Saat dirilis pada tahun 2010 yang lalu, Skyline merupakan sebuah kejutan. Meski hanya bermodalkan sekitar 10 hingga 20 juta dollar saja, tapi film yang berkisah tentang serbuan alien ini sukses di pasaran dengan raihan sebanyak $78,693,371 untuk edar global.

Meski demikian, film arahan kakak beradik Greg dan Colin Strause (yang kemudian dikenal sebagai Brothers Strause) kurang mendapat respon yang baik oleh para kritikus. Oleh karenanya saat muncul kabar akan dikerjakan sebuah sekuel, jelas banyak yang bertanya-tanya akan kualitas fimnya nanti.

Tapi tampaknya film lanjutan Skyline tersebut akan menjawab keraguan tersebut dengan memberikan kejutan. Pertama Beyond Skyline, demikian judulnya, menjadikan sang penulis naskah film pertama, Liam O'Donnell, naik pangkat menjadi sutradara, sementara Strause bersaudara hanya akan menjabat sebagai produser. Kedua, film mengajak bintang yang biasa bermain di film laga Frank Grillo (Captain America: The Winter Soldier, The Purge: Anarchy) untuk membintangi. Ketiga, seolah belum cukup, film juga merekrut dua bintang film-film The Raid, Iko Uwais dan Yayan Ruhian untuk terlibat, tidak hanya sebagai pemain, tapi juga penata laga.

Greg Strause menyebutkan pada Variety, jika ia mengajak Uwais dan Ruhian karena, “We’re showcasing a new kind of alien combat, so who better to collaborate with than the most innovative fight team in the world?” 

Jadi, berbeda dengan prekuelnya yang kental dengan nuansa film monster, maka Beyond Skyline akan lebih banyak menampilkan adegan laga yang lebih tradisional. Sebuah pendekatan yang cukup menarik dan menjanjikan untuk sebuah film yang berkisah tentang serbuah alien.

Tampaknya, Beyond Skyline lebih cenderung kepada sebuah spin-off daripada sebuah sekuel kepada Skyline. Film akan berkisah tentang seorang detektif (Grillo) yang berjuang membebaskan anak laki-lakinya dari ancaman alien. Sementara Uwais akan berperan sebagai pimpinan kumpulan perlawanan bawah tanah yang berjuang melawan serbuan alien. Belum ada kabar tentang peran yang akan diperankan oleh Ruhian.

Studi efek khusus milik Strause bersaudara, Hydraulx, akan bekerjasama dengan Infinite Studios dalam mengerjakan filmnya. Film akan memulai produksi di Batam, Indonesia, sekitar awal Desember mendatang.