Feature


Senin, 14 November 2022 - 21:27:57 WIB
Before Now and Then Terpilih Sebagai Film Terbaik Ajang Asia-Pacific Screen Awards 2022
Diposting oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 472 kali

Film terbaru dari sineas terkemuka Indonesia, Kamila Andini, yaitu Before Now and Then (Nana), mencatat prestasi lagi setelah didapuk sebagai film terbaik di ajang Asia Pacific Screen Awards 2022 (APSA).

Pemeran utama film, Happy Salma, berkesempatan untuk menerima pialanya yang diserahkan di sebuah perhelatan yang berlangsung di Jumat, 11 November, di Gold Coast, Australia.

Before Now and Then (Nana) menjadi film Indonesia pertama yang sukses menyabet gelar ini. Ini adalah film Asia keempat yang memenangi piala film terbaik di empat tahun terakhir, selepas Shoplifters (2018), Parasite (2019) dan Drive My Car (2021). Perhelatan 2020 absen akibat pandemi COVID-19.

Filmnya sendiri berkisah tentang seorang perempuan yang melarikan diri dari gejolak di awal kemerdekaan Indonesia dan kemudian menetap di sebuah perkebunan dan menjadi istri kedua seorang kaya. Kehidupan tenangnya terusik saat trauma masa lalunya kembali datang.

Film melakukan premiere-nya di ajang Berlinale tahun ini, di mana salah satu pemain pendukungnya, Laura Basuki, menyabet piala aktor pendukung terbaik.

Meski ini adalah kali pertama film Indonesia, sekaligus film pertama garapan sutradara perempuan memenangi pialanya, namun Kamila bukan sosok asing di ajang APSA. Ini adalah piala ketiga yang diterimanya, selepas film anak-anak terbaik berkat The Mirror Never Lies di Tahun 2012 dan piala Youth Feature Film di tahun 2017 berkat The Seen and Unseen.

Before Now and Then (Nana) bukan satu-satunya film Indonesia yang berjaya di APSA tahun ini, karena film garapan mantan kritikus film yang beralih menjadi sutradara Makbul Mubarak yang berjudul Autobiography mendulang piala di kategori naskah terbaik.

Baik Before Now and Then (Nana) dan Autobiography sendiri akan bersaing memperebutkan piala Citra untuk kategori film terbaik di ajang Festival Film Indonesia tahun 2022 ini.

Deretan pemenang lain untuk APSA 2022 adalah Niklas Lindschau yang menyabet gelar sinematografi terbaik untuk film asal Palestina The Stranger (atau Al Garib). Sedang sosok Prancis-Kamboja Davy Chou memenangkan piala sutradara terbaik berkat film Return to Seoul.

Kategori akting tahun ini bersifat gender netral alias tidak dibatasi oleh gender. Piala penampilan terbaik jatuh kepada asal Korea Selatan, Lee Jeong-eun (Parasite, Okja) berkat perannya dalam Hommage (atau Omaju).

Penerima piala pendatang baru terbaik juga jatuh kepada aktor dari negara yang sama, yaitu Park Ji-min, melalui film Return to Seoul, dan ini menjadikan film sebagai satu-satunya yang mendapatkan lebih dari satu piala di ajang APSA 2022.

Jury Grand Prize diberikan kepada This is What I Remember (atau Esimde) yang merupakan garapan sutradara asal Kyrgyzstan, Aktan Arym Kubat.

Kategori dokumenter terbaik diberikan kepada film asal India, All That Breathes. Sedang Best Youth Film tahun ini jatuh kepada Farha dari Yordania dan garapan sutradara Darin J Sallam. Film animasi terbaik adalah Aurora’s Sunrise asal Armenia.

APSA tahun ini adalah yang pertama dalam tiga tahun terakhir di mana perhelatannya bisa dihadiri langsung oleh para nominee, setelah sebelumnya dilakukan secara terbatas akibat protokol kesehatan Australia yang ketat akibat pandemi COVID-19.

Berikut daftar lengkap para pemenang APSA 2022:

  • Best film: Before, Now And Then (Nana) (Ind)
  • Best youth film: Farha (Jor-Pal-Saudi-Swe)
  • Best animated film: Aurora’s Sunshine (Armenia-Ger-Lithuania)
  • Best documentary: All That Breathes (Ind-UK-US)
  • Special jury mention: Delikado (Phil-Australia-UK-US-HK)
  • Best performance: Lee Jeong-eun, Hommage (Omaju) (Korea)
  • Best director: Davy Chou, Return To Seoul (Fr-Bel-Ger-Cam-Qat)
  • Best screenplay: Makbul Mubarak, Autobiography (Ind-Sing-Phil-Qat-Fr-Pol-Ger)
  • Best cinematography: Niklas Lindschau, The Stranger (Al Garib) (Pal-Syr-Qat-Ger)
  • Best new performance: Park Ji-min, Return To Seoul
  • Cultural diversity award: Muru (NZ)
  • Young cinema award: Saim Sadiq, Joyland
  • Fiapf (International Federation of Film Producers) award for outstanding contribution to Asia Pacific Cinema: Nadine Labaki

MPA (Motion Picture Association) Apsa Academy Film Fund recipients:

  • Khadija Al Salami (Yemen-Fr), I Wish I Were A Girl
  • Kirby Atkins (NZ), Levity Jones
  • Anne Köhncke (Nor), A Disturbed Earth
  • Weijie Lai (Sing), The Sea Is Calm Tonight

Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.