Feature


Sabtu, 04 September 2021 - 13:20:42 WIB
Edisi Virtual Europe On Screen Kembali Dengan 54 Film Istimewa
Diposting oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 1760 kali

Perhelatan Festival Film Uni Eropa, Europe on Screen (EOS) ke-21 hadir kembali secara online mulai tanggal 15-27 September 2021 melalui situs festivalscope.com. Festival ini akan menghadirkan sebanyak 54 film terkini: 53 film dari 25 negara di Eropa serta 1 kompilasi film pendek Indonesia pemenang ajang EOS Short Film Pitching Project (SFPP) 2020. Semua film dapat ditonton secara gratis dan diakses dengan mudah oleh penonton di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, sejumlah sineas terkemuka Eropa akan turut bergabung memeriahkan dalam program sesi diskusi selama festival berlangsung.

“Tahun lalu adalah pertama kalinya Europe on Screen diselenggarakan secara virtual dan hasilnya sukses besar walaupun adanya berbagai hambatan terkait pandemi. Untuk kedua kalinya, kami akan menyelenggarakan edisi ke-21 tahun ini secara virtual namun tetap menjaga kualitas festival dengan menghadirkan banyak film dan sineas bermutu. Kami sangat senang dan siap menampilkan sinema Eropa terbaik kepada penonton di seluruh Indonesia,” ujar Margus Solnson, Kuasa Usaha Ad Interim dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia.

“Antusiasme penonton terhadap festival dan film Eropa terus bertambah setiap tahunnya, bahkan ketika Europe on Screen harus banting setir format penyelenggaraannya menjadi virtual atau online semenjak pandemi hadir di tahun lalu,” kata EOS Festival Co-Director Nauval Yazid, dalam gelaran konferensi pers. “Tahun ini, kami juga membuka kesempatan bagi mahasiswa perfilman dan khalayak umum untuk bergabung dan belajar mengenai industri perfilman dalam program Road to EOS 2021, baik melalui lokakarya virtual dan sesi Instagram Live,” sambung EOS Festival Co-Director Meninaputri Wismurti.

Festival akan dibuka pada 15 September 2021 dengan film keluarga yang menyentuh asal Finlandia, Any Day Now, karya sutradara Hamy Ramezan. Festival akan berakhir pada 27 September 2021, ditutup dengan dokumenter musik yang membahana asal Italia, We Are the Thousand, besutan sutradara Anita Rivaroli.

Dukungan EOS untuk industri perfilman Indonesia dan sineas-sineas muda terus berlangsung melalui Short Film Pitching Project (SFPP), yaitu sebuah program pendanaan pembuatan film pendek bagi sineas pemula. EOS SFPP yang sudah berjalan sejak tahun 2018 telah melahirkan film-film pendek berkualitas yang telah diputar di berbagai film festival pendek di dalam dan luar negeri. Untuk SFPP 2021, jumlah pendaftar jauh melebihi ekspektasi dan berasal dari berbagai pelosok Indonesia. Pada EOS 2021, sebanyak 9 kontestan terpilih untuk memberikan presentasi, atau pitching, ide-ide cerita film pendek mereka dihadapan juri yang terdiri dari sineas profesional. Tiga pemenang akan memperoleh hadiah pendanaan untuk pembuatan film pendek mereka.

Berikut adalah 9 judul proposal terpilih untuk dipresentasikan dalam program EOS SFPP 2021:

  1. Bibir Merah Siapa yang Punya, Pontianak
  2. Catch to Release, Jakarta
  3. Frikadeller, Bandung
  4. Irama Rama, Surabaya
  5. Mr Boulanger, Jakarta
  6. Potion 77, Jakarta
  7. Santa Koes, Tangerang Selatan
  8. What Ceti Does (Riwayat Ceti), Bogor

Tiga praktisi perfilman Indonesia yang akan menjadi juri dalam kompetisi tersebut adalah:

  • Kamila Andini, sutradara “Sekala Niskala”, pemenang penghargaan Grand Prix of the Generation Kplus International Jury dalam ajang Berlinale International Film Festival 2018 dan juga lulusan Berlinale Talents 2018
  • Yosep Anggi Noen, sutradara “The Sciences of Fictions”, pemenang penghargaan Golden Leopard-Special Mention dalam perhelatan Locarno International Film Festival 2019
  • Edwin Nazir, produser film “The Science of Fictions” yang juga terpilih untuk diputarkan di International Film Festival Rotterdam 2020.

Sesi presentasi dari 9 finalis terpilih di SFPP ini terbuka untuk umum dan diselenggarakan pada Jumat, 24 September 2021 pukul 09.00 WIB.

“Ada semakin banyak kemudahan berkarya film, ada kompetisi pendanaan film, workshop-workshop, dan teknologi baru yang lebih ramah,” ucap Yosep Anggi Noen. “Tantangannya adalah menciptakan cerita baru yang lebih peka jaman dan mengelaborasi cara tutur yang beragam di film-film pendek Indonesia,” tambahnya.

Menjelang berlangsungnya festival, EOS telah menyelenggarakan sejumlah diskusi Instagram Live sebagai bagian dari “Road to EOS 2021” dengan menghadirkan sejumlah praktisi industri film Indonesia dan programmer dari festival film di Eropa untuk pengalaman mereka dalam industri perfilman internasional.

Beberapa lokakarya juga akan diselenggarakan sebagai bagian dari “Road to EOS 2021” yaitu:

  • Senin-Selasa, 6-7 September 2021 pukul 14.00 WIB

Lokakarya Akting bersama Vincent Riotta (aktor pendukung dari film “The Two Popes” serta pemenang Aktor Terbaik dalam Barcelona Film Festival

  • Rabu-Sabtu, 8-11 September 2021 pukul 14.00 WIB.

Lokakarya Audio Visual bersama Alessandra Pastore (produser, anggota Akademi Film Eropa dan pembicara dalam Torino Film Lab 2014, 2017, 2018)

  • Rabu-Sabtu, 13-14 September 2021 pukul 14.00 WIB.

Lokakarya Film Editing bersama Cédric Zoenen (film editor for Albert Berger dan “Valley of Souls”)

Kunjungi www.europeonscreen.org untuk informasi lebih lanjut dan katalog EoS 2021.


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.