News


Senin, 09 Juli 2012 - 04:57:05 WIB
Charles Dickens Jadi Inspirasi Christopher Nolan
Diposting oleh : Shinta Setiawan (@ssetiawan) - Dibaca: 3207 kali

Dalam konferensi pers film The Dark Knight Rises (2012), Christopher dan Jonathan Nolan berbicara mengenai inspirasi mereka untuk film ketiga dari trilogi Batman ini. Meski banyak yang berpikir bahwa keduanya terinspirasi oleh kekacauan yang terjadi setelah krisis keuangan baru-baru ini, Chris justru mengakui bahwa inspirasinya tidak datang dari masa sekarang, tapi justru dari buku A Tale of Two Cities karya Charles Dickens.

“Ketika Jonah menunjukkan draft pertama naskahnya pada saya, panjangnya masih sekitar 400 halaman,” kata Christopher Nolan. “Ada banyak hal-hal gila dalam naskah ini. Sebagai persiapan, ketika ia memberikannya pada saya, ia bilang, ‘Kamu harus melihatnya seperti A Tale of Two Cities, yang tentu saja kamu sudah baca.’ Saya bilang, ‘Tentu saja.’ Lalu saya membaca naskahnya dan sedikit dibingungkan oleh beberapa hal, dan saya baru menyadari kalau saya sebenarnya belum pernah membaca A Tale of Two Cities. Ini adalah salah satu hal yang saya pikir sudah pernah saya lakukan tapi ternyata belum. Akhirnya saya mencarinya, membacanya, dan benar-benar menyukainya, dan saya akhirnya memahami apa maksudnya [Jonah]. Ketika saya menyelesaikan draft untuk naskah versi saya, semua ceritanya adalah tentang A Tale of Two Cities.”

Tidak seperti spekulasi banyak orang, Jonathan Nolan sendiri menyatakan bahwa cerita untuk The Dark Knight Rises tidak terinspirasi oleh gerakan Occupy Wall Street, karena naskahnya sendiri sudah mulai dikembangkan sejak empat tahun yang lalu. “Chris [Nolan] dan David [S. Goyer] mulai mengembangkan ceritanya di tahun 2008 setelah film keduanya keluar,” katanya. “Sebelum resesi. Sebelum Occupy Wall Street dan hal-hal semacam itu. Daripada dipengaruhi oleh kejadian-kejadian tersebut, saya justru beralih ke buku-buku dan film-film lama yang bagus. Literatur yang bagus untuk inspirasi. Apa yang selalu saya rasa perlu untuk dihadirkan di film ketiganya adalah menyeberangi pembatas yang ada. Semua film ini telah mengancam untuk meluluhlantakkan kota Gotham. Tapi tidak ada yang pernah sukses melakukannya sampai hadirnya film ini. A Tale of Two Cities, bagi saya, adalah potret paling mengerikan tentang sebuah peradaban yang dapat dipahami dan dikenali, yang hancur karena teror di Paris di Perancis pada masa itu. Susah untuk membayangkan bahwa keadaannya bisa menjadi sebegitu buruknya.”

Chris sendiri melihat bahwa A Tale of Two Towers menawarkan hal yang sangat pas dari segi cerita, sesuai dengan kelamnya dunia yang dihadirkannya di dalam film-film Batman sebelumnya. “Rasanya pas dengan dunia yang kami hadirkan,” kata sang sutradara. “Apa yang dilakukan oleh Dickens di buku tersebut dalam hal membuat semua karakternya bersatu dalam sebuah cerita yang tunggal dengan semua elemen-elemen tematik ini dan emosi serta drama yang hebat ini, itulah tone yang kami cari.”


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.