Feature


Senin, 06 Juni 2011 - 11:16:41 WIB
Film Pendek Indonesia "PAYUNG MERAH" meraih penghargaan di Asian Short Film Awards
Diposting oleh : Titis Sapto Raharjo (@titisapto) - Dibaca: 5864 kali

Kabar baik untuk perfilman Indonesia berhembus dari negara tetangga Singapura, karena sutradara Hollywood ternama Oliver Stone memilih film "Payung Merah" sebagai pemenang dari hampir 100 film dari 15 negara Asia Pasifik (5 Juni 2011 -- Jakarta, Indonesia) di ajang Asian Short Film Awards yang diadakan di acara Screen Singapore 2011.

Film pendek karya dua sutradara Indonesia Andri Cung dan Edward Gunawan diumumkan sebagai pemenang Asian Short Film Awards sebuah Kompetisi Film Pendek yang diselenggarakan oleh ScreenSingapore di Singapura pada hari Minggu tanggal 5 Juni. Film ini dibintangi aktris dan aktor muda berbakat Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto. Film "Payung Merah" ("Red Umbrella") dipilih menjadi pemenang oleh panel juri yang dipimpin pemenang tiga kali Academy Award Oliver Stone bersama anggota juri sutradara veteran asal Singapura Eric Khoo dan dua media professional internasional Devesh Chetty dan Maggie Lee, dari sekitar 100 film pendek lainnya yang berasal dari 15 negara Asia Pasifik.

Sutradara Edward dan Andri, beserta pemain Atiqah dan Rio, hadir diacara Opening Gala ScreenSingapore untuk menerima penghargaan berikut hadiah uang tunai sebesar SGD$20,000 (Rp 138 juta).Sebelumnya pada bulan Mei, film "Payung Merah" diumumkan panitia ScreenSingapore dipilih sebagai salah satu finalis 20 besar. Finalis lainnya berasal dari Singapura, Jepang, Filipina, Malaysia, Thailand, Cina, Taiwan, Hong Kong, Selandia Baru, dan satu karya lain dari Indonesia.

"Kami tidak menyangka filmnya akan menjadi nominasi, apalagi menang. Dan dipilih oleh Oliver Stone! Campur aduk rasanya. Shock, happy dan sangat bersyukur," jawab Andri sesaat setelah menerima penghargaan di Singapura bersama Edward. Penghargaan ini menambah prestasi film "Payung Merah" yang hingga kini banyak diminta untukditayangkan di festival-festival film internasional terkemuka. Prestasi Internasionalnya bermula pada pemutaran perdana di Hong Kong International Film Festival ke-35, dilanjutkan dengan penayangan film di Phoenix International Film Festival, International Horror and Sci-Fi Film Festival, Phoenix Comicon FilmFestival (Arizona, AS) dan Los Angeles Asia Pacific Film Festival (California, AS). Bulan Juni ini, Payung Merah dipilih dari 300 film lainnya untuk bersaing dalam festival film bergengsi 2011 Palm Springs International Short Fest (California, AS) untuk kualifikasi nominasi penghargaan Oscar.

Drama-thriller supranatural "Payung Merah" ini menceritakan pengalaman seorang sopir taksi (Rio Dewanto) yang belajar untuk menghargai orang yang dicintainya setelah mengantarkan penumpang yang cantik namun misterius (Atiqah Hasiholan). Film berdurasi 9 menit ini juga menampilkan seorang tokoh senior dunia teater Zubir Mustaqim. Film berbahasa Indonesia dengan teks bahasa Inggris ini menandai kolaborasi pertama antara sutradara Andri Cung dengan Edward Gunawan.

Di Indonesia Andri Cung lebih dulu dikenal sebagai fotografer fashion dan komersial yang kemudian bekerjadi industri film sebagai asisten sutradara di berbagai sinetron setelah menyelesaikan program Film & TV Production di Sydney, Australia. Sebagai sutradara, Andri sudah menggarap beberapa iklan TV dan musicvideo. Sedangkan Edward Gunawan pada tahun 2007 terjun ke dunia film sebagai sutradara setelah mengikuti program Film Independent Project:Involve di Los Angeles, Amerika Serikat dengan pemenang Academy Award Chris Tashima sebagai mentor. Film pendek perdananya berjudul "Laundromat" berhasil meraih beberapa penghargaan dan telah didistribusikan ke luar negeri.

Penampilan Atiqah baru-baru ini adalah dalam film "Mirror Never Lies" dan Rio dalam film "?" pada bulan Mei lalu. Keduanya akan bermain bersama kembali dalam sekuel film "Arisan" yang ditulis dan disutradaraioleh Nia Dinata. Andri dan Edward berencana mengunakan hadiahnya untuk merealisasikan project baru mereka sebuah filmlayar lebar dengan genre drama-thriller supranatural berjudul "The Muse". Naskah sudah dirampungkan olehdua sahabat ini selama satu tahun melalui workshop yang diselenggarakan ECCO Films Indonesia.

Edward menambahkan: "Sebagai filmmaker yang masih sangat hijau, penghargaan ini ini mendorong kamiuntuk membuat karya-karya yang lebih baik lagi. Harapan kami investor dan sponsor akan lebih yakin dengan kemampuan kami, semoga project film panjangnya bisa cepat terealisasi.

"Film "Payung Merah" diproduksi oleh Add Word Productions dan ditulis oleh Edward Gunawan, dengan Suryani Liauw selaku co-produser, Paul Kadarisman sebagai penata gambar dan Lucky Kuswandi sebagai editor.

Trailer dapat dilihat di:


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.