It's about time for Slash to make slasher!

Bagi penggemar rock, pasti kenal dengan Guns N' Roses. Selain Axl Rose sang vokalis, maka gitaris dengan rambutnya yang unik, Slash, juga menjadi ikon untuk band yang besar di era 80-90-an tersebut.

Kini Slash memang sudah tak bergabung lagi dengan band yang membesarkan namanya tersebut, meski tetap aktif di dunia musik. Tapi kabar terbaru yang datang darinya bukan tentang musik, tapi film.

Menariknya, Slash kabarnya akan memproduseri sebuah film horor slasher yang akan mengambil gaya era 80-an. THR melaporkan jika sang gitaris akan bekerjasama dengan Revolver Picture Company dalam mengerjakan filmnya dan berharap untuk membawa sesuatu yang baru dan unik di genre horor, terutama slasher.

Saat ini memang belum ada detil tentang plotnya yang bisa diungkapkan, dan belum jelas juga apa filmnya akan mengandung unsur musikal. Yang pasti penulis naskah Boogeyman 2 dan Boogeyman 3, Brian Sieve, sudah diajak untuk menulis naskahnya, dan kabarnya sudah berbentuk draft. 

Revolver Picture Company merupakan rumah produksi yang berada di belakang film cult, Haunt and Beneath (2014). Tujuan mereka dari proyek ini agar film slasher yang mereka produksi bisa menjadi populer dan menjadi franchise baru yang akan mengisi layar bioskop dalam beberapa tahun ke depan.

Film slasher yang akan didukung Slash ini diniatkan untuk mengambil semangat film klasik karya John Carpenter, Halloween (1978) atau seri Friday the 13th. Kelly Wagner dan Nick Phillips dari Revolver merupakan sosok yang mengajak Slash untuk terlibat sebagai produser. Ide cerita untuk filmnya sendiri sudah digodok sebelum Slash bergabung.

Memproduseri film bukan hal yang baru bagi Slash sebenarnya. Ia merupakan salah satu sosok yang berada di belakang film Nothing Left to Fear (2013). Dia juga terlibat dalam film yang akan segera tayang, The Hell Within, yang naskahnya ditulis oleh Jeff Buhler dan disutradarai oleh Dennison Ramalho.

Berikut pernyataan Slash tentang keikutsertaanya dalam proyek slasher baru ini:

"They had an idea that tied in perfectly with a theme that I was working on at the time. From there, together with Brian Sieve, I think we developed something awesome." 

Proyek ini menandakan film Revolver Picture Company yang ambisius dan sedikit berbeda, dengan skope dan bujet yang lebih besar, mengingat selama ini mereka cenderung mengerjakan film-film indie berskala kecil, termasuk webseries Fight the Living Dead dan film thriller psikologis, Pet.