ChopShots - Documentary Film Festival Southeast Asia 2014 yang diselenggarakan untuk kedua kalinya akan kembali memutar film-film dokumenter internasional yang memiliki fokus pada kawasan Asia Pasifik, khususnya kawasan Asia Tenggara.
Untuk tahun ini ada beberapa film yang bisa disaksikan, baik untuk program kompetisi maupun non-kompetisi. Dalam program kompetisi, film-film juga di bagi menjadi beberapa sub-program, yaitu International Competition dan Best SEA Shorts.
Berikut 9 film yang menjadi highlight dalam ChopShots - Documentary Film Festival Southeast Asia 2014:
Layu Sebelum Berkembang (Die Before Blossom) (2014)
Negara: Indonesia
Sutradara: Ariani Djalal
Durasi: 90 min
Layu Sebelum Berkembang adalah sebuah film dokumenter observasional tentang berakhirnya masa kanak-kanak. Bercerita bagaimana gadis-gadis muslimah tumbuh di kalangan kelas menengah saat ini. Film ini memotret kehidupan dua keluarga di Yogyakarta, pada masa-masa yang menentukan dalam kehidupan pendidikan anak gadis mereka. Sementara itu, sistem pendidikan umum di Indonesia tengah mengalami perubahan karena ditekan oleh partai-partai politik islami. Institusi yang semula sekuler kini condong membentuk berjuta-juta anak menjalani masa muda yang submisif dengan cara memasukkan lebih banyak lagi kegiatan keagamaan dalam kehidupan sekolah mereka.
Biografi Sutradara:
Ariani Djalal kuliah filsafat di Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Ia bekerja sebagai jurnalis lepas selain menjadi produser, penulis dan sutradara film-film dokumenter serta fitur berita untuk televisi. Karyanya antara lain Born in Aceh (2004), Women and Syariah Law (2007), Struggling for Living (2008) dan Friday Lunch (2009).
Masked Monkey - The Evolution of Darwin's Theory
Negara: Indonesia
Sutradara: Ismail Fahmi Lubis
Durasi: 110 min
Pendapat umum yang biasa kita dengar tentang teori evolusi Darwin adalah bahwa manusia berasal dari kera. Masked Monkey - The Evolution of Darwin's Theory menjajaki kemungkinan bahwa dua spesies ini beranjak dari asal yang sama dan menemukan kesamaan antar mereka. Sang pembuat film mengambil pendekatan yang tak lazim dengan cara mengamati pertunjukan topeng monyet di Jakarta. Para dalang melatih monyet-monyet mereka untuk bersikap seperti manusia. Sama halnya dengan manusia, yang sebenarnya dilatih oleh lingkungan dan masyarakat untuk bersikap sesuai dengan aturan serta nilai tertentu. Jika para monyet dikendalikan oleh dalangnya, maka sang dalang juga dikendalikan oleh bos mereka.
Biografi Sutradara:
Ismail Fahmi Lubis adalah seorang sutradara dan sinematografer lulusan Institut Kesenian Jakarta. Sejak 1998 ia memutuskan untuk berfokus pada pembuatan film dokumenter. Ismail pernah bekerja sebagai sinematografer untuk sutradara ternama, Leonard Retel Helmrich, di mana film-film kerja sama mereka memenangi banyak penghargaan internasional.
Digdaya Ing Bebaya (Of The Dancing Leaves) (2014)
Negara: Indonesia
Sutradara: BW Purba Negara
Durasi: 16 min
Tumbuhan baru Pegagan (Cantella asiatica) tumbuh sangat subur setelah letusan gunung Merapi pada 2010. Tanaman ini kebanyakan dipanen dan dikonsumsi oleh para tetua desa sebagai ramuan tradisional. Tanaman ini juga bisa dikeringkan dan dijual di luar kawasan tersebut. Film ini mengikuti perjalanan tiga orang tetua desa Kalitengah Lor selama satu hari, saat mereka memetik daun pegagan. Sambil menghabiskan waktu bersama di perjalanan, mereka menceritakan pengalaman masa lalu tentang letusan Merapi dan alasan mengapa mereka menolak program relokasi dari pemerintah.
Biografi Sutradara:
Dilahirkan di Sleman, Yogyakarta, Indonesia, BW Purba Negara adalah lulusan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Otodidak murni, ia turut mendirikan rumah produksi Limaenam Films dan telah membuat beberapa film dokumenter dan film pendek di bawah bendera Limaenam Films.
Pchus Nea Rodov Phka Reek (A Daugther's Scars) (2013)
Negara: Kamboja
Sutradara: Polen Ly
Durasi: 6 min
Dari ruang bawah tanah yang bobrok, seorang gadis mengungkap bagian mendasar dari kehidupannya di masa kini. Kenangan musim semi yang menyakitkan dan menakutkan mencerminkan potret yang biasa dijumpai di kehidupan banyak gadis muda di masyarakat Kamboja.
Biografi Sutradara:
Polen Ly kuliah di jurusan kedokteran selama lima tahun sebelum kemudian memutuskan untuk menekuni kecintaannya membuat film di tahun 2012. Membuat film mengajarkannya memahami kekuatan gambar bergerak. Ia yakin film adalah sebuah media untuk mengekspresikan perasaan sejati manusia dan untuk berperan serta dalam menciptakan perdamaian.
My World (2013)
Negara: Laos
Sutradara: Anoulek
Durasi: 3 min
Masing-masing orang punya dunianya sendiri. Bagaimana dengan Anda? Apa yang terjadi jika setiap pagi saat terbangun, Anda bertanya pada diri sendiri, apa yang ingin Anda lakukan untuk menjadi berbeda?
Biografi Sutradara:
Anoulek bekerja di Dok Lao Media Service. Walaupun ia adalah seorang sarjana keuangan, ia tertarik pada pembuatan film dan bekerja sebagai asisten kameramen juga editor. Butuh waktu tahunan sampai ia bisa yakin bahwa ia bisa berbagi kisah lewat film. Kini ia yakin rakyat Lao harus menceritakan kisah mereka pada dunia. Sebab jika tidak, siapa lagi?
A Life Forgotten (2013)
Negara: Malaysia
Sutradara: Brian Chew
Durasi: 24 min
Orang Laut Seletar dulu menjelajahi selat antara Malaysia dan Singapura dengan bebas dan bangga. Mereka hidup di atas perahu, hanya turun ke darat untuk menguburkan yang mati. Sejak mereka mengorbankan kehidupan laut mereka dan pindah ke darat, Orang Laut menyaksikan sirnanya tradisi dan budaya seiring dengan berjalannya waktu. Pembangunan di sepanjang pantai Johor telah menghilangkan kehidupan laut, dan kini mereka harus berjuang hanya untuk mencari makan. Suku Orang Laut kini menghadapi masa depan yang gamang. Laut adalah satu-satunya tempat hidup yang mereka ketahui. Film dokumenter ini menunjukkan keadaan suram dari perjuangan suku Orang Laut mempertahankan kebebasan dunia mereka.
Biografi Sutradara:
Brian Chew telah bekerja di industri film selama 14 tahun. Film ini merupakan debutnya di dunia film dokumenter. Sebelumnya ia bekerja untuk iklan TV, film panjang dan reality show. Kini ia sangat bergairah menyutradarai dan menjadi produser film-film dokumenter.
Chung toi da cuoi (We got married) (2013)
Negara: Vietnam
Sutradara: Nguyen Ha Phuong & Mai Thi Bup
Durasi: 22 min
Film ini bercerita tentang pasangan suami istri yang menderita Down-Syndrome. Walaupun mereka dianggap memiliki kecerdasan di bawah manusia normal, mereka tahu cara saling menyayangi dan mengurus satu sama lain.
Biografi Sutradara:
Nguyen Ha Phuong dilahirkan pada 1990 dan Mai Thi Bup lahir 1992. Kedua sutradara ini adalah siswa The Centre for Assistance and Development of Movie Talents (TPD). Film We Got Married adalah hasil kerjasama mereka yang pertama kali.
The Conversation (2013)
Negara: Malaysia
Sutradara: Anderson Ee
Durasi: 6 min
The Conversation adalah film dokumenter pendek animasi eksperimental berdasarkan pengalaman pribadi pembuat filmnya dan perbincangan dengan seorang biksu. Plot film ini dibuat sebagai perumpamaan. Dengan menampilkan satu konflik tunggal, film ini mendorong pemirsanya untuk menginterpretasikan dan memperluas pandangan mereka terhadap dunia sebagai bentuk imbalan ilmu pengetahuan.
Biografi Sutradara:
Anderson Ee adalah dosen studi seni kreatif dan film. Ia bekerja dengan murid-muridnya dalam memproduseri film-film pendek dan terkadang dokumenter-dokumenter pribadi. Film dokumenter terakhirnya An Ordinary Needle memenangi penghargaan di Festival Foto-Reportase-Film Dokumenter ASEAN tentang negara-negara dan manusia di komunitas ASEAN yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam pada 2011.
蘭言 (Lan Yan) (2013)
Negara: USA/China
Sutradara: Danielle Schmidt
Durasi: 13 min
Pesatnya peningkatan kemakmuran dan modernisasi di Shanghai telah diterapkan secara besar-besaran sampai harus mengorbankan komunitas Cina tradisional. Tn. Zhang dan putrinya, penduduk wilayah Shikumen yang dikenal sebagai Lan Yan, bercerita tentang rasa keakraban yang dirasakan olehnya dan para tetangganya selama lebih dari sepuluh tahun walaupun hidup dalam kondisi yang sesak. Lan Yan menangkap intisari dari komunitas ini sebagai jendela, tepat sebelum lingkungan itu musnah tersingkir oleh gedung-gedung tinggi metropolis.
Biografi Sutradara:
Film dokumenter Lan Yan dibuat oleh Pawara Soh, Danielle Schmidt dan Jamie Oliveira. Mereka adalah mahasiswa jurusan film di San Francisco State University. Danielle dan Jamie dilahirkan dan dibesarkan di Bay Area di California Utara, sementara Pawara berasal dari Kota Kinabalu, Malaysia.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar ChopShots – Documentary Film Festival Southeast Asia 2014, termasuk daftar lengap film yang diputar, dapat mengunjungi
Situs resmi: http://www.chopshots.net
Twitter: https://twitter.com/chopshotsfest
Facebook: https://www.facebook.com/ChopShots