyelenggaraan JAFF di tahun-­tahun sebelumnya, pada tahun ini JAFF pun menyelenggarakan beberapa program rutin pemutaran film pendek dan panjang. Pemutaran film panjang terdiri atas Asian Feature, The Faces of Indonesia Cinema Today, Teddy Soeriaatmadja’s way, Films by JAFF Persons, Focus on Chinese Cinema, Korean Cinema Splash dan Japan Day: Filmmaker Choices of Japanese Films.    

Sedangkan film pendek terangkum dalam Light of Asia, 10 Films from Culture Office of Yogyakarta (didanai Pemprov DIY), Short film splashes, Viddsee Short Film Showcase, Special Screening Project: An Invitation to Experience Humanity bersama babibutafilm, dan A Pilgrimage to Gotot  Prakosa by buttonijo

Asian Doc (Prototype Program) merupakan program kerjasama yang dijalin antara JAFF bersama dengan Festival Film Dokumenter (FFD). Selain itu, JAFF juga bekerjasama dengan Festival Sinema Prancis (IFI). Pada tahun ini pemutaran seluruh film-film JAFF akan mengambil tempat di Empire XXI Urip Sumoharjo Yogyakarta dan Taman Budaya Yogyakarta.        

Selain pemutaran film regular tersebut, ada tiga program fringe yang berupa Open Air Cinema, Community Forum dan Public Lecture. Program Open Air Cinema tersebar ke 5 titik seputar Yogyakarta yakni Kotagede, Kraton, Banyuraden, Kasihan, dan Sedan. Sedangkan Community Forum akan diadakan di Loop Station Jogja yang terletak di selatan Taman Budaya Yogyakarta. 

Sementara untuk Public Lecture mengambil tempat di Bentara Budaya dan IFI-LIP Yogyakarta. Sejalan dengan film-­film diputar, Public Lecture mendiskusikan beberapa topik penting seperti Menjadi Asia, Membaca Asia lewat Cina, Pengaruh Sinema Jepang terhadap Sinema Indonesia, Sinema Jogja, Bedah Buku Krisis dan Paradoks Film Indonesia (1900-­2015), dan Strategi Promosi dan Festival.

Mari merayakan sinema Asia!

       


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.