Di tengah badai remake atau reboot yang melanda perfilman Amerika Serikat hari ini, terutama di genre horor, terbetik kabar jika Cabin Fever (2002) akan dibuat ulang. Sebenarnya kabar ini agak mengejutkan mengingat usia film yang baru satu dekade lebih sedikit. Timbul pertanyaan apakah layak untuk dibuat remakenya dengan jendela waktu yang sedekat ini?

Cabin Fever merupakan film yang mengangkat nama Eli Roth (Hostel), sang sutradara, ke permukaan. Film horor beraroma gore tersebut memang cukup sukses di pasaran. Bermodal bujet sekitar $1.5 juta, film berhasil meraup penghasilan sekitar $30,553,394 untuk peredarannya di seluruh dunia.

Cabin Fever dibintangi oleh barisan pemain yang kurang terkenal pada waktu itu (sekarang juga masih relatif kurang dikenal sebenarnya), Rider Strong, Jordan Ladd, James DeBello dan Giuseppe Andrews. Film berkisah tentang sekelompok pemuda yang menghabiskan liburan di sebuah pondok di tengah hutan. Horor muncul saat mereka terinfeksi virus memakan daging yang membunuh mereka satu demi satu dengan kondisi tubuh yang menggenaskan.

Ide cerita berasal dari pengalaman Roth saat melakukan perjalanan ke Islandia dan terkena infeksi kulit. Roth menginginkan Cabin Fever bergaya berbeda dengan horor yang beredar pada saat itu. Ia mengerjakan film dengan semangat horor atmosferik ala dekade 70-an dan 80-an seperti The Texas Chain Saw Massacre, The Last House on the Left dan The Evil Dead. Formula inilah kunci kesuksesan Cabin Fever.

Sebagaimana horor sukses lain, Cabin Fever juga berbuntut sekuel. Maka hadirlah Cabin Fever 2: Spring Fever yang merupakan buah karya Ti West (The Roost, The House of the Devil) di tahun 2009 dan prekuel, Cabin Fever: Patient Zero di tahun 2014.

Tapi rupanya proyek film sekuel Cabin Fever ini tidak begitu sukses. Akibat campur tangan produse yang terlalu berlebihan dalam melakukan editing ulang dan pengambilan gambar ulang, West akhirnya meminta namanya dicabut dalam credit title sebagai sutradara. Tapi karena ia bukan anggota dari Directors Guild of America, permintaanya ditolak dan namanya tetap dipakai sebagai sutradara fiilm. Tapi itu tak menghalangi West untuk mengklaim jika Cabin Fever 2: Spring Fever bukan filmnya, karena sama sekali tak mengandung visinya sebagai sutradara.

Kembali ke remake Cabin Fever itu sendiri. Ternyata alih-alih melakukan interprestasi ulang terhadap versi aslinya, film yang akan disutradarai oleh Travis Zariwny (Intruder) itu akan tetap memakai naskah asli yang ditulis oleh Roth dan Randy Pearlstein.

Ini merupakan pendekatan yang menarik, meski film tidak harus menjadi remake shot-for-shot seperti yang dilakukan Gus Van Sant terhadap Psycho miliknya, tapi semoga Zariwny mengembangkan visi dan idenya berdasarkan naskah asli Cabin Fever.

Roth sendiri kabarnya menyambut gembira pemakaian naskah yang ditulisnya bersama Pearlstein dalam versi remakenya. 

Dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari MovieWeb, Roth menyebutkan,

"Travis had an amazing vision for my original script, and as a scary movie fan I really wanted to see it. I almost see this like re-staging a play, and I’m excited to see what ideas Travis and the cast bring to it. They’re all fans of the original and want to make a film that’s a new classic and I believe they will."

Roth juga akan bertugas sebagai produse eksekutif bersama dengan Cassian Elwes, Ike Suri, Jaclyn Ann Suri, dan Peter Fruchtman. Film akan memulai pengambilan gambar minggu ini di Portland, Oregon. 

Fim dibintangi oleh Gage Golightly (Teen Wolf), Dustin Ingram (Paranormal Activity 3), Samuel Davis (serial From Dusk Till Dawn), Matthew Daddario (Delivery Man) dan Nadine Crocker(Deadgirl).

Film akan dirilis tahun 2015.